Lingkar Kepala dan Risiko Demensia.
Orang yang memiliki kepala dengan lingkar yang cukup besar ditengarai akan memiliki penurunan daya ingat lebih lambat dibanding dengan orang yang lingkar kepalanya berukuran rata-rata. Kehilangan memori pada usia lanjut biasanya terkait dengan faktor penyakit demensia.
Tim peneliti dari Universitas Munich, Jerman, yakin lingkar kepala yang lebih besar berarti kemampuannya untuk melawan kematian sel-sel otak yang diduga memicu demensia, akan besar pula. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan penelitian terhadap 270 pasien.
Dalam penelitian tersebut, para responden dengan ukuran lingkar kepala besar memiliki hasil tes kognitif yang lebih baik, meski mereka memiliki penurunan jumlah sel-sel otak sama dengan pasien Alzheimer. Dengan kata lain, seseorang tidak harus menderita kehilangan memori yang serius walau berusia 60-an bila lingkar kepala mereka cukup besar.
Walaupun ukuran lingkar kepala sangat dipengaruhi faktor keturunan, tapi para peneliti yakin gaya hidup punya pengaruh kuat. Gizi yang kurang baik atau penyakit yang diderita di usia bayi akan mempengaruhi ukuran lingkar kepala seseorang.
Pada usia balita, ukuran otak seorang anak sudah mencapai 93 persen dari ukuran maksimalnya. Karena itu para ahli menyarankan para ibu hamil untuk memperhatikan asupan nutrisi dan menghindari infeksi penyakit untuk menjaga sel-sel otak sehingga terhindar dari penyakti demensia.