Belum lama kabar duka kita dengar datang dari sektor lapangan hijau setelah, Choirul Huda meninggal dunia. Kali ini awan duka kembali menaungi langit tanah air. Kabar terbaru datang dari panggung hiburan musik Indonesia. Musisi top era 80-an, Benny Panjaitan meninggal dunia. Salah satu pentolan band Panbers ini mengembuskan napasnya yang terakhir, Selasa (24/10) dalam usia 69 tahun. Hal itu dibenarkan oleh anak Benny, Roesland Panjaitan.
“Benar meninggal jam 09.50 WIB karena sakit stroke sudah lama. Ini saya sedang on the way ke rumah duka,” ujarnya, dinukil dari Kompas.
Benny, yang selama ini dikenal sebagai anggota Panjaitan Bersaudara (Panbers), satu nama kelompok pemusik yang merupakan singkatan dari Pandjaitan Bersaudara. Sampai saat artikel ini ditulis belum ada keterangan di mana jenazah akan disemayamkan. Berikut Kami coba merangkum berita mengenai kepergiannya.
Kabar hoax dan kronologi kepergian pelantun lagu “Gereja Tua”, Benny Panjaitan
Kepergian Benny Panjaitan menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Dilansir dari berbagai sumber, pentolan grup band Panbers itu dinyatakan meninggal dunia saat tertidur di ranjang perawatan di kediamannya. Ruang perawatan memang sengaja disiapkan keluargan agar Benny dekat dalam jangkauan pengawasan keluarga.
“Ibu saya lagi siapin makanan untuk bapak (Benny). Pas menyiapkan makan, tiba tiba perawatnya kasih tahu ibu ‘Bu, bapak enggak ada napasnya,” ujar Dino saat ditemui di rumah duka di kawasan Ciledug, Tangerang Selatan, Selasa (24/10/2017), dinukil dari showbiz.liputan6.com.
Mendengar ucapan perawat, istri Benny Panjaitan kemudian memastikan hal itu dengan mengecek kondisi tubuh Benny. Akhirnya diketahui bahwa Benny telah mengembuskan napas terakhirnya. Sebelumnya, kabar meninggalnya Benny sempat ramai tersebar lewat pesan berantai dalam beberapa waktu yang lalu. Namun, kabar tersebut diketahui hoax alias palsu saat sang putra, Dino Panjaitan menegaskan ayahnya saat itu sehat. Benny memang pernah menderita stroke. Terhitung, sejak 2010, Benny sudah tiga kali mengalami serangan stroke sampai harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit pada 2015 lalu.
Perjalanan musik sang vokalis bersama Panbers, salah satu pelopor musik pop Indonesia
Kelompok musik Panbers didirikan pada 1969 di Surabaya, terdiri dari empat orang kakak beradik kandung putra-putra dari Drs JMM Pandjaitan SH (alm) dengan Bosani SO Sitompul. Mereka adalah empat kakak-beradik; Hans pada lead guitar dan Benny pada vokalis dan rhythm guitar, Doan pada bass dan keyboard, serta Asido Panjaitan pada drum. Musik bukan hal aneh lagi di keluarga Panjaitan. Sejak kecil, mereka sudah memiliki alat musik sendiri. Keinginan mereka bermusik nggak lepas dari pengaruh keluarga yang memang suka pada musik, seperti lagu rohani, lagu batak, dan lagu Barat yang tengah populer pada masa itu.
Ibu mereka mahir bermain piano dan Ayah mereka suka main biola. Dalam perkembangannya, formasi band ini berubah dan bertambah sejak tahun 1990-an dengan kehadiran Maxi Pandelaki sebagai bassist, Hans Noya sebagai lead guitar, dan Hendri Lamiri pada biola.
Keberhasilan Panbers di dunia rekaman juga merupakan salah satu awal dari kebangkitan grup band dalam dunia musik Indonesia yang masa itu didominasi oleh penyanyi tunggal. Diilhami oleh Koes bersaudara yang dikenal sebagai perintis pada tahun 1960-an, kemudian kemunculan Panbers pada awal tahun 1970 yang secara cepat diikuti oleh sekian puluh kelompok pemusik yang meramaikan dunia musik Indonesia hingga saat ini. Setelah album pertama meledak, nama Panbers kian berkibar di seantero Indonesia. Mereka berhasil menyejajarkan diri dengan Koes Plus, dan kemudian menjadi salah satu penguasa di belantika pop Indonesia.
Benny meninggal sebelum acara untuk menghormati sepak terjangnya digelar. Acara tersebut bertajuk ‘Perjalanan Panjang Sang Legend’ di taman Ismail Marzuki
Kepergian musisi legendaris itu menyisakan duka yang mendalam bagi penggemar musik tanah air. Pasalnya nggak lama lagi pada 23 November mendatang, rencananya akan digelar konser sekaligus peluncuran buku ‘Perjalanan Panjang Sang Legenda’ di Graha Bhakti Budaya, TIM. Acara tersebut merupakan salah satu wujud penghormatan untuk Benny yang layak untuk dinobatkan sebagai legenda. Sejumlah pengisi acara dari senior sampai kelompok musik muda disebutkan akan hadir, termasuk Nia Daniaty, Joy Tobing dan Kelompok Penerbang Roket.
Jasa dan karya pria kelahiran 14 September 1948 dalam perkembangan musik pop di Indoseia akan selalu dikenang oleh penggemar dan para musisi. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Semoga segala dosa yang pernah dibuat almarhum diampuni dan semoga amal perbuatannya diterima Tuhan yang Maha Esa. Aamiin.
“Benar meninggal jam 09.50 WIB karena sakit stroke sudah lama. Ini saya sedang on the way ke rumah duka,” ujarnya, dinukil dari Kompas.
Benny, yang selama ini dikenal sebagai anggota Panjaitan Bersaudara (Panbers), satu nama kelompok pemusik yang merupakan singkatan dari Pandjaitan Bersaudara. Sampai saat artikel ini ditulis belum ada keterangan di mana jenazah akan disemayamkan. Berikut Kami coba merangkum berita mengenai kepergiannya.
Kabar hoax dan kronologi kepergian pelantun lagu “Gereja Tua”, Benny Panjaitan
Kepergian Benny Panjaitan menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Dilansir dari berbagai sumber, pentolan grup band Panbers itu dinyatakan meninggal dunia saat tertidur di ranjang perawatan di kediamannya. Ruang perawatan memang sengaja disiapkan keluargan agar Benny dekat dalam jangkauan pengawasan keluarga.
“Ibu saya lagi siapin makanan untuk bapak (Benny). Pas menyiapkan makan, tiba tiba perawatnya kasih tahu ibu ‘Bu, bapak enggak ada napasnya,” ujar Dino saat ditemui di rumah duka di kawasan Ciledug, Tangerang Selatan, Selasa (24/10/2017), dinukil dari showbiz.liputan6.com.
Mendengar ucapan perawat, istri Benny Panjaitan kemudian memastikan hal itu dengan mengecek kondisi tubuh Benny. Akhirnya diketahui bahwa Benny telah mengembuskan napas terakhirnya. Sebelumnya, kabar meninggalnya Benny sempat ramai tersebar lewat pesan berantai dalam beberapa waktu yang lalu. Namun, kabar tersebut diketahui hoax alias palsu saat sang putra, Dino Panjaitan menegaskan ayahnya saat itu sehat. Benny memang pernah menderita stroke. Terhitung, sejak 2010, Benny sudah tiga kali mengalami serangan stroke sampai harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit pada 2015 lalu.
Perjalanan musik sang vokalis bersama Panbers, salah satu pelopor musik pop Indonesia
Kelompok musik Panbers didirikan pada 1969 di Surabaya, terdiri dari empat orang kakak beradik kandung putra-putra dari Drs JMM Pandjaitan SH (alm) dengan Bosani SO Sitompul. Mereka adalah empat kakak-beradik; Hans pada lead guitar dan Benny pada vokalis dan rhythm guitar, Doan pada bass dan keyboard, serta Asido Panjaitan pada drum. Musik bukan hal aneh lagi di keluarga Panjaitan. Sejak kecil, mereka sudah memiliki alat musik sendiri. Keinginan mereka bermusik nggak lepas dari pengaruh keluarga yang memang suka pada musik, seperti lagu rohani, lagu batak, dan lagu Barat yang tengah populer pada masa itu.
Ibu mereka mahir bermain piano dan Ayah mereka suka main biola. Dalam perkembangannya, formasi band ini berubah dan bertambah sejak tahun 1990-an dengan kehadiran Maxi Pandelaki sebagai bassist, Hans Noya sebagai lead guitar, dan Hendri Lamiri pada biola.
Keberhasilan Panbers di dunia rekaman juga merupakan salah satu awal dari kebangkitan grup band dalam dunia musik Indonesia yang masa itu didominasi oleh penyanyi tunggal. Diilhami oleh Koes bersaudara yang dikenal sebagai perintis pada tahun 1960-an, kemudian kemunculan Panbers pada awal tahun 1970 yang secara cepat diikuti oleh sekian puluh kelompok pemusik yang meramaikan dunia musik Indonesia hingga saat ini. Setelah album pertama meledak, nama Panbers kian berkibar di seantero Indonesia. Mereka berhasil menyejajarkan diri dengan Koes Plus, dan kemudian menjadi salah satu penguasa di belantika pop Indonesia.
Benny meninggal sebelum acara untuk menghormati sepak terjangnya digelar. Acara tersebut bertajuk ‘Perjalanan Panjang Sang Legend’ di taman Ismail Marzuki
Kepergian musisi legendaris itu menyisakan duka yang mendalam bagi penggemar musik tanah air. Pasalnya nggak lama lagi pada 23 November mendatang, rencananya akan digelar konser sekaligus peluncuran buku ‘Perjalanan Panjang Sang Legenda’ di Graha Bhakti Budaya, TIM. Acara tersebut merupakan salah satu wujud penghormatan untuk Benny yang layak untuk dinobatkan sebagai legenda. Sejumlah pengisi acara dari senior sampai kelompok musik muda disebutkan akan hadir, termasuk Nia Daniaty, Joy Tobing dan Kelompok Penerbang Roket.
Jasa dan karya pria kelahiran 14 September 1948 dalam perkembangan musik pop di Indoseia akan selalu dikenang oleh penggemar dan para musisi. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Semoga segala dosa yang pernah dibuat almarhum diampuni dan semoga amal perbuatannya diterima Tuhan yang Maha Esa. Aamiin.