Liputan6.com, Jakarta - Sebuah gedung lantai empat di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat ambruk pada Senin (6/1/2020) pagi. Runtuhnya bangunan yang digunakan untuk minimarket itu pun mengejutkan warga setempat.
Salah seorang pegawai minimarket, Firman (22) mengungkapkan detik-detik ambruknya bangunan ruko tersebut. Saat gedung ambruk, beberapa pegawai sedang mengecek ketersediaan barang di gudang yang berada di lantai 2.
Firman menceritakan, sekitar pukul 9.15 WIB, terdengar suara gemuruh mirip gerombolan tikus yang sedang berlarian di atap minimarket. Rasa panik bercampur penasaran merasuki pikiran Firman saat bosnya menengok ke arah luar.
"Tiba-tiba saja atasan saya melihat tembok sudah mulai retak, saat itu juga kami semua langsung mengevakuasi diri," kata Firman.
Demikian juga dengan pegawai lainnya, Rizal (28). Ia yang sedang berada di meja kasir bergegas menginstruksikan para pembeli keluar meninggalkan gedung sebelum ambruk. Saat itu, ia melihat atap gedung sudah retak.
"Semua pembeli kita suruh keluar, tak lama kemudian gedung rubuh," cerita Rizal.
11 Orang Terluka
Laporan awal, insiden gedung ambruk ini melukai tiga orang, antara lain: Febriani (27) warga Tanjung Duren Raya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat; Muhammad Iqbal (37) warga Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan; dan Ervan Juliansyah (52) warga Kampung Gaga, Larangan Selatan, Tangerang.
Namun setelah ditelusuri, tim Basarnas menemukan delapan korban yang terjebak di lantai dua gedung. Total, 11 orang terluka dalam insiden ini dan telah dilarikan ke RS Tarakan dan RS Pelni.
"Pak Kapolres dari data korban sudah dapat dipastikan itu, tiga orang dapat lakukan evakuasi mandiri yang ada di toko, yang lima orang kita evakusi sama-sama dari dalam gedung tadi di lantai dua. Yang lagi melintas ojol itu sudah kita evakuasi ke RS dua lansia. Jadi clear," ujar Direktur Operasional Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama.
Sumber
Salah seorang pegawai minimarket, Firman (22) mengungkapkan detik-detik ambruknya bangunan ruko tersebut. Saat gedung ambruk, beberapa pegawai sedang mengecek ketersediaan barang di gudang yang berada di lantai 2.
Firman menceritakan, sekitar pukul 9.15 WIB, terdengar suara gemuruh mirip gerombolan tikus yang sedang berlarian di atap minimarket. Rasa panik bercampur penasaran merasuki pikiran Firman saat bosnya menengok ke arah luar.
"Tiba-tiba saja atasan saya melihat tembok sudah mulai retak, saat itu juga kami semua langsung mengevakuasi diri," kata Firman.
Demikian juga dengan pegawai lainnya, Rizal (28). Ia yang sedang berada di meja kasir bergegas menginstruksikan para pembeli keluar meninggalkan gedung sebelum ambruk. Saat itu, ia melihat atap gedung sudah retak.
"Semua pembeli kita suruh keluar, tak lama kemudian gedung rubuh," cerita Rizal.
11 Orang Terluka
Laporan awal, insiden gedung ambruk ini melukai tiga orang, antara lain: Febriani (27) warga Tanjung Duren Raya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat; Muhammad Iqbal (37) warga Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan; dan Ervan Juliansyah (52) warga Kampung Gaga, Larangan Selatan, Tangerang.
Namun setelah ditelusuri, tim Basarnas menemukan delapan korban yang terjebak di lantai dua gedung. Total, 11 orang terluka dalam insiden ini dan telah dilarikan ke RS Tarakan dan RS Pelni.
"Pak Kapolres dari data korban sudah dapat dipastikan itu, tiga orang dapat lakukan evakuasi mandiri yang ada di toko, yang lima orang kita evakusi sama-sama dari dalam gedung tadi di lantai dua. Yang lagi melintas ojol itu sudah kita evakuasi ke RS dua lansia. Jadi clear," ujar Direktur Operasional Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama.
Sumber