Quantum
Semprot Kecil
Ya berhubung lom ada tret kusus buat puisi begini di sinilih jadinya :
Oh..., merekah mendesah lilipan bibirmu.
Putih setepung rias wajahmu.
Digurat menyurat sesaat kupandang makeup tebal dalam lingkaran riasan pipimu.
Matanya mlirik tajam layak intel polantas, jatuhkan korban dari para lelaki.
Sigadis pesolek bertubuh molek.
Tebarkan pesona harum mirip pisang molen.
Sekali melangkah parfummu yang kelas ehoiy membuatku muntah hingga klaparan.
Gadisnya hei kau wanita muda.
Mudamu hanya diujung jengkal jemari.
Tidak cukup bersenda riuh, ya kau memang cantik.
Tidak polos seperti lolosnya kata-kataku, ya kau selalu dibenarkan.
Yang kau pikir hasrat dan tampang.
Padahal ingin kucritakan semuanya.
Kau gadis yang manis hanya sebentar bila ditunggu.
Senyummu indah merobek kantongku.
Matamu liar membakar semangatku.
Halus tanganmu lukai dompetku, yang sudah menepis sebulan ga keisian.
Karena apa?
Karena si kris & si mon melanda ibuku dikota...
OrignalWriterBy: RANUGAL
©07142007|205306
PostByMe: QuantumAT
Si Gadis Pesolek
Oh..., merekah mendesah lilipan bibirmu.
Putih setepung rias wajahmu.
Digurat menyurat sesaat kupandang makeup tebal dalam lingkaran riasan pipimu.
Matanya mlirik tajam layak intel polantas, jatuhkan korban dari para lelaki.
Sigadis pesolek bertubuh molek.
Tebarkan pesona harum mirip pisang molen.
Sekali melangkah parfummu yang kelas ehoiy membuatku muntah hingga klaparan.
Gadisnya hei kau wanita muda.
Mudamu hanya diujung jengkal jemari.
Tidak cukup bersenda riuh, ya kau memang cantik.
Tidak polos seperti lolosnya kata-kataku, ya kau selalu dibenarkan.
Yang kau pikir hasrat dan tampang.
Padahal ingin kucritakan semuanya.
Kau gadis yang manis hanya sebentar bila ditunggu.
Senyummu indah merobek kantongku.
Matamu liar membakar semangatku.
Halus tanganmu lukai dompetku, yang sudah menepis sebulan ga keisian.
Karena apa?
Karena si kris & si mon melanda ibuku dikota...
OrignalWriterBy: RANUGAL
©07142007|205306
PostByMe: QuantumAT