Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Iblis itu tidak ateis, iblis itu monoteis. Percaya tuhan satu

pasturbasi

Pendekar Semprot
UG-FR+
Daftar
20 Dec 2011
Post
1.917
Like diterima
128
Lokasi
indonesia
IBLIS ITU TIDAK ATEIS, IBLIS ITU MONOTEIS. PERCAYA TUHAN SATU
(Dialog Gusdur dg Santri).

Gus Dur : "Lho, Iblis itu kan seniornya Nabi Adam."

Santri : "Maksudnya senior apa, Gus?"

Gusdur : "Iblis kan lebih dulu tinggal di surga dari pada Nabi Adam dan Siti Hawa."

Santri : "Iblis tinggal di surga? Masak sih, Gus?"

Gus Dur : "Iblis itu dulu nya juga penghuni surga, terus di usir, lantas untuk menggoda Nabi Adam, iblis menyelundup naik ke surga lagi dengan berserupa ular dan mengelabui merak sang burung surga, jadi iblis bisa membisik dan menggoda Nabi Adam.

Santri : "Oh iya, ya. Tapi, walau pun Iblis yang bisikin, tetap saja Nabi Adam yang salah. Gara- garanya, aku jadi miskin kayak gini."

Gus Dur : "Kamu salah lagi, Kang. Manusia itu tidak diciptakan untuk menjadi penduduk surga. Baca surat Al-Baqarah : 30. Sejak awal sebelum Nabi Adam lahir… eh, sebelum Nabi Adam diciptakan, Tuhan sudah berfirman ke para malaikat kalo Dia mau menciptakan manusia yang menjadi khalifah (wakil Tuhan) di bumi."

Santri : "Lah, tapi kan Nabi Adam dan Siti Hawa tinggal di surga?"

Gus Dur : "Iya, sempat, tapi itu cuma transit. Makan buah terlarang atau tidak, cepat atau lambat, Nabi Adam pasti juga akan diturunkan ke bumi untuk menjalankan tugas dari-Nya, yaitu memakmurkan bumi. Di surga itu masa persiapan, penggemblengan. Di sana Tuhan mengajari Nabi Adam bahasa, kasih tahu semua nama benda. (lihat Al- Baqarah : 31).

Santri : "Jadi di surga itu cuma sekolah gitu, Gus?"

Gus Dur : "Kurang lebihnya seperti itu. Waktu di surga, Nabi Adam justru belum jadi khalifah. Jadi khalifah itu baru setelah beliau turun ke bumi."

Santri : "Aneh."

Gus Dur : "Kok aneh? Apanya yang aneh?"

Santri : "Ya aneh, menyandang tugas wakil Tuhan kok setelah Nabi Adam gagal, setelah tidak lulus ujian, termakan godaan Iblis? Pendosa kok jadi wakil Tuhan."

Gus Dur : "Lho, justru itu intinya. Kemuliaan manusia itu tidak diukur dari apakah dia bersih dari kesalahan atau tidak. Yang penting itu bukan melakukan kesalahan atau tidak melakukannya. Tapi bagaimana bereaksi terhadap kesalahan yang kita lakukan. Manusia itu pasti pernah keliru dan salah, Tuhan tahu itu. Tapi meski demikian nyatanya Allah memilih Nabi Adam, bukan malaikat."

Santri : "Jadi, tidak apa-apa kita bikin kesalahan, gitu ya, Gus?"

Gus Dur : "Ya tidak seperti itu juga. Kita tidak bisa minta orang untuk tidak melakukan kesalahan. Kita cuma bisa minta mereka untuk berusaha tidak melakukan kesalahan. Namanya usaha, kadang berhasil, kadang enggak."

Santri : "Lalu Nabi Adam berhasil atau tidak, Gus?"

Gus Dur : "Dua-duanya."

Santri : "Kok dua-duanya?"

Gus Dur : "Nabi Adam dan Siti Hawa melanggar aturan, itu artinya gagal. Tapi mereka berdua kemudian menyesal dan minta ampun. Penyesalan dan mau mengakui kesalahan, serta menerima konsekuensinya (dilempar dari surga), adalah keberhasilan."

Santri : "Ya kalo cuma gitu semua orang bisa. Sesal kemudian tidak berguna, Gus."

Gus Dur : "Siapa bilang? Tentu saja berguna dong. Karena menyesal, Nabi Adam dan Siti Hawa dapat pertobatan dari Tuhan dan dijadikan khalifah (lihat Al-Baqarah: 37). Bandingkan dengan Iblis, meski sama-sama diusir dari surga, tapi karena tidak tobat, dia terkutuk sampe hari kiamat."

Santri : "Ooh..."

Gus Dur : "Jadi intinya begitu lah. Melakukan kesalahan itu manusiawi. Yang tidak manusiawi, ya yang iblisi itu kalau sudah salah tapi tidak mau mengakui kesalahannya justru malah merasa bener sendiri, sehingga menjadi sombong."

Santri : "Jadi kesalahan terbesar Iblis itu apa, Gus? Tidak mengakui Tuhan?"

Gus Dur : "Iblis bukan atheis, dia justru monotheis. Percaya Tuhan yang satu."

Santri : "Masa sih, Gus?"

Gus Dur : "Lho, kan dia pernah ketemu Tuhan, pernah dialog segala kok."

Santri : "Terus, kesalahan terbesar dia apa?"

Gus Dur : "Sombong, menyepelekan orang lain dan memonopoli kebenaran."

Santri : "Wah, persis cucunya Nabi Adam juga tuh."

Gus Dur : "Siapa? Ente?

Santri : "Bukan. Cucu Nabi Adam yang lain, Gus.
 
jadi, yang suka bersikap sombong, menyepelekan(merendahkan) yang lain dan memonopoli kebenaran termasuk mewarisi sifat iblis.
 
Santri : "Terus, kesalahan terbesar dia apa?"

Gus Dur : "Sombong, menyepelekan orang lain dan memonopoli kebenaran."

Santri : "Wah, persis cucunya Nabi Adam juga tuh."

Gus Dur : "Siapa? Ente?

Santri : "Bukan. Cucu Nabi Adam yang lain, Gus.

Yah si santri bisa aja ngelesnya :D

Good point, hu. Tapi ini tentunyamenurut versi agama2 samawi. Kalau menurut perspektif agama dan kepercayaan lain gmn, mengingat konsep demonic pasti ada di semua kepercayaan?
 
Klo emang bener nichh cerita.., iblis itu makhluk paling dongo sedongo dongo nya makhluk.., ngelawan perintah tuhann.., jangankan tuhan di depan boss ajee pada cari mukaa.., :p
 
Ini pan cuma ilustrasi gan.
Gusdur itu sangat pinter menjelaskan sesuatu dlm bahasa yg mudah.
:beer:
 
Udah segitu aja mod.
Ngko ndak menyinggung perasaan.
Lha wong mereka lagi nuduh ane pengikut iblis kog, malah ane ngatain mereka seperti iblis.

:beer:
 
Iblis itu kan yg berkulit merah punya tanduk 2 itu ya? Ato ada member semprot yg merasa mirip iblis? Bs d share fotonya dong, gmn yaa ?????
 
Iblis itu kan yg berkulit merah punya tanduk 2 itu ya? Ato ada member semprot yg merasa mirip iblis? Bs d share fotonya dong, gmn yaa ?????

harus tanya sama gusdur dulu hehehe
 
Iblis ituuu, yaa iblis. . .

Iblis ituuu, bla bla blaa. . .

#ngonopokoke
 
Menurut pemahaman saya, iblis itu salah satu keturunan bangsa jin, yang membangkang sama Yang Maha Kuasa. La wong disuruh sujud kok ga mau?! Ya dikutuk tho. Pengertian sujud disini adalah penghormatan. Bukan penyembahan, karena sujud sembah, mutlak milik Yang Maha Kuasa. Dan ini yang buat iblis makin keki ama bapake Nabi Adam. Dan tentang iblis yang monotheis, itu benar. Buktinya, ketika dikutuk ama Yang Punya Jagat, iblis minta penangguhan hingga hari kebangkitan. Ini bukti, kalo iblis emang monotheis. Cuma karena sifat sombongnya aja, dia dikutuk.

Kalo setan, mereka adalah golongan jin dan manusia yang mengajak pada keburukan. Dan iblis juga salah satunya. Jadi, siapa aja bisa jadi setan. Termasuk saya juga. Dan saya ga bakal bisa menghindar dari sifat itu. Tapi kalo bisa ya jangan deh.

Maapin ane ya, om kalo ada salah. Ane cuma numpang nyumbang jawaban aja.

:rose:

Setujuuuuu, Suhuuu. . .

Kalo iblis merupakan salah 1 dari bangsa jin.

Setan identik dengan sifat yg ngajak pada keburukan, keji, dengki, dll
 
Setujuuuuu, Suhuuu. . .

Kalo iblis merupakan salah 1 dari bangsa jin.

Setan identik dengan sifat yg ngajak pada keburukan, keji, dengki, dll
Ane gak setuju atau gak percaya, sii.., apa alasannya iblis, setan atau jin mendapat penangguhan hukuman karena menolak perintah tuhann.., truss kan si ibliss, setan atau jin ngancem akan menggoda manusia.., lahh klo manusia ada yg tergoda salahh siapa ini ?? harusnya kan bisa dilakukan pencegahan di awall ?? terlebihh memiliki sifat MAHA tau..,
 
Ane gak setuju atau gak percaya, sii.., apa alasannya iblis, setan atau jin mendapat penangguhan hukuman karena menolak perintah tuhann.., truss kan si ibliss, setan atau jin ngancem akan menggoda manusia.., lahh klo manusia ada yg tergoda salahh siapa ini ?? harusnya kan bisa dilakukan pencegahan di awall ?? terlebihh memiliki sifat MAHA tau..,


Looh kalo setan, iblis, & jin kan memdapat penangguhan karena mengajukan banding, Ketika Iblis mengetahui dirinya dilaknat hingga Hari Kiamat, ia meminta penangguhan kepada Allah agar tetap hidup sampai hari dimana umat manusia dibangkitkan. Karena sunnah Ilahi adalah memberi kesempatan dan waktu sesuai mashalat. Allah memberi waktu kepada Iblis, tetapi tidak sampai hari kiamat, melainkan hingga waktu yang telah ditentukan oleh Allah. Hal menarik, setan daripada harus meminta maaf dan bertaubat atas kesalahannya, ia meminta waktu kepada Allah dan seraya mengakui ketuhanan Allah, Iblis berkata, "Ya Allah berilah penangguhan kepadaku," tanpa menjelaskan alasan meminta penangguhan. Akhirnya, Allah juga mengabulkan permintaan Iblis dan memberi penangguhan kepadanya.

Kalo manusia tergoda ya jelas salah manusia, nama nya goda'an kan semua tergantung yg di goda, ikut pengaruh godaan ato menjauhi goda'an. Tergantung sekuat apa keimanan & ketaqwa an kita. . .

Kenapa nggak ada pencegahan awal?
Nubi jawab ketika Allah tidak mencegah semata-mata juga sebagai ujian atas umatnya akan keimanan & taqwanya. Tapi Allah juga tidak lepas tangan begitu saja, di buktikan adanya dialog anatar Rassul & Iblis akan perintah Allah tentang apa saja yg di takuti iblis & apa saja yg dapat membunuh iblis.

Trus ini juga anggapan nubi pribadai saja, karena nggak ada pencegahan (tidak membela sisi manusia saja) di situlah terlihat Maha Adilnya Allah. Seperti Suhu bilang "memiliki sifat Maha Tau", maka Allah tau apa yg terbaik untuk umatnya dalam menjalani taqwa & keimananya di dunia.



Entah Nubi & Suhu ada beda keyakinan, pertanyaan Suhu nubi jawab sebisa nubi saja dari sisi keyakinan nubi. . .

Makasih Suhu
 
Terakhir diubah:
Looh kalo setan, iblis, & jin kan memdapat penangguhan karena mengajukan banding, Ketika Iblis mengetahui dirinya dilaknat hingga Hari Kiamat, ia meminta penangguhan kepada Allah agar tetap hidup sampai hari dimana umat manusia dibangkitkan. Karena sunnah Ilahi adalah memberi kesempatan dan waktu sesuai mashalat. Allah memberi waktu kepada Iblis, tetapi tidak sampai hari kiamat, melainkan hingga waktu yang telah ditentukan oleh Allah. Hal menarik, setan daripada harus meminta maaf dan bertaubat atas kesalahannya, ia meminta waktu kepada Allah dan seraya mengakui ketuhanan Allah, Iblis berkata, "Ya Allah berilah penangguhan kepadaku," tanpa menjelaskan alasan meminta penangguhan. Akhirnya, Allah juga mengabulkan permintaan Iblis dan memberi penangguhan kepadanya.

Kalo manusia tergoda ya jelas salah manusia, nama nya goda'an kan semua tergantung yg di goda, ikut pengaruh godaan ato menjauhi goda'an. Tergantung sekuat apa keimanan & ketaqwa an kita. . .

Kenapa nggak ada pencegahan awal?
Nubi jawab ketika Allah tidak mencegah semata-mata juga sebagai ujian atas umatnya akan keimanan & taqwanya. Tapi Allah juga tidak lepas tangan begitu saja, di buktikan adanya dialog anatar Rassul & Iblis akan perintah Allah tentang apa saja yg di takuti iblis & apa saja yg dapat membunuh iblis.

Trus ini juga anggapan nubi pribadai saja, karena nggak ada pencegahan (tidak membela sisi manusia saja) di situlah terlihat Maha Adilnya Allah. Seperti Suhu bilang "memiliki sifat Maha Tau", maka Allah tau apa yg terbaik untuk umatnya dalam menjalani taqwa & keimananya di dunia.



Entah Nubi & Suhu ada beda keyakinan, pertanyaan Suhu nubi jawab sebisa nubi saja dari sisi keyakinan nubi. . .

Makasih Suhu
Mungkin juga, sii suhuu jawabannya seperti itu.., tapi yg gak make sense itu di singularitasnya.., mencoba atau memberi cobaan pada manusia untuk apa ?? pasti sudahh tau jawabannya kan punya sifat MAHA tau.., experimen itu di lakukan karena kita tidak tau untuk mencari tau bukannya.., maaf nubie rada bebel.., mungkin bisa tercerahkan di sini.., maaf yaa huu :Peace:
 
Mungkin juga, sii suhuu jawabannya seperti itu.., tapi yg gak make sense itu di singularitasnya.., mencoba atau memberi cobaan pada manusia untuk apa ?? pasti sudahh tau jawabannya kan punya sifat MAHA tau.., experimen itu di lakukan karena kita tidak tau untuk mencari tau bukannya.., maaf nubie rada bebel.., mungkin bisa tercerahkan di sini.., maaf yaa huu :Peace:


Aaah jangan bilang bebel gtu aah, Suhuuu.

Nubi juga bebel kok cuma kebetulan sediiiiikkit banget ngerti akan hal ini, jadi saling sharing aja Suhuu, ,heheee

Eeeh kok minta maap, kan saling sharing ntar kalo pemahaman nubi diatas ada yg salah harapanya juga minta di lurusin, Suhuu. . .
 
Looh kalo setan, iblis, & jin kan memdapat penangguhan karena mengajukan banding, Ketika Iblis mengetahui dirinya dilaknat hingga Hari Kiamat, ia meminta penangguhan kepada Allah agar tetap hidup sampai hari dimana umat manusia dibangkitkan. Karena sunnah Ilahi adalah memberi kesempatan dan waktu sesuai mashalat. Allah memberi waktu kepada Iblis, tetapi tidak sampai hari kiamat, melainkan hingga waktu yang telah ditentukan oleh Allah. Hal menarik, setan daripada harus meminta maaf dan bertaubat atas kesalahannya, ia meminta waktu kepada Allah dan seraya mengakui ketuhanan Allah, Iblis berkata, "Ya Allah berilah penangguhan kepadaku," tanpa menjelaskan alasan meminta penangguhan. Akhirnya, Allah juga mengabulkan permintaan Iblis dan memberi penangguhan kepadanya.

Kalo manusia tergoda ya jelas salah manusia, nama nya goda'an kan semua tergantung yg di goda, ikut pengaruh godaan ato menjauhi goda'an. Tergantung sekuat apa keimanan & ketaqwa an kita. . .

Kenapa nggak ada pencegahan awal?
Nubi jawab ketika Allah tidak mencegah semata-mata juga sebagai ujian atas umatnya akan keimanan & taqwanya. Tapi Allah juga tidak lepas tangan begitu saja, di buktikan adanya dialog anatar Rassul & Iblis akan perintah Allah tentang apa saja yg di takuti iblis & apa saja yg dapat membunuh iblis.

Trus ini juga anggapan nubi pribadai saja, karena nggak ada pencegahan (tidak membela sisi manusia saja) di situlah terlihat Maha Adilnya Allah. Seperti Suhu bilang "memiliki sifat Maha Tau", maka Allah tau apa yg terbaik untuk umatnya dalam menjalani taqwa & keimananya di dunia.



Entah Nubi & Suhu ada beda keyakinan, pertanyaan Suhu nubi jawab sebisa nubi saja dari sisi keyakinan nubi. . .

Makasih Suhu

Mas rey iblis dan bala tentaranya di tangguhkan sampe hari kiamat... Insyallah seperti itu, sudah sesuai dengan sunah Illahi , untuk apa iblis dan bala tentaranya di tunda matinya , pastinya untuk menguji iman dan hatinya manusia ..... Yang pasti manusia adalah tempat salah, khilaf dan dosa , Cuman pertobatan jalan terbaik bagi kita semua .. Btw morning mass
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd