Coret-coretan
Sudah sekian bulan kita tak bersua
Namun sisa bayangmu masih mengendap di relung
Puan, tak sadarkah kau akan betapa manisnya dirimu?
Aku memang lelaki tak sempurna, -dan lagipula makhluk mana di dunia ini yang cukup sempurna?. Dan oleh sebab itulah aku mampu menerima ketidaksempurnaanmu, adapun satu-satunya yang kuinginkan hanyalah aku yg engkau segalakan. Pun engkau akan aku segalakan.
AKan tetapi dalam perjalanan itulah kita harus terpisah, egoku, egomu, lukaku dan lukamu adalah jawaban pasti apabila kita bertanya.
Puan sudah tiga bulan dirimu hilang dari peredaran, dan aku harap kau tak dicekal rezim orde baru ataupun orde lama. Puan sudikah kau ikhlaskan diriku untuk melupakanmu agar ringan aku melangkah. Atau kembali saja sekalian dengan sama' lebih ber komitmen.
Ohh rindu, alangkah menyiksanya engkau terhadap diriku. Memang betul rupanya kata para pujangga, "j̶a̶n̶g̶a̶n̶ h̶i̶d̶u̶p̶ m̶e̶l̶a̶w̶a̶n̶ a̶r̶u̶s̶ a̶t̶a̶u̶ k̶a̶u̶ a̶k̶a̶n̶ t̶e̶r̶o̶m̶b̶a̶n̶g̶-a̶m̶b̶i̶n̶g̶ o̶l̶e̶h̶ p̶u̶s̶a̶r̶a̶n̶n̶y̶a̶". Ah tidak maksudku, "jatuh cinta itu ibarat menyesap serbuk opium lalu kau mabuk dan terlena karenanya, serta barangsiapa yang jatuh cinta harus bersiap akan kepahitan yang ditimbulkan setelah kemanisannya". Ohh para pujangga maafkan diriku yang telah melupakan nasihatmu
Sudah sekian bulan kita tak bersua
Namun sisa bayangmu masih mengendap di relung
Puan, tak sadarkah kau akan betapa manisnya dirimu?
Aku memang lelaki tak sempurna, -dan lagipula makhluk mana di dunia ini yang cukup sempurna?. Dan oleh sebab itulah aku mampu menerima ketidaksempurnaanmu, adapun satu-satunya yang kuinginkan hanyalah aku yg engkau segalakan. Pun engkau akan aku segalakan.
AKan tetapi dalam perjalanan itulah kita harus terpisah, egoku, egomu, lukaku dan lukamu adalah jawaban pasti apabila kita bertanya.
Puan sudah tiga bulan dirimu hilang dari peredaran, dan aku harap kau tak dicekal rezim orde baru ataupun orde lama. Puan sudikah kau ikhlaskan diriku untuk melupakanmu agar ringan aku melangkah. Atau kembali saja sekalian dengan sama' lebih ber komitmen.
Ohh rindu, alangkah menyiksanya engkau terhadap diriku. Memang betul rupanya kata para pujangga, "j̶a̶n̶g̶a̶n̶ h̶i̶d̶u̶p̶ m̶e̶l̶a̶w̶a̶n̶ a̶r̶u̶s̶ a̶t̶a̶u̶ k̶a̶u̶ a̶k̶a̶n̶ t̶e̶r̶o̶m̶b̶a̶n̶g̶-a̶m̶b̶i̶n̶g̶ o̶l̶e̶h̶ p̶u̶s̶a̶r̶a̶n̶n̶y̶a̶". Ah tidak maksudku, "jatuh cinta itu ibarat menyesap serbuk opium lalu kau mabuk dan terlena karenanya, serta barangsiapa yang jatuh cinta harus bersiap akan kepahitan yang ditimbulkan setelah kemanisannya". Ohh para pujangga maafkan diriku yang telah melupakan nasihatmu
