Ada seorang pengangguran bernama Udin yang tidak punya pekerjaan. Dalam kejenuhan mencari pekerjaan, akhirnya dia
pun membuka sebuah klinik pengobatan, walaupun dia bukan dokter ataupun pernah kuliah kedokteran.
Supaya orang-orang mau berobat ke kliniknya, Udin membuat iklan menarik :
"Kalau sembuh cukup bayar 100 ribu, tapi kalau tidak sembuh kami akan bayar anda 1 juta".
Ada seorang dokter tak sengaja membaca iklan itu dan langsung ingin mencoba.
Udin : "Sakit apa..?"
Dokter : "Mulut hambar, kalau makan tak terasa apa- apa ".
Udin : "Oh baiklah. Itu cukup diberi obat nomer 22 sebanyak 3 tetes di dalam mulut".
Dokter : "Woih! Minyak rem ini, bukan obat.!"
Udin : "Hah, bapak sudah bisa merasakan lagi. Silahkan bayar 100 ribu".
Dokter itu jengkel karena merasa dikerjain, selang seminggu kemudian dia datang lagi.
Udin : "Sakit apa lagi..?"
Dokter : "Saya hilang ingatan".
Udin : "Baiklah, saya akan memberikan obat nomer 22 dan gunakan sebanyak 3 tetes dalam mulut".
Dokter : "Woih! gak mau, itu minyak rem yang kemarin kan.?"
Udin : "Wah, bapak udah bisa mengingat lagi? Brarti sudah sembuh. Tolong bayar 100 ribu".
Dokter tersebut makin jengkel karena merasa dikerjain lagi. Seminggu kemudian dia datang lagi berniat balas dendam. Kali ini dia mau pura-pura sakit yang parah biar dokter gadungan itu tidak mampu menyembuhkan.
Udin : "loh.. sakit apa lagi, Pak.?"
Dokter : "Mata saya rabun tidak bisa melihat apa-apa dengan jelas".
Udin : "Mohon maaf, Pak.., klo sakit seperti itu saya tidak bisa menyembuhkan. Ini silahkan ambil 1 juta (sambil menyerahkan selembar uang dua ribu rupiah)".
Dokter : "Woi! Ini kan cuma dua ribu rupiah ! ".
Udin: Wah, bapak sudah bisa melihat dengan jelas? Berarti anda sudah sembuh. Silahkan bayar 100 ribu".
Dan sang dokter pun menjadi gila.
pun membuka sebuah klinik pengobatan, walaupun dia bukan dokter ataupun pernah kuliah kedokteran.
Supaya orang-orang mau berobat ke kliniknya, Udin membuat iklan menarik :
"Kalau sembuh cukup bayar 100 ribu, tapi kalau tidak sembuh kami akan bayar anda 1 juta".
Ada seorang dokter tak sengaja membaca iklan itu dan langsung ingin mencoba.
Udin : "Sakit apa..?"
Dokter : "Mulut hambar, kalau makan tak terasa apa- apa ".
Udin : "Oh baiklah. Itu cukup diberi obat nomer 22 sebanyak 3 tetes di dalam mulut".
Dokter : "Woih! Minyak rem ini, bukan obat.!"
Udin : "Hah, bapak sudah bisa merasakan lagi. Silahkan bayar 100 ribu".
Dokter itu jengkel karena merasa dikerjain, selang seminggu kemudian dia datang lagi.
Udin : "Sakit apa lagi..?"
Dokter : "Saya hilang ingatan".
Udin : "Baiklah, saya akan memberikan obat nomer 22 dan gunakan sebanyak 3 tetes dalam mulut".
Dokter : "Woih! gak mau, itu minyak rem yang kemarin kan.?"
Udin : "Wah, bapak udah bisa mengingat lagi? Brarti sudah sembuh. Tolong bayar 100 ribu".
Dokter tersebut makin jengkel karena merasa dikerjain lagi. Seminggu kemudian dia datang lagi berniat balas dendam. Kali ini dia mau pura-pura sakit yang parah biar dokter gadungan itu tidak mampu menyembuhkan.
Udin : "loh.. sakit apa lagi, Pak.?"
Dokter : "Mata saya rabun tidak bisa melihat apa-apa dengan jelas".
Udin : "Mohon maaf, Pak.., klo sakit seperti itu saya tidak bisa menyembuhkan. Ini silahkan ambil 1 juta (sambil menyerahkan selembar uang dua ribu rupiah)".
Dokter : "Woi! Ini kan cuma dua ribu rupiah ! ".
Udin: Wah, bapak sudah bisa melihat dengan jelas? Berarti anda sudah sembuh. Silahkan bayar 100 ribu".
Dan sang dokter pun menjadi gila.