Sedih yang Terlalu
Telah larut dan semakin larut ..
Malampun menjemput pagi
Tak juga kutemukan kata yang tepat
buah kesimpulan atas perlakuanmu
Tak bisa kumengerti
begitu mudahnya kau berubah,
tenggelam dalam kemunafikan, bertahan
dalam gengsi dan rasa ego yang tinggi
hanya demi kepuasan .......
Aku bagaikan karang yang terdiam ..
Kala kau menjadi ombak menerjang tak henti
Menggempur dengan egomu dan semua
yang telah kau lakukan
Kau membunuh perlahan
dan memaksaku mundur .
Kucari jawab arti perjalanan kita yang lalu
Namun tak kutemukan jawab
mengapa cintaku benar sedang kau semu
Kini yang tersimpan hanyalah luka
Walau kutahu dalam luka itu masih terpendam cinta
Mungkin karena Numerologiku Empat
Yang selalu setia hingga di akhirat
Setia bukan kepada dirimu
Tetapi setia terhadap cintaku
Dan aku tak ingin
Cintaku adalah kamu ..
Telah larut dan semakin larut ..
Malampun menjemput pagi
Tak juga kutemukan kata yang tepat
buah kesimpulan atas perlakuanmu
Tak bisa kumengerti
begitu mudahnya kau berubah,
tenggelam dalam kemunafikan, bertahan
dalam gengsi dan rasa ego yang tinggi
hanya demi kepuasan .......
Aku bagaikan karang yang terdiam ..
Kala kau menjadi ombak menerjang tak henti
Menggempur dengan egomu dan semua
yang telah kau lakukan
Kau membunuh perlahan
dan memaksaku mundur .
Kucari jawab arti perjalanan kita yang lalu
Namun tak kutemukan jawab
mengapa cintaku benar sedang kau semu
Kini yang tersimpan hanyalah luka
Walau kutahu dalam luka itu masih terpendam cinta
Mungkin karena Numerologiku Empat
Yang selalu setia hingga di akhirat
Setia bukan kepada dirimu
Tetapi setia terhadap cintaku
Dan aku tak ingin
Cintaku adalah kamu ..