needlenbitch
Guru Semprot
- Daftar
- 5 Nov 2014
- Post
- 531
- Like diterima
- 307
Marini wanita pegawai sebuah kantor
swasta asing pagi itu mau berangkat
kerja dan lagi nunggu bus kota
dimulut gang rumahnya.
Seperti biasa pakaian yang dikenakan
cukup ketat, roknya semi-mini,
sehingga bodynya yang sexy semakin
kelihatan lekuk likunya.
Bus kota datang, Marini berusaha
naik lewat pintu belakang, tapi
kakinya kok nggak nyampe di tangga
bus. Menyadari keketatan roknya,
tangan kiri menjulur kebelakang
untuk menurunkan sedikit ritsleting
roknya supaya agak longgar.
Tapi, ugh, masih juga belum bisa
naik, diulanginya menurunkan lagi
ritsleting roknya. Belum bisa naik
juga ke tangga bus.
Untuk usaha yang ketiga kalinya,
belum sampai dia menurunkan lagi
ritsleting roknya, tiba2 ada tangan
kuat mendorong pantatnya dari
belakang sampai Marini terloncat
dan masuk kedalam bus.
Marini melihat kebelakang pengin
tahu siapa yang mendorongnya,
ternyata ada pemuda gondrong yang
cengar cengir melihat Marini.
"He, kurangajar kau, berani2 nggak
sopan pegang-pegang pantat orang !"
Kata si pemuda kalem : "Yang nggak
sopan itu situ mbak, masak belum
kenal berani2 nurunin ritsleting
celana gua"
swasta asing pagi itu mau berangkat
kerja dan lagi nunggu bus kota
dimulut gang rumahnya.
Seperti biasa pakaian yang dikenakan
cukup ketat, roknya semi-mini,
sehingga bodynya yang sexy semakin
kelihatan lekuk likunya.
Bus kota datang, Marini berusaha
naik lewat pintu belakang, tapi
kakinya kok nggak nyampe di tangga
bus. Menyadari keketatan roknya,
tangan kiri menjulur kebelakang
untuk menurunkan sedikit ritsleting
roknya supaya agak longgar.
Tapi, ugh, masih juga belum bisa
naik, diulanginya menurunkan lagi
ritsleting roknya. Belum bisa naik
juga ke tangga bus.
Untuk usaha yang ketiga kalinya,
belum sampai dia menurunkan lagi
ritsleting roknya, tiba2 ada tangan
kuat mendorong pantatnya dari
belakang sampai Marini terloncat
dan masuk kedalam bus.
Marini melihat kebelakang pengin
tahu siapa yang mendorongnya,
ternyata ada pemuda gondrong yang
cengar cengir melihat Marini.
"He, kurangajar kau, berani2 nggak
sopan pegang-pegang pantat orang !"
Kata si pemuda kalem : "Yang nggak
sopan itu situ mbak, masak belum
kenal berani2 nurunin ritsleting
celana gua"