Impresi

[RayMantic]

malam hampir tenggelam
lekak lekuk bayangmu masih hangat
pada tadi malam saat aku terpejam
walau sesaat jatuh serbuk sekam.
dan saat air menghabisi batu.
bayangmu tetap hangat.
saat aku terjaga.
setiap kedipanku kau hinggapi.
rindu memang hati ini merindu.
sakitnya pula jangan kau tanya lagi.
lihatlah apa yang tak terlihat.
aku terpasak di dada.
diam aku masih menunggu.
masih tetap menunggumu entah kapan kamu mencabutnya.
sampai sakitnya pun tak kurasa.
tapi sungguh beruntung bayangmu masih menguatkan.
aku hanya perlu memejamkan mata untuk slalu di sabarkan.
lihatlah bulan dan matahari itu bergantian datang mengejekku.
dengan kkamu cukup memejamkan mata seperti biasa.
aku hanya berbisik lirih bahwa mereka akan menjadi saksi nanti.
nanti..?
masih menanti menunggu sebuah hati.
karna aku tak ingin hanya sekejap.
tak seperti bayangmu hanya sekedip.
kamu nyata.
aku ingin seperti bulan memutari buminya.
itu nyata.
aku hanya bisa menyakinkan hati.
dan kenyakinan itu hanya kamu.