muka buluk
Semprot Baru
- Daftar
- 25 Jan 2013
- Post
- 32
- Like diterima
- 48
Senja kembali hadir,
masih dengan segenap keelokannya,
semburat jingga yang bersanding rona kelabu kembali menyapa,
hadirnya mengantar tembang keabadian tentang kesunyian sang semesta,
Aku berdiri di batas senja,
sejenak meresapi belaian lembut semilir angin yang menjadi dingin,
menyapa pucuk daun yang melambai di ujung pepohonan,
membawa segala kebisuan di antara segenap keramaian,
Perlahan remang senja berganti pekat malam yang berselimut misteri,
terlintas bayangmu di antara ribuan bintang yang tak pernah lelah menghiasi gelapnya labirin kelam,
Aku bicara pada keindahan yang terlukis di sunyi & gelap malam,
bercerita tentang keabadian yang selalu menyelimuti dinginnya malam,
Biarlah kunikmati semua ini,
sendiri berteman bayangmu yang selalu menyelimuti relung - relung rinduku...
masih dengan segenap keelokannya,
semburat jingga yang bersanding rona kelabu kembali menyapa,
hadirnya mengantar tembang keabadian tentang kesunyian sang semesta,
Aku berdiri di batas senja,
sejenak meresapi belaian lembut semilir angin yang menjadi dingin,
menyapa pucuk daun yang melambai di ujung pepohonan,
membawa segala kebisuan di antara segenap keramaian,
Perlahan remang senja berganti pekat malam yang berselimut misteri,
terlintas bayangmu di antara ribuan bintang yang tak pernah lelah menghiasi gelapnya labirin kelam,
Aku bicara pada keindahan yang terlukis di sunyi & gelap malam,
bercerita tentang keabadian yang selalu menyelimuti dinginnya malam,
Biarlah kunikmati semua ini,
sendiri berteman bayangmu yang selalu menyelimuti relung - relung rinduku...