(Kabarjatim.com, SURABAYA) - Tak mau terpersok ke dalam lubang yang sama, Khofifah Indar Parawansah melakukan sejumlah persiapan untuk running Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2013.
Salah satunya adalah menyiapkan software untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan daftar pemilih tetap (DPT).
"Dulu kita kan tidak sempat melakukan antsisipasi, ternyata Masya Alloh betapa sistemiknya kecurangan Pilgub 2008, betapa masifnya proses-proses manipulasi. Kecurangan dulu nggak sempat kita antisipasi secara mendalam," ujar Ketua Muslimat NU itu, seperti dilansir okezone.com
Dia mengaku, baru mengetahui ternyata ada kecurangan dalam DPT setelah selesainya Pigub putaran ketiga di Bangkalan dan Sampang. Untuk mengantisipasi hal itu, tim-nya telah menyiapkan software.
Software tersebut terbukti efektif dengan sistem Informasi Teknologi (IT). Software tersebut, terbukti efektif untuk mengawal DPT agar tetap valid seperti yang terjadi di Jawa Tengah.
"Sistem IT yang memang sudah bisa untuk melakukan kroscek. Kira-kira data pemilih ini cocok atau tidak. Dulu kan banyak dalam DPT ada orang yang lahir pada tahun 2045. Kemudian nama Rohli, mosok (masak) nama Rohli sampe 8 ribu sekian satu kabupaten. Nanti juga masyarakat bisa support agar demokrasi ini di Jawa Timur dapat berjalan dengan baik tanpa ada manipulasi dan kecurangan," kata kandidat cagub yang telah mengantongi rekom dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Sampai hari ini, Khofifah mengaku prihatin dengan apa yang terjadi dalam Pilgub Jatim 2008 lalu. "Pilgub Jatim 2008 lalu sampai ngelus dodo (mengelus dada) dengan kecurangan yang ada," tuturnya.
Meski demikian, Khofifah mengaku tidak terburu-buru untuk segera melakukan deklarasi. Pasalnya, dengan tenggang waktu yang ada akan digunakan lebih banyak melakukan penyapaan terhadap segenap elemen masyarakat Jawa Timur. Artinya, dalam pilgub 2008 lalu, waktu turun lapangan tidak banyak sehingga di pilgub 2013 akan dimanfaatkan lebih banyak menyapa.
"Nanti lah. Soal deklarasi khan tidak masuk dalam agenda KPU. Sabar dulu ya," ujar mantan Menteri Pemberdayaan Wanita era Presiden KH Abdurrahman Wahid.
Sumber : http://www.kabarjatim.com/berita-po...urangan-khofifah-siapkan-software-khusus.html
Salah satunya adalah menyiapkan software untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan daftar pemilih tetap (DPT).
"Dulu kita kan tidak sempat melakukan antsisipasi, ternyata Masya Alloh betapa sistemiknya kecurangan Pilgub 2008, betapa masifnya proses-proses manipulasi. Kecurangan dulu nggak sempat kita antisipasi secara mendalam," ujar Ketua Muslimat NU itu, seperti dilansir okezone.com
Dia mengaku, baru mengetahui ternyata ada kecurangan dalam DPT setelah selesainya Pigub putaran ketiga di Bangkalan dan Sampang. Untuk mengantisipasi hal itu, tim-nya telah menyiapkan software.
Software tersebut terbukti efektif dengan sistem Informasi Teknologi (IT). Software tersebut, terbukti efektif untuk mengawal DPT agar tetap valid seperti yang terjadi di Jawa Tengah.
"Sistem IT yang memang sudah bisa untuk melakukan kroscek. Kira-kira data pemilih ini cocok atau tidak. Dulu kan banyak dalam DPT ada orang yang lahir pada tahun 2045. Kemudian nama Rohli, mosok (masak) nama Rohli sampe 8 ribu sekian satu kabupaten. Nanti juga masyarakat bisa support agar demokrasi ini di Jawa Timur dapat berjalan dengan baik tanpa ada manipulasi dan kecurangan," kata kandidat cagub yang telah mengantongi rekom dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Sampai hari ini, Khofifah mengaku prihatin dengan apa yang terjadi dalam Pilgub Jatim 2008 lalu. "Pilgub Jatim 2008 lalu sampai ngelus dodo (mengelus dada) dengan kecurangan yang ada," tuturnya.
Meski demikian, Khofifah mengaku tidak terburu-buru untuk segera melakukan deklarasi. Pasalnya, dengan tenggang waktu yang ada akan digunakan lebih banyak melakukan penyapaan terhadap segenap elemen masyarakat Jawa Timur. Artinya, dalam pilgub 2008 lalu, waktu turun lapangan tidak banyak sehingga di pilgub 2013 akan dimanfaatkan lebih banyak menyapa.
"Nanti lah. Soal deklarasi khan tidak masuk dalam agenda KPU. Sabar dulu ya," ujar mantan Menteri Pemberdayaan Wanita era Presiden KH Abdurrahman Wahid.
Sumber : http://www.kabarjatim.com/berita-po...urangan-khofifah-siapkan-software-khusus.html