- 4 -
[Amsterdam]
Di Amsterdam banyak liat old folks, banyak sepeda sliweran, athmospherenya juga beda dgn Rotterdam yg lbh hype, rada kalem, padahal kata kakak, Amsterdam tu quite dangerous place, mgkin karena waktu Dee di sana diliatin yg bagus2nya kali ya, oh ya, jalur trem juga sliweran disini tanpa pager pengaman, jd jalan harus bener2fokus jangan bengong kayak ayam kedinginan kl gk mau dicium trem (naudzubillah).
Dari kampung kakak ke Amsterdam cukup menggunakan kereta, kurleb 1 jam, biaya kereta nya sekitar 8 Euro (di sana banyak abis buat ongkos hiks). Station Amsterdam udah cukup tua walau banyak pemugaran, tp di dalemnya masih cakep.
Barbuk:
Ini di dalem stasiun kereta Amsterdam
Ini luarnya
Kebanyakan org akan menggunakan sepeda utk ke stasiun, sepedanya di parkir didepan stasiun kyk gini.
Sungainya coklat, kayak sungai citayem (jernihan citayem mgkin ya
)
Alasan kenapa Amsterdam itu tempat yg berbahaya karena semua bangunan sudah tua2dan banyak gang2kecil di seluruh kota, cannabis dijual bebas bahkan dijadikan permen, anak2muda sering ngerokok cannabis di gang2ini karena hawa dingin jd cewe cowo sering bgt keluar cm buat ngerokok, dan pusat perbelanjaan juga berada di sepanjang gang2ini.
Klau berada cukup lama muterin gang2ini keluar2pasti eneg dan puyeng karena selama di situ aroma dan asap cannabisnya kuat bgttt.
Dan makan yg paling aman (kl gk makan pork/lard ya) makan di resto Asia kayak gini
walau mereka juga jual babi, seenggaknya ada menu yg kita kenal.
Di sana ada resto padang juga (ini lbh aman karena mereka gak masak pork/lard) , tapi kita mampir yang di The Hague. Mesen naspad ayam bakar €13, 50 kl dirupiahkan Rp. 216.000 (thn 2020). Rasanya lumayan kq, ayamnya juga gede.
Otw pulang, jadi jalur kereta hanya ada di atas, di bawah gk ada. Kl lg cuaca dingin di bawah 10°, nunggu kereta menyiksa bgt
, tp mau gk mau harus nunggunya di atas.