Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Puing-Puing Memori

BadFace

Adik Semprot
Daftar
14 Sep 2016
Post
145
Like diterima
59
Aku berjalan menujumu yang terlupakan
Melewati lorong penuh belukar
Tersesat dalam tempat tak bertuan
Tertutup debu, karat, dan ilalang

Hening, tak bersuara
Mencoba menerka kehidupan,
Dan merangkai puing-puing ingatan,
Darinya yang sudah tergeletak tak bernyawa


Waktumu telah usai
Hanya tinggal menunggu penggantimu tiba
Yang entah kapan saat itu tiba
Saat engkau benar-benar mati

Aku harap saat-saat itu tidak pernah tiba
Walaupun sepertinya mustahil
Aku hanya tidak ingin jiwa-jiwa itu menghilang
Tergusur penerus yang menikammu

Pilar-pilar yang masih kokoh,
Tunjukkanlah bahwa engkau masih bisa bertahan
Walaupun orang-orang telah mengacuhkanmu
Sosok terbengkalai yang kian membusuk

Cobalah bertahan, jangan sampai kau terlupakan
Walaupun engkau penuh karat dan debu
Juga tanda masa transisi para remaja
Setidaknya hingga kenangan itu menemukan jalannya pulang


----------

Sebenarnya ini puisi iseng sih, tentang kejadian hari ini. Jadi ini tentang bangunan tua yang udah lama tidak terurus di dekat tempat saya tinggal. Mungkin puisi lain menyusul, mungkin....
 
Terakhir diubah:
Dering nada yang mengusik
Membentuk sebuah alternatif realita
Membuai jari menari
Melupakan yang berada pada pandangan

Kau tidak berada padaku
Aku juga tak tahu dimana aku
Dua cangkir tak kosong
Dan perbincangan yang kosong

----------
Meja no. 4 di sebuah cafetaria, Desember 2018.
 
Waktu berputar, kepingan-kepingan memori datang-pergi
Samar siluet buram monokrom terabadikan
Kala kau mencubit pipiku, kala engkau menggendongku

Pasir itu masih terasa di jemari kakiku
Juga ombak yang mencoba menarik kesadaranku
Di bawah langit biru, memori yang terhanyut dalam tawa

Kugenggam jarimu yang nampak kurus
Juga kubelai wajahmu yang nampak pucat
"Do'akan aku." Pintamu retoris.

Tanah itu masih terasa di jemari kakiku
Juga derap langkah pelayat di telingaku
Di bawah pohon kamboja, memori yang terhanyut dalam tangis

Aku senang waktu itu kita bersama
20 April, dan waktu terus berlalu
Maafkan aku yang tak pernah bilang,
"Aku menyayangimu, sangat menyayangimu."

Aku takut hidupku hanyalah rangkuman memori
Hari-hariku bukanlah milikku
Mereka hanyalah apa yang engkau lukiskan padaku
Kemana aku harus pergi setelah ini?

Dengan helaan nafas terakhir, kita berpisah
Kau dengan rumah barumu, dan aku tetap dengan rumah kenangan itu
Coba merangkai kisah kembali,
Mempertahankan apa yang kita sebut "Rumah"


----------

Semoga engkau tenang di sana, kak. :)
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd