Jakarta- Biaya dan gaji staf WikiLeaks akan terungkap untuk pertama kali di laporan akhir tahun ini. Bagaimana gambaran kekayaan dan arus keuangan situs fenomenal itu?
Menurut juru bicara Kristinn Hrafnsson dari perusahaan yang menangani sebagian besar donasi WikiLeaks berbasis di Berlin, Wau Holland Foundation mereka akan menginformasikan detil bagaimana alur pembiayaan Wikileaks dari dana US$1 juta (Rp 9,1 miliar) tahun lalu.
Laporan tersebut berisi detil pembiayaan WikiLeaks termasuk dana bagi Prajurit Angkatan Darat AS Bradley Manning yang mengaku telah mengambil dokumen rahasia AS. Termasuk juga 260 ribu dokumen kabel dari Departemen Luar Negeri AS untuk Wikileaks. Pria tersebut saat ini ditahan di Korps Marinir AS di Quantico, Virginia.
WikiLeaks memang secara aktif memberikan sumbangan bagi pembelaan Manning, menurut Wakil Presiden Wau Holland Hendrik Fulda. WikiLeaks memang meminta pencairan dana dari rekening, untuk pembelaan Manning. Uang dibayarkan ke Courage to Resist, kelompok pendukung veteran yang berbasis di California.
Fulda mengatakan jumlahnya masih belum ditentukan. Namun, menurut keterangan direktur Courage to Resist Jeff Paterson pembela hukum Manning dibayar sekitar US$100 ribu (Rp91 juta), setengahnya dibayar WikiLeaks.
WikiLeaks diperkirakan memiliki pendapatan US$ 1 juta sesuai keterangan Julian Assange, April lalu. Fulda mengakui bahwa periode terbaik bagi pengumpulan sumbangan adalah masa di mana WikiLeaks merilis dokumen.
Fulda mengatakan pada Juli, WikiLeaks telah menerima 640 ribu euro (Rp7,2 miliar) donasi melalui paypai atau transfer uang melalui bank. Sebagian besar uang muncul setelah WikiLeaks mengalami gangguan Desember lalu, setelah kehabisan uang. WikiLeaks sempat memohon sumbangan. Sejumlah US$800.000 donasi masuk melalui paypai atau transfer uang bank sejak akhir Desember.
Juli lalu, WikiLeaks hanya menghabiskan 30 ribu euro (Rp345 juta) dari dana tersebut, sebagian besar digunakan membayar biaya perjalanan Assange dan menutupi biaya perangkat keras komputer, seperti server dan data leasing. WikiLeaks mengklaim adanya biaya operasional sebesar US$200 ribu (Rp1,8 miliar).
Yayasan ini mengelola sumbangan yang dikirim ke WikiLeaks dari orang di seluruh dunia melalui transfer paypai dan kawat kemudian diarahkan ke rekening bank yang dikendalikan yayasan. Mereka tidak menangani sumbangan yang disampaikan melalui Moneybookers, layanan seperti paypai itu pernah menghapus akun perbankan untuk WikiLeaks.
Moneybookers mengatakan telah menghentikan akun setelah mengetahui WikiLeaks masuk daftar yang dipantau pemerintah AS. Walaupun sudah ada indikasi WikiLeaks ditempatkan pada daftar seperti itu, tapi Amerika Serikat tetap menyangkal.
WikiLeaks mungkin memiliki sumber pendanaan lain selain dari uang yang ditangani oleh Wau Holland, dari donor swasta dan yayasan-yayasan lain, tetapi Fulda tidak punya informasi soal itu.
Fulda mengatakan yayasan hanya menerima sekitar US$6 ribu (Rp54 juta) untuk sumbangan atas nama WikiLeaks. Sumbangan mulai mengalir begitu orang melihat pada Januari lalu, situs tersebut membutuhkan bantuan, kata Fulda.
Permohonan sumbangan WikiLeaks itu menunjukkan dana yang dibutuhkan situs itu meningkat dari US$200 ribu (Rp1,8 miliar) menjadi US$600 ribu (Rp5,4 miliar) untuk biaya operasional. WikiLeaks sempat mendapatkan lebih dari US$150 ribu (Rp1,3 miliar) dalam kurun dua hari setelah memunculkan video serangan helikopter di Baghdad pada 2007. [mdr]
Menurut juru bicara Kristinn Hrafnsson dari perusahaan yang menangani sebagian besar donasi WikiLeaks berbasis di Berlin, Wau Holland Foundation mereka akan menginformasikan detil bagaimana alur pembiayaan Wikileaks dari dana US$1 juta (Rp 9,1 miliar) tahun lalu.
Laporan tersebut berisi detil pembiayaan WikiLeaks termasuk dana bagi Prajurit Angkatan Darat AS Bradley Manning yang mengaku telah mengambil dokumen rahasia AS. Termasuk juga 260 ribu dokumen kabel dari Departemen Luar Negeri AS untuk Wikileaks. Pria tersebut saat ini ditahan di Korps Marinir AS di Quantico, Virginia.
WikiLeaks memang secara aktif memberikan sumbangan bagi pembelaan Manning, menurut Wakil Presiden Wau Holland Hendrik Fulda. WikiLeaks memang meminta pencairan dana dari rekening, untuk pembelaan Manning. Uang dibayarkan ke Courage to Resist, kelompok pendukung veteran yang berbasis di California.
Fulda mengatakan jumlahnya masih belum ditentukan. Namun, menurut keterangan direktur Courage to Resist Jeff Paterson pembela hukum Manning dibayar sekitar US$100 ribu (Rp91 juta), setengahnya dibayar WikiLeaks.
WikiLeaks diperkirakan memiliki pendapatan US$ 1 juta sesuai keterangan Julian Assange, April lalu. Fulda mengakui bahwa periode terbaik bagi pengumpulan sumbangan adalah masa di mana WikiLeaks merilis dokumen.
Fulda mengatakan pada Juli, WikiLeaks telah menerima 640 ribu euro (Rp7,2 miliar) donasi melalui paypai atau transfer uang melalui bank. Sebagian besar uang muncul setelah WikiLeaks mengalami gangguan Desember lalu, setelah kehabisan uang. WikiLeaks sempat memohon sumbangan. Sejumlah US$800.000 donasi masuk melalui paypai atau transfer uang bank sejak akhir Desember.
Juli lalu, WikiLeaks hanya menghabiskan 30 ribu euro (Rp345 juta) dari dana tersebut, sebagian besar digunakan membayar biaya perjalanan Assange dan menutupi biaya perangkat keras komputer, seperti server dan data leasing. WikiLeaks mengklaim adanya biaya operasional sebesar US$200 ribu (Rp1,8 miliar).
Yayasan ini mengelola sumbangan yang dikirim ke WikiLeaks dari orang di seluruh dunia melalui transfer paypai dan kawat kemudian diarahkan ke rekening bank yang dikendalikan yayasan. Mereka tidak menangani sumbangan yang disampaikan melalui Moneybookers, layanan seperti paypai itu pernah menghapus akun perbankan untuk WikiLeaks.
Moneybookers mengatakan telah menghentikan akun setelah mengetahui WikiLeaks masuk daftar yang dipantau pemerintah AS. Walaupun sudah ada indikasi WikiLeaks ditempatkan pada daftar seperti itu, tapi Amerika Serikat tetap menyangkal.
WikiLeaks mungkin memiliki sumber pendanaan lain selain dari uang yang ditangani oleh Wau Holland, dari donor swasta dan yayasan-yayasan lain, tetapi Fulda tidak punya informasi soal itu.
Fulda mengatakan yayasan hanya menerima sekitar US$6 ribu (Rp54 juta) untuk sumbangan atas nama WikiLeaks. Sumbangan mulai mengalir begitu orang melihat pada Januari lalu, situs tersebut membutuhkan bantuan, kata Fulda.
Permohonan sumbangan WikiLeaks itu menunjukkan dana yang dibutuhkan situs itu meningkat dari US$200 ribu (Rp1,8 miliar) menjadi US$600 ribu (Rp5,4 miliar) untuk biaya operasional. WikiLeaks sempat mendapatkan lebih dari US$150 ribu (Rp1,3 miliar) dalam kurun dua hari setelah memunculkan video serangan helikopter di Baghdad pada 2007. [mdr]
http://lutviah.files.*************/2010/10/wikileaks_article.gif