Banyumas -
Pria dan wanita ber-KTP Jakarta beda alamat, yang ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar hotel di Desa Karangmangu, Baturraden, Banyumas. Polisi mengatakan keduanya diduga meninggal akibat serangan jantung dampak minuman yang dikonsumsi sebelumnya.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, AKP Berry mengatakan berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan tim dokter RS Margono Soekarjo Purwokerto, keduanya diduga meninggal setelah mengonsumsi obat-obatan dan minuman energi yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Setelah autopsi, kita melaksanakan gelar dengan tim dokter yang melaksanakan (autopsi). Dimungkinkan, dari hasil autopsi, penyebab meninggalnya itu ada semacam serangan jantung yang dipicu oleh semacam zat kimia atau minuman yang sebelumnya dikonsumsi oleh keduanya," kata Berry saat dihubungi detikcom, Rabu (12/2/2020).
Meskipun demikian, untuk mengetahui lebih jelas terkait kandungan dalam obat-obatan dan minuman yang ditemukan di lokasi kejadian, pihaknya berencana membawa sampel kandungan yang ditemukan di tubuh korban dan barang bukti di TKP untuk diperiksa lebih lanjut di Laboratorium Forensik Polda Jateng.
Berry menjelaskan, bahwa pada saat olah TKP, pihaknya menemukan tiga butir kapsul dan ada cairan dari minuman suplemen penambah energi.
"Hari ini rencana kita ajukan (dikirim) ke laboratorium forensik untuk menguji senyawanya itu apakah yang sesuai dengan yang ada di lambung jenazah itu," jelasnya.
apakah kapsul obat kuat?
Saat disinggung apakah ketiga kapsul tersebut merupakan obat kuat. Pihaknya belum bisa memastikan karena saat ditemukan, obat tersebut tidak ada mereknya.
"Kita belum tahu isinya apa, makanya hari ini kita lanjut ke sana (laboratorium forensik) untuk meyakinkan memastikan 100 persen bahwa itu memang dipicu oleh adanya kandungan dari cairan tersebut," ucapnya.
Berdasarkan hasil autopsi, lanjut Berry, keduanya meninggal hampir bersamaan. "Dimungkinkan yang meninggal duluan yang laki-laki dan waktunya hampir bersamaan (dengan meninggalnya korban wanita)," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pria dan wanita penyewa salah kamar di Hotel Franita di Baturraden ditemukan meninggal pada Selasa (11/2) siang. Hal itu diketahui pertama kali oleh petugas hotel yang membuka pintu kamar dengan kunci cadangan karena ketika diketuk berkali-kali untuk mengingatkan waktu sewa kamar telah habis, tidak ada respons dari dalam kamar.
Dari tanda pengenal KTP, keduanya berasal di Jakarta namun berbeda alamat. Korban lelaki MA (54 tahun) maupun korban wanita Y (46 tahun) meskipun sama-sama berasal dari Kelurahan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, namun keduanya berbeda RT dan RW.
Catatan pengelola hotel, keduanya datang dan memesan kamar di hotel pada Senin (10/2) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Keduanya datang menggunakan kendaraan Toyota Rush bernopol B 2749 SIH.
Pria dan wanita ber-KTP Jakarta beda alamat, yang ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar hotel di Desa Karangmangu, Baturraden, Banyumas. Polisi mengatakan keduanya diduga meninggal akibat serangan jantung dampak minuman yang dikonsumsi sebelumnya.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, AKP Berry mengatakan berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan tim dokter RS Margono Soekarjo Purwokerto, keduanya diduga meninggal setelah mengonsumsi obat-obatan dan minuman energi yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Setelah autopsi, kita melaksanakan gelar dengan tim dokter yang melaksanakan (autopsi). Dimungkinkan, dari hasil autopsi, penyebab meninggalnya itu ada semacam serangan jantung yang dipicu oleh semacam zat kimia atau minuman yang sebelumnya dikonsumsi oleh keduanya," kata Berry saat dihubungi detikcom, Rabu (12/2/2020).
Meskipun demikian, untuk mengetahui lebih jelas terkait kandungan dalam obat-obatan dan minuman yang ditemukan di lokasi kejadian, pihaknya berencana membawa sampel kandungan yang ditemukan di tubuh korban dan barang bukti di TKP untuk diperiksa lebih lanjut di Laboratorium Forensik Polda Jateng.
Berry menjelaskan, bahwa pada saat olah TKP, pihaknya menemukan tiga butir kapsul dan ada cairan dari minuman suplemen penambah energi.
"Hari ini rencana kita ajukan (dikirim) ke laboratorium forensik untuk menguji senyawanya itu apakah yang sesuai dengan yang ada di lambung jenazah itu," jelasnya.
apakah kapsul obat kuat?
Saat disinggung apakah ketiga kapsul tersebut merupakan obat kuat. Pihaknya belum bisa memastikan karena saat ditemukan, obat tersebut tidak ada mereknya.
"Kita belum tahu isinya apa, makanya hari ini kita lanjut ke sana (laboratorium forensik) untuk meyakinkan memastikan 100 persen bahwa itu memang dipicu oleh adanya kandungan dari cairan tersebut," ucapnya.
Berdasarkan hasil autopsi, lanjut Berry, keduanya meninggal hampir bersamaan. "Dimungkinkan yang meninggal duluan yang laki-laki dan waktunya hampir bersamaan (dengan meninggalnya korban wanita)," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pria dan wanita penyewa salah kamar di Hotel Franita di Baturraden ditemukan meninggal pada Selasa (11/2) siang. Hal itu diketahui pertama kali oleh petugas hotel yang membuka pintu kamar dengan kunci cadangan karena ketika diketuk berkali-kali untuk mengingatkan waktu sewa kamar telah habis, tidak ada respons dari dalam kamar.
Dari tanda pengenal KTP, keduanya berasal di Jakarta namun berbeda alamat. Korban lelaki MA (54 tahun) maupun korban wanita Y (46 tahun) meskipun sama-sama berasal dari Kelurahan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, namun keduanya berbeda RT dan RW.
Catatan pengelola hotel, keduanya datang dan memesan kamar di hotel pada Senin (10/2) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Keduanya datang menggunakan kendaraan Toyota Rush bernopol B 2749 SIH.