Perempuan dalam kenangan.
Temaram lampu jalan temani langkah itu.
Gontai tak teratur, saat wajah itu mendekat yang ku lihat hanya duka di bening mata indah.
Berurai air mata kala tubuh harum itu bersandar di bahu sang pendusta.
Ketir berucap saat mendengar bibir lentik itu bercerita...
Di ujung malam.
Aku telanjang berkalang angin
membalut kepedihan dengan dingin.
Sebuah memori yang ingin dihilangkan
tergesa-gesa menjemput kematian.
Perihal cinta dan sisa-sisa luka
yang belakangan ini saling menyapa.
Dan dekap tubuh-tubuh hangat
yang tidak akan pernah lupa akan takdirnya...
Biarlah segelintir rasa terus menguntai rindu.
Dalam gelap, di pojok malam ku sandarkan setitik asa hadirmu.
Detak waktu menikam kejam aku yang mulai lelah akan tumpukan ilusi masa lalu.
Andai aku menyadari hadirmu adalah warna indah dalam kanfas ku, mungkin ego ini akan ku redam kejam...
Komunikasi sama pasangan gimana.? Lancar apa kaga? Karna pasangan itu yah se tau gua. Itu tanpa syarat. Ya di mulai ajah dulu komunikasinya. Pelan2 di berikan pemahaman, atau di doktrin itu cata extrime ( tidak rekomen, walau kadang efektif) yang jelas sih lu kudu bener2 paham nih fantasi yang...
Ren....
Ku tatap langit seribu samudera.
Seraya memahat larik fatamorgana.
Ini tentang entitas jauh disana.
Sosok yang ku kagumi hadirnya.
Aku mencari diksi paling tepat.
Untuk aku tulis dirimu dalam prosa.
Rinduku terlalu beringas bahkan potret mu saja tak cukup menjadi penenang.
Kau tau...
Krema rasa
Dia tercipta di atas kertas fana.
Konstelasi kata dari kecakapan tangan penikmat aksara.
Meski afleksi yang di tawarkan fatamorgana semata.
Sensasi geli tarian kupu-kupu seolah nyata.
Sadarkah engkau nyawa dalam prosaku.
Sebuah kata yang tak lagi mampu terucap oleh mulut...
Balas aah..
Kalibrasi rasa.
Kau amerta dalam bait sastra.
Sedangkan prosaku adalah tokoh utama.
Biar kapal ini berlayar pada lautan tinta.
Dua jiwa terpaut rasa mereka berkelana dalam rimba makna.
Ini tentang asmaraloka yang mengubah aksara menjadi cerita.
Juga tentang aksa yang menuntut...
Kalibrasi rasa.
Kau amerta dalam bait sastra.
Sedangkan prosaku adalah tokoh utama.
Biar kapal ini berlayar pada lautan tinta.
Dua jiwa terpaut rasa mereka berkelana dalam rimba makna.
Ini tentang asmaraloka yang mengubah aksara menjadi cerita.
Juga tentang aksa yang menuntut temu.
Meski...
Aku adalah aksara tanpa makna dan kamu adalah metafora yang fana.
Kita adalah dua atma yang tak dizinkan semesta.
Ini tentang rasa yang harus abadi dalam aksara.
Tentang asmaraloka yang menjadi melankolia.
Tentang hasra yang terus menjadi lara..
Ribuan rindu terbang terbawa anila.
Aaah...
Rindu...
Kepergian mu telah membuat ku mengerti.
Bahwa rindu yang paling menyakitkan adalah rindu kepada kau yang telah meninggalkanku.
Nona, kamu berhasil mengambil peran utama menjadi tokoh yang melegenda.
Dalam goresan pena sang lanzuardi muda.
Nona, sapa hangat mu masih menjadi dopamin...
Hu'uh...
Bianglala tak lagi elok menghiasi buana.
Jingga tak lagi selalu merah.
Rona pipimu hilang dicuri renganis.
Dia bias dirimu di dalam telaga, riak nya hempaskan daku seperti pecundang.
Senja yang berada di ujung nestapa.
Menjadikan nya senjata perang bermata dua.
Kadang ia cantik penuh...