bed_boyyy
Semprot Kecil
- Daftar
- 10 Sep 2020
- Post
- 73
- Like diterima
- 38
TEMPO.CO, Jakarta - Konglomerat asal Singapura sekaligus petinggi perusahaan SEA Limited, Gang Ye diduga memiliki jet pribadi berjenis Gulfstream G650ER dengan nomor registrasi N588SE. Jet pribadi tersebut akhir-akhir ini disoroti masyarakat Indonesia karena diduga digunakan oleh putra bungsu dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep dan Erina Gudono untuk pelesiran ke Amerika Serikat.
Sebagai petinggi di Sea Limited, Gang Ye menaungi sejumlah anak perusahaan, seperti raksasa e-commerce Shopee dan Garena, unit bisnis yang memproduksi game populer Free Fire. Adapun terkait jet pribadi Gang Ye yang diduga memfasilitasi Kaesang dan Erina dikabarkan berhubungan dengan Shopee dan Garena yang membuka kantor di Solo saat Gibran Rakabuming Raka, kakak Kaesang, menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Salah seorang sumber Tempo di Shopee Indonesia, yang keberatan namanya disebutkan, mengakui bahwa dalam tiga tahun belakang SEA Group cukup dekat dengan keluarga Jokowi, termasuk Kaesang. Terlebih Shopee kini memiliki dua kantor di Solo, yakni di Solo Paragon Mall dan Solo Technopark. Isu jet pribadi yang ditumpangi Kaesang dan Erina Gudono, kata narasumber ini, juga menjadi pembicaraan di antara karyawan.
“Sepertinya mungkin saja jet pribadi itu miliki petinggi Shopee,” kata sumber tersebut.
Sementara itu, karyawan Shopee lainnya belum bisa memastikan apakah jet pribadi yang ditumpangi Kaesang terafiliasi dengan SEA Group. “Sejak tahun 2021, semua kendaraan operasional untuk direksi tidak ada lagi,” katanya.
Meski begitu, berapa sebenarnya harga kekayaang Gang Ye sehingga diduga fasilitasi jet pribadi berjenis Gulfstream untuk Kaesang? Berikut informasinya.
Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor teknologi menjadi salah satu industri dengan penyumbang daftar orang terkaya dunia paling banyak. Salah satunya berasal dari Singapura, yakni crazy rich pemilik dari Sea Ltd, induk dari perusahaan e-commerce Shopee dan pengembang game Free Fire, Garena.
Gang Ye yang saat ini menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Sea Ltd memiliki kekayaan mencapai US$ 3,3 miliar atau setara dengan Rp 51,15 triliun (kurs Rp 15.500/US$), melansir data Forbes Real Time Billionaire.
Harta kekayaan Gang Ye sebagian besar terikat atas kepemilikan saham di Sea. Sebelumnya pada September 2021, atau saat saham Sea mengalami reli mendekati rekor harga tertinggi, harta kekayaan Gang Ye sempat mencapai US$ 12,1 miliar (Rp 187,55 triliun).
Gang Ye merupakan rekan dari Forrest Li, bersama David Chen mereka bertiga membangun perusahaan konsumer teknologi raksasa Sea Ltd, yang menguasai pasar e-commerce dan gaming di Asia Tenggara.
Sama seperti rekannya, Ya juga merupakan imigran dari China, yang pindah ke Singapura saat remaja dan menjadi warga negara segera setelah kembali dari AS dan memperoleh gelar Ilmu Komputer dan Ekonomi dari Carnegie Mellon University.
Situs resmi Sea mencatat, sejak Maret 2010 Gang Ye telah menjadi anggota dewan direksi Sea Group, induk e-commerce Shopee.
Selanjutnya Gang menjabat sebagai Chief Operating Officer Sea Group sejak Januari 2017 setelah menduduki posisi Chief Technology Officer dari Maret 2010 hingga Desember 2016.
Gang Ya juga pernah menjabat sebagai anggota Komite Ekonomi Masa Depan Singapura (Committee on the Future Economy) yang beranggotakan 30 orang, diketuai bersama oleh Menteri Keuangan dan Menteri Perdagangan dan Industri (Industri) Singapura, untuk mengembangkan strategi ekonomi masa depan. Selain itu ia juga pernah berkarir di perusahaan yang didirikan oleh taipan kelapa sawit Indonesia Wilmar International.
Melansir data Refinitiv, Gang Ye saat ini tercatat menguasai 5,21% saham Sea Ltd dan merupakan pemegang saham individual terbesar, bahkan lebih besar dari Forrest Li yang secara langsung hanya menggenggam 1,31%.
Sebelumnya, pada Oktober 2017, Sea Limited resmi melantai (IPO) di New York Stock Exchange (NYSE) dan berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 1 miliar. Sebelum IPO, Tencent adalah pemegang saham utama Sea Limited, dengan sekitar 20%, diikuti oleh Blue Dolphins Venture, yang didirikan oleh Forrest Li, sebesar 15%. Li secara pribadi memiliki 20% saham, dan Chief Technology Officer, Gang Ye, 10%.
Harta Kekayaan Gang Ye
Melansir dari laman Forbes Real Time Billionaires, harta kekayaan Gang Ye pada 27 Agustus 2024 adalah sekitar US$ 3,2 miliar atau sebesar Rp 49,6 triliun. Angka ini turun dari hari sebelumnya, pada 26 Agustus 2024, yang tercatat senilai US$ 3,3 miliar atau setara dengan Rp 51 triliun (kurs Rp 15.500 per dolar Amerika Serikat).
Dengan harta kekayaannya itu, Gang Ye berada di urutan 1.053 sebagai orang terkaya di dunia. Namun di Singapura, dia masuk dalam daftar 10 orang terkaya di sana.
Gang Ye adalah seorang taipan asal Singapura yang merupakan salah satu pendiri dan petinggi SEA Group. Melansir dari profil Forbes-nya, Gang Ye mendirikan perusahaan itu bersama pengusaha lainnya, yakni Forrest Li dan David Chen.
Melansir dari laman resmi SEA Limited, selain sebagai pendiri Gang Ye juga merupakan anggota dewan direksi SEA Group sejak Maret 2010. Dia menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) SEA sejak Januari 2017 dan menduduki posisi sebagai Chief Technology Officer (CTO) pada Maret 2010 hingga Desember 2016.
Gang Ye sebelumnya bekerja sebagai Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura. Dia juga pernah bekerja di perusahaan minyak kelapa sawit Wilmar International. Adapun Gang Ye merupakan lulusan Sarjana Sains dalam Ilmu Komputer dan Ekonomi dari Carnegie Mellon University.
Dalam bisnisnya, Gang Ye didukung oleh Tencent, yang juga memiliki saham cukup besar di SEA Group. Perusahaan yang bergerak di bidang media dan hiburan itu pun menarik sejumlah investor besar untuk mendanai operasional perusahaan. Di antaranya adalah perusahaan ekuitas swasta General Atlantic dan putra miliarder Malaysia Robert Kuok, Kuok Khoon Hua.
Melansir dari Forbes, SEA membukukan laba bersih tahunan pertamanya sebesar US$ 163 juta pada tahun 2023. Selain e-commerce dan permainan online, SEA juga melebarkan sayap dengan meluncurkan layanan perbankan digital di Singapura, Indonesia, dan Filipina melalui Seabank.
Kaesang Menjadi Sorotan
Putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep menjadi sorotan publik karena rencana dia untuk maju dalam pemilihan gubernur meskipun umurnya belum memenuhi syarat. Mahkamah Agung mengubah ketentuan syarat calon kepala daerah tingkat provinsi dari semula minimal 30 tahun “terhitung sejak tanggal penetapan pasangan calon” menjadi “terhitung sejak pelantikan pasangan calon terpilih”.
Putusan Mahkamah Agung tersebut diduga untuk memuluskan langkah Kaesang maju pemilihan kepala daerah sebab pada tanggal penetapan pasangan calon di 22 September 2024 nanti usia Kaesang belum genap 30 tahun. Usia Kaesang baru genap 30 tahun pada 25 Desember 2024 nanti. Sedangkan pelantikan pasangan calon terpilih diperkirakan pada awal 2025.
Belakangan, Mahkamah Konstitusi membuat putusan yang mengembalikan aturan batas usia kepala daerah. Putusan Mahkamah Konstitusi menyatakan penghitungan batas minimal usia dihitung sejak tanggal penetapan pasangan calon.
Namun, upaya untuk meloloskan Kaesang terus berlanjut. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tiba-tiba menggelar rapat untuk merevisi Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah atau UU Pilkada. Dalam revisi itu dimungkinkan adanya perubahan kembali aturan syarat batas minimal usia calon kepala daerah.
Langkah DPR itu memicu aksi demonstrasi besar di Jakarta dan berbagai daerah seluruh Indonesia pada pekan lalu. Saat aksi protes merebak, Kaesang beserta Erina Gudono pelesiran ke Amerika Serikat menggunakan jet pribadi Gulfstream G650ER dengan nomor registrasi N588SE.
Ekonom UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat meminta Kaesang Pangarep menjelaskan kepada publik ihwal dugaan penggunaan jet pribadi untuk ke Amerika Serikat bersama sang istri, Erina Gudono. Apalagi persoalan penggunaan pesawat jet pribadi oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu sudah menjadi sorotan publik.
"Kaesang dan keluarga perlu menjelaskan kepada publik berapa biaya dan sumber dana yang digunakan untuk menyewa jet pribadi itu," kata Achmad kepada Tempo, Ahad, 25 Agustus 2024.
Diduga Tidak Periksa Barang Kaesang dan Erina Gudono, Bea Cukai Didesak Beri Penjelasan Publik
Bos KLM Bicara soal Tingginya Permintaan Rute Penerbangan ke IndonesiaMicrosoft Rencanakan Investasi US$ 80 Miliar di Tahun Fiskal 2025 untuk Pengembangan Pusat Data AIKementerian ESDM Resmi Hapus Waskita Karya dari Daftar Hitam NasionalImpor Gula Konsumsi Bakal Disetop, Guru Besar IPB: Benahi Dulu Data Pangan Pokok
Baca berita dengan sedikit iklan,klik di sini
Bisnis
Diduga Tidak Periksa Barang Kaesang dan Erina Gudono, Bea Cukai Didesak Beri Penjelasan Publik
Medsos Dirjen Bea Cukai diserbu netizen yang menuntut penjelasan dugaan tidak adanya pemeriksaan terhadap barang Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.26 Agustus 2024 | 09.36 WIB
Bagikan
Erina Gudono dan Kaesang Pangarep di Santa Monica Pier, California, Amerika Serikat. Instagram
TEMPO.CO, Jakarta - Polemik penggunaan jet pribadi oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono masih menggelinding di sosial media. Kini warganet menyoroti adanya dugaan barang anak dan menantu Jokowi itu tak dikenai bea cukai karena langsung dibawa ke mobil yang mereka kendarai.
Bea cukai trending di X pada Senin, 26 Agustus 2024. Hingga pukul 08.50 Bea Cukai telah mendapat 38,8 cuitan yang mayoritas meminta institusi ini mengusut barang-barang milik Kaesang-Erina.
“Viralkan untuk mereka yang masuk dari luar negeri untuk acuhkan bea cukai,” tulis @rikiaiza di akun X-nya pada Senin hari ini.
Sindiran yang lain muncul dari @nabiylarisfa. “Ciyee belanjaannya langsung masuk mobil, nggak lewat deklarasi bea cukai dulu ciyeee~,” tulis dia.
Sementara itu, akun @kazzam17 juga menuntut bea cukai untuk mengklarifikasi fenomena ini. “Udah jam 8 nih, ayo bea cukai jawab pertanyaan netizen selama weekend kemarin,” tulis dia pada pukul 08.03, Senin, 26 Agustus 2024.
Trending ini muncul diduga karena beredar video yang memergoki keduanya tak dikenai bea cukai atas barang yang dibeli atau dibawa. Dalam kolom komentar postingan di X dan Instagram, warganet menagih Dirjen Bea Cukai dan Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo untuk mengusut dugaan tersebut.
“Tolong jawab perbeacukaian yang lagi pada dibahas pak. Lagi pen belajar bea cukai nih hehee,” tulis @Ajiya_sun di akun X Prastowo pada Senin, 26 Agustus 2024.
Komentar lain berasal dari @Joko_widodio. Ia meminta pertanggungjawaban Bea Cukai untuk mengusut barang-barang milik Kaesang dan Erina.
“Itu barang bawaan anak Presiden dan Istrinya ga kena bea cukai tah. Woy jawablah, Anda dibayar dibayar rakyat woy,” kata dia.
Hiruk-pikuk itu juga terjadi di akun Instagram resmi Bea Cukai. Dalam unggahan @beacukaiRI tentang pelayanan kepabeanan di Bea Cukai Cirebon atas kedatangan pesawat dari Indian Air Forces di Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati pada tiga hari silam.
“Usut barang-barang anak Presiden dong, Min. Kok gak kena bea cukai,” tulis @mly_oke di kolom komentar.
“Itu barang belanjaan kak Kaesang pulang naik jet pribadi langsung masuk mobil? Ga diaudit. Ditunggu informasinya, ya,” tulis @lucy_lucunya.
Sementara itu, warganet juga memperkirakan biaya sewa jet pribadi yang digunakan Kaesang dan Erina mencapai US$ 13.000 hingga US$ 19.750 per jam. Bila dikonversi ke rupiah, setara kurang lebih Rp 202 juta hingga Rp 308,8 juta per jam. Adapun jenis jet pribadi yang diduga disewa itu adalah Gulfstream G650.
Ekonom UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat meminta Kaesang Pangarep menjelaskan kepada publik ihwal dugaan penggunaan jet pribadi untuk ke Amerika Serikat bersama Erina Gudono tersebut. Apalagi persoalan penggunaan pesawat jet pribadi mereka sudah menjadi sorotan publik.
"Kaesang dan keluarga perlu menjelaskan kepada publik berapa biaya dan sumber dana yang digunakan untuk menyewa jet pribadi itu," kata Achmad kepada Tempo, Ahad, 25 Agustus 2024.
"Saat kondisi ekonomi menantang bagi rakyat, menggunakan jet pribadi mewah bisa dikatakan sebagai tindakan tidak sensitif, bahkan menyinggung perasaan publik," ujar Achmad.
Terlebih, dugaan penggunaan jet pribadi untuk perjalanan ke Amerika itu dilakukan ketika situasi di Indonesia sedang memanas. Hal ini seiring adanya demo massa menolak RUU Pilkada oleh DPR yang ditengarai memberi karpet merah bagi Kaesang untuk maju Pilkada 2024.
Achmad melanjutkan, keluarga besar Kaesang termasuk Jokowi mestinya mempertimbangkan dampak tindakannya terhadap masyarakat. "Kaesang dan keluarganya perlu merefleksikan kembali tindakan mereka dan dampaknya bagi masyarakat," ujar Achmad. "Transparansi, empati, dan komitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi mestinya bisa mereka tegakkan."