Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

ain't no thing

Tarra Nadhira

Guru Semprot
Daftar
6 Feb 2011
Post
671
Like diterima
88
Paradox




"Masih inginkah kau bermain denganku?"

Sebuah pertanyaan yang sama yang selalu berdenyut dalam nadi.

Lalu, ku ajukan sebuah pertanyaan lagi.

"Ingatkah?"

Saat ketika wajah-wajah kita begitu dekat.

Dan lalu, pernyataanmu menjadi pertanyaanku.

"Kita mengawalinya"

... meskipun ...

"Kita mengakhirinya"

Satu persatu.

Dan mulai melangkah.

Pelan demi pelan.

Melintasi waktu. Ruang yang terlewati.

Kita hanya ingin melangkah!

Itu saja!!

Tak banyak yang kita inginkan. Hanya ...

Sebuah jawaban dari beratus-ratus pertanyaan.

Titik terang dari sebuah ambiguitas.

Bentuk konkret dari abstraksi masa lalu.

Kita temukan jawaban itu.

Jawaban itu?

Ya!

Kita pun tersadar, betapa dekatnya kita.

Dalam jarak yang terdalam.

Meski jari jemari kita tak saling menggamit.

Kau selalu ada di sekelilingku.

Kau mengitariku.

Sebagaimana sebuah kerinduan.

Dan mereka selalu berkata:

Seperti sebentuk paradoks!

Bintang mengitari bulan.

Bintang selalu ada di sekeliling bulan.

Meski sebenarnya mereka berjauhan.




2006/15

[Bacanya dari bawah ke atas ya Gan]
 
@soleman, apanya gan yg ebat?
Thx udah mampir gan!
:ampun:
 
Agan ngerjain ane nih,
Ane ampe baca bolak balik...atas-bawah,bawah atas...
Bekali-kali...ane g nemu gan,
Jadi dua puisi yang berbeda di kepala ane.
:ampun: :ampun: :ampun:
 
@kang_kus, emang agan nyari apa?
:)
Thx gan dah mampir!
:ampun:
 
Keberanian, Tanggung Jawab dan Pengorbanan.


Terkadang, aku ingin meminjam mata orang lain, untuk melihat diriku sendiri.
Kadang juga, aku ingin meminjam telinga orang lain, untuk mendengar apa saja yang telah terlontar dari sumpah serapahku.

:::::::

[KEBERANIAN]

Hal mendasar yang mampu membuat seekor elang mampu terbang lebih tinggi daripada hari kemarin, bukanlah sayapnya yang lebar pada kepakan nan kuat, tapi keberaniannya menantang arus angin. Dan pelajaran berharga yang di berikan rasa sakit dari setiap kali jatuh!
Seperti itulah langit membesarkannya.

[TANGGUNG JAWAB]

Dimana pun mereka di tanam, pepohonan selalu tahu. Jika semakin ia tumbuh, semakin pula ia meninggi. Maka, semakin membabi-buta pulalah terpaan angin yang berhembus --mengoyahkan. Namun, mereka terus tumbuh, tumbuh dan terus tumbuh ke arah sang penebar cahaya; surya.
Tak beranjak apalagi lari.
Meski sadar, entah kapan. Sewaktu-waktu topan kelak datang.
Membawa prahara yang akan mencerabut akar-akar mereka dari hangatnya tanah. Memisahkan mereka dari kenangan-kenangan. Menjauhkan mereka dari kedekatan. Lalu, mendekatkan mereka pada kejauhan. Seperti jejak yang di guyur hujan. Seperti debu yang di tiup kencang.
Entah kapan. Namun sewaktu-waktu.

[PENGORBANAN]

Tak semua alasan bisa di jelaskan, tak semua cinta bisa di tuliskan, tapi setiap perasaan haruslah di ungkapkan. Seperti mereka!

Mahkluk-mahkluk yang rela mengurung diri dalam pulpa dan kepompong. Mengorbankan banyak waktu, keinginan dan kesenangan demi sebentuk wujud yang di idamkan. Bukan demi keindahan semata, bukan lantaran takdir metamorfosa yang kemudian bisa mereka pamerkan atas spesies lainnya. Tapi, seperti itulah alam mengajarkan, sebuah cara terbaik memantaskan diri 'tuk bersanding bersama kumpulan bunga-bunga.

[CERMIN]

Terkadang, aku ingin meminjam mata mereka untuk melihat diriku sendiri.
Kadang juga, aku ingin meminjam telinga mereka, untuk mendengar apa saja yang telah terlontar dari mulutku.

Malah, kadang-kadang aku sangat ingin keluar dari tubuh ini, lalu mengamati bagaimana ia --diriku-- melaksanakan kehidupannya.
Sebab, bayangan pada cermin tak benar-benar menggambarkan siapa diriku yang sesungguhnya.
Cermin tak pernah searah!

Ya!

Ketika aku menghadap ke arah selatan, bayangan ku dalam cermin justru menghadap utara. Atau ketika aku menunjuk sebelah kanan, bayanganku justru menunjuk ke sisi lainnya.

Begitu juga ketika dengan telunjukku, aku memanggilnya, Si Pengecut! Si Berengsek! Si Tak tahu diri! Dan sumpah serapah lainnya. Namun saat itu juga, bayanganku di balik cermin menunjuk ke arah sebaliknya.

Dengan telunjukku sendiri.

__________

July 10th, 15.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd