MERDEKA.COM. Dera Anggraini, bayi berusia 7 hari akhirnya meninggal dunia setelah ditolak 10 rumah sakit di Jakarta. Salah satu RS yang menolak adalah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Pihak RSCM mengaku tidak memiliki banyak inkubator atau NICU. Hal itu mengakibatkan adanya antrean pasien.
"Dia datang ke sini, posisinya alatnya 10 sudah penuh, sedangkan pasien lainnya sudah ada yang ngantre," kata Direktur Utama RSCM Akhmad Taher ketika dihubungi di Jakarta, Senin (18/2).
Dia menambahkan, saat ayah Dera, Elias Setya Nugroho mendaftarkan putrinya, Dera Nur Anggraini, di RSCM berada di urutan terakhir. Sementara, jumlah antrean mencapai enam orang.
"Ada 6 antrean," ucap Taher.
Setelah sepekan berjuang melawan penyakitnya, seorang bayi bernama Dera mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (16/2). Dera meninggal pada pukul 18.00 WIB.
Dera yang lahir secara prematur meninggal akibat mengalami masalah dengan pernapasan karena ada kelainan pada kerongkongannya. Karena di rumah sakit tersebut tidak mempunyai alat memadai, dokter di Rumah Sakit Zahira menyarankan agar di rujuk ke rumah sakit lain.
Sebelum Dera meninggal, Elias sebenarnya sudah berusaha mencari rumah sakit rujukan lain. Ke RSCM, Fatmawati dan Rumah Sakit Harapan Kita, tapi tak ada satu pun rumah sakit itu menerima Dera.
"Sekarang tinggal adiknya. Karena ini lahiran kembar ya. Adiknya bernama Dara. Sekarang sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSUD) Tarakan (Jakarta)," ujar Elias.
Pihak RSCM mengaku tidak memiliki banyak inkubator atau NICU. Hal itu mengakibatkan adanya antrean pasien.
"Dia datang ke sini, posisinya alatnya 10 sudah penuh, sedangkan pasien lainnya sudah ada yang ngantre," kata Direktur Utama RSCM Akhmad Taher ketika dihubungi di Jakarta, Senin (18/2).
Dia menambahkan, saat ayah Dera, Elias Setya Nugroho mendaftarkan putrinya, Dera Nur Anggraini, di RSCM berada di urutan terakhir. Sementara, jumlah antrean mencapai enam orang.
"Ada 6 antrean," ucap Taher.
Setelah sepekan berjuang melawan penyakitnya, seorang bayi bernama Dera mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (16/2). Dera meninggal pada pukul 18.00 WIB.
Dera yang lahir secara prematur meninggal akibat mengalami masalah dengan pernapasan karena ada kelainan pada kerongkongannya. Karena di rumah sakit tersebut tidak mempunyai alat memadai, dokter di Rumah Sakit Zahira menyarankan agar di rujuk ke rumah sakit lain.
Sebelum Dera meninggal, Elias sebenarnya sudah berusaha mencari rumah sakit rujukan lain. Ke RSCM, Fatmawati dan Rumah Sakit Harapan Kita, tapi tak ada satu pun rumah sakit itu menerima Dera.
"Sekarang tinggal adiknya. Karena ini lahiran kembar ya. Adiknya bernama Dara. Sekarang sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSUD) Tarakan (Jakarta)," ujar Elias.