Ada waktu dimana kita saling berdiam
Ada saat dimana kita hanya saling menatap
Tapi kupastikan itulah yang membuat kau dan aku semakin melekat
Itulah yang membuat ikatan kita semakin mengerat
Membuatmu pantas kusebut sebagai sahabat
Disaat kita tertawa di langkah yang salah
Disaat kita berlari dari kenyataan yang mengekang
Biarkan saja, terus melaju ke arah yang sudah kita tentukan
Tak usah pedulikan, sebelum waktu kita akan kembali ke jalan yang mereka katakan benar
Karena itulah yang membuatku selalu memanggilmu sahabat
Semua telah kita lewati
Dan masih akan kita lewati
Tawa-tangis, pelukan-pertengkaran, bertukar cacian, dan pasti masih banyak lagi
Semoga saja kita bisa jalani
Dengan tangan tetap saling melekat
Karena kuyakin, kau memang sahabat
Dan nanti arus deras kehidupan memisahkan kita
Tiba saatnya arah putaran bumi memisahkan langkah kita
Yakinlah, namamu telah terukir dalam sebuah nisan abadi yang terpancang kokoh di lubuk hati
Tak kan hilang meski aku melayang pergi
Karena engkaulah sahabat sejati