Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bahasa yang tergerus

bayuyuyu1234

Semprot Lover
Daftar
22 Jan 2018
Post
230
Like diterima
114
Lokasi
depok
Bahasa daerah merupakan salah satu kearifan lokal di Indonesia.
Seiring bergulirnya jaman.. bahasa daerah seakan tergerus dan tergusur oleh bahasa lndonesia itu sendiri bahkan tergusur oleh bahasa internasional such as inggris or esperanto.
Mengapa demikian.
Lets share nyokkk...
 
Sebenarnya bahasa daerah tidak tergerus.
Hanya saja saat ini kita bersosialisasi dengan banyak orang yang berlatar belakang suku yang berbeda.

Untuk mempermudah komunikasi, bahasa indonesia digunakan sebagai alat yang paling efektif di skala nasional, begitupun bahasa inggris, mandarin dan lainnya di skala international.

Akan tetapi ada beberapa kenyataan bahwa orangtua saat ini tidak memberikan edukasi penggunaan bahasa daerah pada anak2nya.

Sebenarnya bahasa daerah bisa dijadikan suatu kebanggaan bahwa negeri kita kaya akan keunikan.

Just my opinion:victory:
 
Selama masih ada pelajaran muatan lokal dlm kurikulum sih g masalah hu. Dari situ jg diajarkan situasi kondisi pemakaian bahasa daerah atau nasional.
 
memang benar, banyak bahasa daerah punah karena arus globalisasi. aku pernah baca, di australia beberapa bahasa suku asli australia punah karena anggota suku penutur bahasa itu sudah punah. ada satu bahasa daerah yang penutur aslinya tinggal satu, seorang nenek tua. karna itu seorang mahasiswa jurusan antropologi dari cina inenek tua itu, dan membuat dokumentasi tentang bahasa daerah itu
 
Karena kurangnya pemahaman dan pengkaburan sejarah.
Jaman dulu ane masih di ajari bahasa jawa krama alus (untuk sebaya) dan krama inggil (untuk orang tua).
Dan ini juga senjata buat naklukin mertua katanya hu eakakak.

Juga dulu di ajari bahawa kawi.
Bahasa kuno .. Misalkan hari kamis dalam bahasa kawi namanya "Anggoro" .

Juga di ajarkan apa itu candrasengkala.
Dimana suatu penggambaran keadaan zaman lewat kata kata .
Misalkan : Sirna ilang kertaning bumi (Penggambaran masa lalu kerajaan majapahit yg mau hancur)

Miris juga orang2 lebih suka langsung belajar bahasa ibu (bahasa indonesia) tanpa mengenal bahasa sesepuh (bahasa daerahnya)
 
Bahasa Indonesia adalah bahasa pengantar di kantor, di sekolah dan dalam hal-hal resmi lainnya sedangkan bahasa daerah adalah Bahasa Ibu yg digunakan saat berada di rumah/di lingkungan. Pemahaman ini sekarang kurang ditanamkan pada siswa-siswa di sekolah, banyak Bapak/Ibu Guru ( maaf ) sering mencatut bahasa daerah kala menyampaikan pelajaran. Para orang tua di rumahpun sudah sedikit yang menterapkan itu. Menurut mereka, berbahasa diluar bahasa daerah itu keren, gaya, tapi kadang suka pabeulit.
Contoh : Eh ... eh .... Dede, jangan lulumpatan .... nanti kakinyah ti poros ! :(

Untuk menghidupkan kembali rasa bangga berbahasa daerah, Mamang ada usul menetapkan 1 hari di sekolah, semua siswa wajib berbahasa daerah dan Bapak/Ibu Guru memberikan koreksi bila ada siswa yang keliru berbahasa.
 
Bahasa Indonesia adalah bahasa pengantar di kantor, di sekolah dan dalam hal-hal resmi lainnya sedangkan bahasa daerah adalah Bahasa Ibu yg digunakan saat berada di rumah/di lingkungan. Pemahaman ini sekarang kurang ditanamkan pada siswa-siswa di sekolah, banyak Bapak/Ibu Guru ( maaf ) sering mencatut bahasa daerah kala menyampaikan pelajaran. Para orang tua di rumahpun sudah sedikit yang menterapkan itu. Menurut mereka, berbahasa diluar bahasa daerah itu keren, gaya, tapi kadang suka pabeulit.
Contoh : Eh ... eh .... Dede, jangan lulumpatan .... nanti kakinyah ti poros !

Untuk menghidupkan kembali rasa bangga berbahasa daerah, Mamang ada usul menetapkan 1 hari di sekolah, semua siswa wajib berbahasa daerah dan Bapak/Ibu Guru memberikan koreksi bila ada siswa yang keliru berbahasa.


Mantappp om.
Harua ingat asal usulnyaa hu.
Cintai budaya hehe.

Sekarang lupaa
 
Hadeuh aku 2 thn d bdg tapi ngomong sunda logatnya tetep medok jawa gmn om? wkkwk
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd