Wirodiwongso
Suka Semprot
- Daftar
- 16 Jun 2015
- Post
- 4
- Like diterima
- 0
Pangkalan Militer TNI AL Segera
Dibangun di Parigi Pangandaran
Rencana penyediaan pangkalan
termasuk dalam renstra TNI AL tahun
2016.
KRI Halasan 630 @LIMA 2015 [TAF] ★
Hal itu terungkap ketika Danlanal Kolonel
(P) Johanes Djanarko Wibowo, menggelar
kegiatan pembinaan terhadap desa
pesisir di Desa Sukaresik, Kecamatan
Sidamulih, Pangandaran, minggu lalu.
Luas lahan yang akan dijadikan
pangkalan tersebut mencapai 3 hektar.
Pangakalan itu nantinya menghadap ke
arah laut. Komandan pangkalan akan
dijabat oleh setingkat mayor, katanya.
Menurut Johanes, pembangunan
pangkalan tersebut dilakukan di lahan
milik TNI AL. Pada tahap awal,
pembangunan yang dilakukan adalah
kawasan perkantoran. Tentunya, kata
dia, pembangunan tersebut disesuaikan
dengan ketersediaan anggaran
pertahanan yang dari pemerintah pusat.
Ini sebagai dukungan informasi
Intelijen Pangandaran yang berbatasan
dengan Australia. Ya sangat strategis,
posisinya dipesisir Selatan yang berjarak
300 notikel mil dekat pulau Christmas-
Australia, kata Johanes.
Lebih lanjut, Johanes menyebutkan,
sebagai Daerah Otonomu Baru (DOB),
Pangandaran mempunyai pantai
sepanjang 90 kilometer. Rencana
penyediaan pangkalan tersebut sudah
masuk dalam renstra TNI AL tahun 2016.
Nantinya, AL akan mengamankan
daerah yang berbatasan langsung
dengan negara tetangga, yang jaraknya
sekitar 250 notikel mil atau 500
kilometer, mulai dari pantai Sukabumi
sampai Pangandaran, ucapnya.
Johanes juga mengungkapkan potensi
yang terdapat di kawasan laut
Pangandaran. Diantaranya, mulai dari
perikanan, bahan tambang, mineral, juga
pariwisata eksotik yang kini menanti
sentuhan pengembangan.
Mengenai operasi laut, ada armada
kapal yang setiap waktu siaga di pesisir
selatan. Area patrolinya kurang lebih
berjarak 20-40 notikel mil, mulai dari
Banten sampai Cirebon. Dan mengenai
ancaman dari luar, informasi kita
langsung dari pusat. Kita hanya
mengantisipasi kalau ada ilegal-ilegal
saja, imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Penjabat Bupati
Pangandaran, Drs. Daud Achmad,
mengaku sudah menjalin komunikasi
dengan Danlanal mengenai pertahanan
di wilayah Pantai Pangandaran yang
berbatasan langsung dengan Negara
Australia.
Kita apresiasi kepada Danlanal karena
Pangandaran sebagai daerah terluar
yang berbatasan dengan negara lain,
diperlukan pangkalan sebagai fungsi
dukungan baik personil, informasi
intelijen, logistik maupun lainnya. Dan
kami berharap rencana pembangunan
pangkalan AL di Pangandaran ini segera
terealisasi, jelas Daud.
Dibangun di Parigi Pangandaran
Rencana penyediaan pangkalan
termasuk dalam renstra TNI AL tahun
2016.
KRI Halasan 630 @LIMA 2015 [TAF] ★
Hal itu terungkap ketika Danlanal Kolonel
(P) Johanes Djanarko Wibowo, menggelar
kegiatan pembinaan terhadap desa
pesisir di Desa Sukaresik, Kecamatan
Sidamulih, Pangandaran, minggu lalu.
Luas lahan yang akan dijadikan
pangkalan tersebut mencapai 3 hektar.
Pangakalan itu nantinya menghadap ke
arah laut. Komandan pangkalan akan
dijabat oleh setingkat mayor, katanya.
Menurut Johanes, pembangunan
pangkalan tersebut dilakukan di lahan
milik TNI AL. Pada tahap awal,
pembangunan yang dilakukan adalah
kawasan perkantoran. Tentunya, kata
dia, pembangunan tersebut disesuaikan
dengan ketersediaan anggaran
pertahanan yang dari pemerintah pusat.
Ini sebagai dukungan informasi
Intelijen Pangandaran yang berbatasan
dengan Australia. Ya sangat strategis,
posisinya dipesisir Selatan yang berjarak
300 notikel mil dekat pulau Christmas-
Australia, kata Johanes.
Lebih lanjut, Johanes menyebutkan,
sebagai Daerah Otonomu Baru (DOB),
Pangandaran mempunyai pantai
sepanjang 90 kilometer. Rencana
penyediaan pangkalan tersebut sudah
masuk dalam renstra TNI AL tahun 2016.
Nantinya, AL akan mengamankan
daerah yang berbatasan langsung
dengan negara tetangga, yang jaraknya
sekitar 250 notikel mil atau 500
kilometer, mulai dari pantai Sukabumi
sampai Pangandaran, ucapnya.
Johanes juga mengungkapkan potensi
yang terdapat di kawasan laut
Pangandaran. Diantaranya, mulai dari
perikanan, bahan tambang, mineral, juga
pariwisata eksotik yang kini menanti
sentuhan pengembangan.
Mengenai operasi laut, ada armada
kapal yang setiap waktu siaga di pesisir
selatan. Area patrolinya kurang lebih
berjarak 20-40 notikel mil, mulai dari
Banten sampai Cirebon. Dan mengenai
ancaman dari luar, informasi kita
langsung dari pusat. Kita hanya
mengantisipasi kalau ada ilegal-ilegal
saja, imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Penjabat Bupati
Pangandaran, Drs. Daud Achmad,
mengaku sudah menjalin komunikasi
dengan Danlanal mengenai pertahanan
di wilayah Pantai Pangandaran yang
berbatasan langsung dengan Negara
Australia.
Kita apresiasi kepada Danlanal karena
Pangandaran sebagai daerah terluar
yang berbatasan dengan negara lain,
diperlukan pangkalan sebagai fungsi
dukungan baik personil, informasi
intelijen, logistik maupun lainnya. Dan
kami berharap rencana pembangunan
pangkalan AL di Pangandaran ini segera
terealisasi, jelas Daud.