bringmehome
Semprot Baru
- Daftar
- 10 Feb 2016
- Post
- 31
- Like diterima
- 0
RINDU ABADI
Pernahkah kau merasakan
Betapa lelahnya merindukan
Sesuatu yang tak bisa kau temukan?
Pernahkah kau merasakan
Betapa sakitnya mendambakan
Sesuatu yang tak bisa kau dapatkan?
Disini aku berdiam diri
Dibawah kolong langit di malam ini
Berbaring dan menatap tinggi
Berharap bintangmu bersinar kembai
Disini aku merasa sendiri
Tenggelam dalam malam sunyi
Berharap rindu di relung hati
Kan ada yang menyemayami
Hai kau yang disana
Yang berdiam di puncak keabadaianmu
Apakah kau merasakan?
Betapa sangat ku merindukanmu
Semakin lama semakin menumpuk di ubun-ubunku
Melumpuhkanku, tapi tak bisa menyumbat detak nadi sengsaraku.
Hay kalian yang disana
Yang sudah bisa tertawa di ruang tak pernah matimu
Senangkah kalian melihatku bergelantungan?
Oleh kekang rasa yang menahanku
Menenggelamkanku, tapi tak bisa mencabut nafas putus asa ku
Dan Kau sang pemilik semesta
Yang katanya serba segala
Sekonyol inikah permainanmu?
Terima kasih untuk maha tahu-Mu
Untuk kekuatan yang sesungguhnya menyiksaku
Kutukan yang Kau nyatakan sebagai kelebihanku
Jika ini memang permainan-Mu
Aku terima walau tak berlapang dada
Kalau ini cara-Mu mempermankanku
Aku terima asal Kau jaga mereka di sana
Sekarang bolehkan aku sebentar saja
Menikmati indah bintang di sisa malam anugerah-Mu
Sebelum aku tenggelam dalam rindu keabadian-Mu
Pernahkah kau merasakan
Betapa lelahnya merindukan
Sesuatu yang tak bisa kau temukan?
Pernahkah kau merasakan
Betapa sakitnya mendambakan
Sesuatu yang tak bisa kau dapatkan?
Disini aku berdiam diri
Dibawah kolong langit di malam ini
Berbaring dan menatap tinggi
Berharap bintangmu bersinar kembai
Disini aku merasa sendiri
Tenggelam dalam malam sunyi
Berharap rindu di relung hati
Kan ada yang menyemayami
Hai kau yang disana
Yang berdiam di puncak keabadaianmu
Apakah kau merasakan?
Betapa sangat ku merindukanmu
Semakin lama semakin menumpuk di ubun-ubunku
Melumpuhkanku, tapi tak bisa menyumbat detak nadi sengsaraku.
Hay kalian yang disana
Yang sudah bisa tertawa di ruang tak pernah matimu
Senangkah kalian melihatku bergelantungan?
Oleh kekang rasa yang menahanku
Menenggelamkanku, tapi tak bisa mencabut nafas putus asa ku
Dan Kau sang pemilik semesta
Yang katanya serba segala
Sekonyol inikah permainanmu?
Terima kasih untuk maha tahu-Mu
Untuk kekuatan yang sesungguhnya menyiksaku
Kutukan yang Kau nyatakan sebagai kelebihanku
Jika ini memang permainan-Mu
Aku terima walau tak berlapang dada
Kalau ini cara-Mu mempermankanku
Aku terima asal Kau jaga mereka di sana
Sekarang bolehkan aku sebentar saja
Menikmati indah bintang di sisa malam anugerah-Mu
Sebelum aku tenggelam dalam rindu keabadian-Mu