Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ekploitasi Lara

NggakPeka_

Suka Semprot
Daftar
19 Feb 2021
Post
7
Like diterima
8
Liar hutan di tubuhku adalah belukar terbaik bagi penjahat bersembunyi.
_
Aku selalu menemukan diriku di sana.
atau mungkin semua yang sembunyi adalah diriku.
_
Lari dari masa lalu yang kasar,
berjarak dari kemarahan yang memar,

dan penyesalan selalu menukar kebahagiaan dengan trauma yang samar.
-

Bila suatu saat nanti
engkau dijangkit penyakit g0Bl*K
dan tak lagi ingin mengenaliku,
maka saat itu, sebiadab mungkin

kupastikan aku telah melupakanmu.
-

Apa yang sia-sia dari manusia
sejatinya adalah bertahan
dalam kebodohan, kekasihku.
_
Dan kau tak akan pernah mengerti,
betapa aku lebih memilih menjadi sia-sia,

dibandingkan harus melupakanmu.

*literasi
 
Terakhir diubah:
Kudengar kabar bahwa istrinya seorang gundik rumah bordir di tepi jalan sana,
sementara putra semata wayangnya
adalah seorang bandar narkoba,
ia hanya seorang pedagang kaki lima,
yang terkadang mendapat untung,
yang terkadang pulang membawa karung.
_
Tapi dengan keadaan yang begitu rumit, bagaimana mereka bisa bahagia?
_
Sederhana,
mereka hanya menyayangi satu sama lainnya.

*metafora
 
Suatu saat jika kau mendengar aku telah berhasil pindah ke lain pelukan,
bukan berarti aku telah berhasil melupakan,
melainkan itu adalah gagalku dalam upaya memenangkan ego.
Tak usah kembali,
bermalam-malam yang lalu aku sekuat tenaga bertahan,
berhari-hari aku menjelma pengemis kabar.
-
Setangguh apapun aku mencoba tetap ada,
namun kau tetap angkuh dan bersikeras untuk meniada,
semua usahaku hanya berakhir dibentangan sia-sia.
Suatu saat ketika kau bukan lagi tempat rindu ini berpulang,
mungkin aku telah jauh bertualang.
Menapaki jalan-jalan sepi,
menyibak dinding ilusi.
-
Kita pernah saling menanam harap,
mencoba untuk saling membahagiakan,
mencoba untuk saling bertukar sayang.
Demikianlah kau, saat semua telah bermekaran,
mudah saja bagimu untuk mempermainkan.
Rindu-rindu ini akan kubenamkan,
kenangan-kenangan ini akan kulabuhkan,
mungkin pada lautan luka yang semakin dalam setelah terkikis sebuah kepergian.
-
Suatu saat ketika bukan namamu lagi yang kuhadapkan pada Tuhan,
mungkin karena kita tak pantas lagi untuk kuperjuangkan,
percuma aku berjuang sendirian.
Jika nyatanya janji-janjimu tak berusaha kau buktikan.
Aku tak sekuat yang kau kira,
aku manusia pada umumnya,
yang saklt ketika terluka,
yang terluka karena kecewa.
Bukankah dalam kata kita perlu kerjasama antara dua lakon? Kau dan aku.
-
Sehebat apapun aku menangkupkan tangan untuk mengirim doa-doa,
jika kau tak pernah berupaya untuk membantu,
semua hanya akan membias pada langit-langit sendu.
Suatu saat jika kau merasa asing, mungkin aku tak lagi di sini.
Menunggu kabarmu, merinduimu, mendoakanmu.
Menangislah! Sebab aku telah memilih seseorang yang lebih mampu menghargai.
Jangan mencariku, sebab aku hanya tak ingin kau merasakan betapa sakitnya berharap pada kata abai.
Betapa pedihnya peduli di atas ketidakpedulian.

*Terhantam Abai
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd