RITUS MALAM '98
"Persembahan Pada Tatapan-Tatapan Liar"
Oleh: LingJakarta
Angin malam bukan lagi menyentuh, melainkan menjilat kulit yang telah menanti. Setiap pori-poriku terbuka bagai bunga di bawah bulan purnama,
menyambut hembusannya yang bagai nafas kekasih yang baru saja menggigit bahu...