Jika dibiarkan terlalu panjang, rambut hidung memang dapat mengganggu penampilan sehingga perlu dirapikan. Sebaiknya dipotong dengan gunting khusus, jangan terlalu pendek, cukup tidak terlihat dari luar dan jangan dicabut karena lebih berisiko memicu infeksi di rongga hidung.
Patut diketahui fungsi bulu hidung, adalah sebagai penyaring (filter) partikel-partikel kecil (debu) yang terkadang membawa bakteri, virus dan benda asing berbahaya yang masuk kedalam hidung kita. Dengan adanya efek filter ini, partikel-partikel tersebut tidak begitu saja bisa masuk kedalam sistem pernafasan yang berakhir di paru-paru, namun membuangnya lewat mekanisme bersin.
Lalu apa yang terjadi apabila kita mencabut bulu hidung? karena kulit dan jaringan lunak berada diantara bulu-bulu hidung, maka ketika kita mencabut bulu hidung, ada kulit dan jaringan lunak yang sobek sehingga memungkinkan infeksi kuman masuk.
Selain itu, saat bulu hidung tercabut, akan digantikan oleh rambut hidung yg baru. Dimana pertumbuhannya punya risiko untuk tumbuh ke dalam lapisan kulit (ingrown nasal hair). Rambut yang tumbuh masuk ke dalam tidak muncul ke permukaan kulit disebut extrafollicular penetration.
Akibatnya adalah radang di sekitar kelenjar atau kantong rambut, yang kadang-kadang bisa disertai infeksi bakteri. Umumnya ingrown nasal hair akan sembuh dengan sendirinya ketika ujung rambut sudah menemukan jalan untuk menembus keluar permukaan kulit.
Namun prosesnya kadang makan waktu dan selama itu akan terasa sangat sakit, terutama jika hidungnya tersentuh atau dipencet.Pada struktur anatomi hidung juga terdapat pembuluh darah di area jembatan hidung (nasal bridge) yang langsung menuju otak, dan akan berkumpul dengan berbagai pembuluh darah balik lainnya.Luka di area tersebut memungkinkan bakteri atau kuman lain masuk ke tubuh dan menyerang otak.
Daerah dari area jembatan hidung (nasal bridge) hingga sudut mulut dinamakan segitiga kematian atau triangle of death karena infeksi di tempat tersebut dapat langsung menjalar ke otak. Dengan alasan yang sama, kita sebaiknya menghindari segala bentuk intervensi yang melibatkan area segitiga tersebut, termasuk tindakan mencabut bulu hidung.
Patut diketahui fungsi bulu hidung, adalah sebagai penyaring (filter) partikel-partikel kecil (debu) yang terkadang membawa bakteri, virus dan benda asing berbahaya yang masuk kedalam hidung kita. Dengan adanya efek filter ini, partikel-partikel tersebut tidak begitu saja bisa masuk kedalam sistem pernafasan yang berakhir di paru-paru, namun membuangnya lewat mekanisme bersin.
Lalu apa yang terjadi apabila kita mencabut bulu hidung? karena kulit dan jaringan lunak berada diantara bulu-bulu hidung, maka ketika kita mencabut bulu hidung, ada kulit dan jaringan lunak yang sobek sehingga memungkinkan infeksi kuman masuk.
Selain itu, saat bulu hidung tercabut, akan digantikan oleh rambut hidung yg baru. Dimana pertumbuhannya punya risiko untuk tumbuh ke dalam lapisan kulit (ingrown nasal hair). Rambut yang tumbuh masuk ke dalam tidak muncul ke permukaan kulit disebut extrafollicular penetration.
Akibatnya adalah radang di sekitar kelenjar atau kantong rambut, yang kadang-kadang bisa disertai infeksi bakteri. Umumnya ingrown nasal hair akan sembuh dengan sendirinya ketika ujung rambut sudah menemukan jalan untuk menembus keluar permukaan kulit.
Namun prosesnya kadang makan waktu dan selama itu akan terasa sangat sakit, terutama jika hidungnya tersentuh atau dipencet.Pada struktur anatomi hidung juga terdapat pembuluh darah di area jembatan hidung (nasal bridge) yang langsung menuju otak, dan akan berkumpul dengan berbagai pembuluh darah balik lainnya.Luka di area tersebut memungkinkan bakteri atau kuman lain masuk ke tubuh dan menyerang otak.
Daerah dari area jembatan hidung (nasal bridge) hingga sudut mulut dinamakan segitiga kematian atau triangle of death karena infeksi di tempat tersebut dapat langsung menjalar ke otak. Dengan alasan yang sama, kita sebaiknya menghindari segala bentuk intervensi yang melibatkan area segitiga tersebut, termasuk tindakan mencabut bulu hidung.