Keluarga seorang pasien sedang berkumpul untuk mendengar apa yang akan dikatakan oleh seorang dokter spesialis.
"Kondisi pasien tidak terlihat baik. Satu-satunya kesempatan adalah transplantasi otak. Ini merupakan prosedur eksperimental. Mungkin akan berhasil, tapi berita buruknya adalah bahwa harga otak sangat mahal, dan anda akan harus membayar biaya itu."
"Nah, berapa biaya untuk donor otak?" tanya kerabatnya.
"Kami ada beberapa stok. Untuk otak insinyur, akuntan, dan programmer, semua harganya sama 500 juta. Ada juga otak anggota DPRD, harganya 5 milyar rupiah."
Seorang kerabat tampak terkejut, tapi semua orang mengangguk karena mereka pikir mereka mengerti. Namun putri pasien tidak puas dan bertanya, "Mengapa otak anggota DPRD sangat mahal?"
"Harga itu sebenarnya cukup standar," kata dokter yang menjadi kepala tim, "Otak insinyur, akuntan, dan programmer terlalu sering digunakan jadi harganya lebih murah."
"Kondisi pasien tidak terlihat baik. Satu-satunya kesempatan adalah transplantasi otak. Ini merupakan prosedur eksperimental. Mungkin akan berhasil, tapi berita buruknya adalah bahwa harga otak sangat mahal, dan anda akan harus membayar biaya itu."
"Nah, berapa biaya untuk donor otak?" tanya kerabatnya.
"Kami ada beberapa stok. Untuk otak insinyur, akuntan, dan programmer, semua harganya sama 500 juta. Ada juga otak anggota DPRD, harganya 5 milyar rupiah."
Seorang kerabat tampak terkejut, tapi semua orang mengangguk karena mereka pikir mereka mengerti. Namun putri pasien tidak puas dan bertanya, "Mengapa otak anggota DPRD sangat mahal?"
"Harga itu sebenarnya cukup standar," kata dokter yang menjadi kepala tim, "Otak insinyur, akuntan, dan programmer terlalu sering digunakan jadi harganya lebih murah."