dudakepo
Semprot Holic
sekedar copas mungkin sudah banyak yang baca:
Siklus Kehidupan Manusia
Di sebuah majelis sedang berkumpul secara terpisah antara laki-laki dan perempuan. Jamaah rata-rata sudah menikah, tetapi secara umur masih muda.
Sang narasumber saat itu tengah menerangkan siklus kehidupan manusia. Materi ini ia berikan agar manusia senantiasa mengingat bahwa ujung kehidupan adalah kematian.
“Ingat saudara-saudara, siklus kehidupan itu dimulai dari: (1) bayi, (2) anak-anak, (3) remaja, (4) dewasa, (5) menikah, (6) menjadi orang tua, (7) tua, dan (8) meninggal,” urai si narasumber kepada jamaah majelis.
“Bagi yang sekarang sekarang di posisi nomor 6 jadi tinggal dua tahap lagi dan harus menyiapkan bekal yang baik,” anjur sang narasumber.
Setelah majelis bubar, sekelompok laki-laki melanjutkan perbincangan terkait materi yang telah disampaikan narasumber.
“Eh, aku tahu rahasia agar tidak cepat-cepat mencapai posisi (7) dan (8),” kata Madun memulai obrolan.
“Gimana caranya, Dun?” tanya Ujang.
“Caranya balik lagi ke nomor (5),” seloroh Madun.
Empat Contoh Model Keluarga
Kiai Basirun pagi itu mengisi forum pengajian. Jamaah yang terdiri dari ibu-ibu tampak sangat antusias. Sang kiai berceramah tentang empat model keluarga yang disarikan dari kisah-kisah terdahulu.
“Yang pertama,” kata Kiai Basirun, “model keluarga Nabi Nuh dan Nabi Luth. Suaminya saleh, istrinya durhaka.”
“Yang kedua, keluarga Fir’aun. Istrinya salehah tapi suaminya durhaka.”
Suasana tenang. Jamaah manggut-manggut.
Kiai Basirun pun melanjutkan, “Yang ketiga, model keluarga Nabi Ibrahim. Suami dan istri taat kepada Allah. Bahkan sampai anak cucunya.”
“Yang keempat, keluarga Abu Lahab. Baik suami maupun istri sama-sama durhaka.”
Setelah menjelaskan empat contoh model keluarga itu, Kiai Basirun bertanya kepada jamaahnya, “Kira-kira ibu-ibu pengajian ini memilih yang mana?”
“Keluarga Nabi Ibrahim….!” teriak ibu-ibu serentak.
“Baik... Nabi Ibrahim istrinya dua: Siti Sarah dan Siti Hajar.”
Forum mendadak hening.
Syarat Masuk Surga
Suatu pagi, bu guru Sita yang mengajar di sebuah Sekolah Dasar menerangkan akhlak baik dalam kehidupan sehari-hari.
“Pada akhirnya nanti, semua manusia akan mati. Setelah mati, manusia akan dihadapkan dengan surga dan neraka,” terang Bu Sita.
Bu Sita kembali menjelaskan bahwa akhlak yang baik akan membawa manusia untuk pergi ke surga.
Dalam sesi evaluasi, Bu Sita bertanya kepada murid-muridnya, “Kemana kalian ingin pergi?”
“Surga bu, surga,” jawab murid-murid serentak.
“Dan apa syarat pergi ke surga?”
“Mati bu,” seloroh salah seorang murid bernama Also.
nb: semoga menghibur
Siklus Kehidupan Manusia
Di sebuah majelis sedang berkumpul secara terpisah antara laki-laki dan perempuan. Jamaah rata-rata sudah menikah, tetapi secara umur masih muda.
Sang narasumber saat itu tengah menerangkan siklus kehidupan manusia. Materi ini ia berikan agar manusia senantiasa mengingat bahwa ujung kehidupan adalah kematian.
“Ingat saudara-saudara, siklus kehidupan itu dimulai dari: (1) bayi, (2) anak-anak, (3) remaja, (4) dewasa, (5) menikah, (6) menjadi orang tua, (7) tua, dan (8) meninggal,” urai si narasumber kepada jamaah majelis.
“Bagi yang sekarang sekarang di posisi nomor 6 jadi tinggal dua tahap lagi dan harus menyiapkan bekal yang baik,” anjur sang narasumber.
Setelah majelis bubar, sekelompok laki-laki melanjutkan perbincangan terkait materi yang telah disampaikan narasumber.
“Eh, aku tahu rahasia agar tidak cepat-cepat mencapai posisi (7) dan (8),” kata Madun memulai obrolan.
“Gimana caranya, Dun?” tanya Ujang.
“Caranya balik lagi ke nomor (5),” seloroh Madun.
Empat Contoh Model Keluarga
Kiai Basirun pagi itu mengisi forum pengajian. Jamaah yang terdiri dari ibu-ibu tampak sangat antusias. Sang kiai berceramah tentang empat model keluarga yang disarikan dari kisah-kisah terdahulu.
“Yang pertama,” kata Kiai Basirun, “model keluarga Nabi Nuh dan Nabi Luth. Suaminya saleh, istrinya durhaka.”
“Yang kedua, keluarga Fir’aun. Istrinya salehah tapi suaminya durhaka.”
Suasana tenang. Jamaah manggut-manggut.
Kiai Basirun pun melanjutkan, “Yang ketiga, model keluarga Nabi Ibrahim. Suami dan istri taat kepada Allah. Bahkan sampai anak cucunya.”
“Yang keempat, keluarga Abu Lahab. Baik suami maupun istri sama-sama durhaka.”
Setelah menjelaskan empat contoh model keluarga itu, Kiai Basirun bertanya kepada jamaahnya, “Kira-kira ibu-ibu pengajian ini memilih yang mana?”
“Keluarga Nabi Ibrahim….!” teriak ibu-ibu serentak.
“Baik... Nabi Ibrahim istrinya dua: Siti Sarah dan Siti Hajar.”
Forum mendadak hening.
Syarat Masuk Surga
Suatu pagi, bu guru Sita yang mengajar di sebuah Sekolah Dasar menerangkan akhlak baik dalam kehidupan sehari-hari.
“Pada akhirnya nanti, semua manusia akan mati. Setelah mati, manusia akan dihadapkan dengan surga dan neraka,” terang Bu Sita.
Bu Sita kembali menjelaskan bahwa akhlak yang baik akan membawa manusia untuk pergi ke surga.
Dalam sesi evaluasi, Bu Sita bertanya kepada murid-muridnya, “Kemana kalian ingin pergi?”
“Surga bu, surga,” jawab murid-murid serentak.
“Dan apa syarat pergi ke surga?”
“Mati bu,” seloroh salah seorang murid bernama Also.
nb: semoga menghibur