SEPANG - Bintang muda MotoGP, Marco Simoncelli, merupakan salah satu yang paling seru ditonton di musim 2012 ini. Sayangnya, dia seru ditonton bukan hanya karena kecepatan dan aksi yang luar biasa. Pembalap Honda Gresini ini juga sering diperhatikan karena dia berkali-kali terjatuh di awal musim ini.
Banyak penggemar MotoGP sering bercanda dan tertawa, kapan si kribo bakal terjatuh lagi saat lomba...
Di pusingan kedua Grand Prix Malaysia di Sirkuit Sepang kemarin (23/10), Simoncelli kembali jatuh. Tapi kali ini, tidak ada yang berani tertawa atau mencemooh. Karena kali ini Simoncelli tak lagi bisa bangun dan berdiri. Kali ini, Simoncelli benar-benar pergi. Untuk selamanya...
Seperti dilaporkan Wartawan Jawa Pos, Anton Hadiyanto dari Sirkuit Sepang, kecelakaan itu benar-benar menyeramkan. Start dari posisi kelima, pembalap 24 tahun itu sedang berada di urutan keempat saat memasuki tikungan ke-11. Di tikungan ke kanan itu, Simoncelli kehilangan kontrol bagian depan motor dan terjatuh.
Apes, motor itu menindih badan Simoncelli, menyeretnya melintasi lintasan ke arah kanan. Motor itu melintas tepat di depan Colin Edwards (Tech 3 Yamaha) dan Valentino Rossi (Ducati) yang sedang melaju kencang.
Tragedi tak terelakkan. Edwards dan Rossi menghantam badan dan leher Simoncelli secara menyeramkan. Helm Simoncelli sampai terlepas, dan badan pembalap Italia itu terseret dengan kepala tanpa helm!
Edwards sendiri ikut terpelanting. Sementara Rossi masih mampu menyelamatkan motor dan kembali ke lintasan setelah sempat melintasi rumput di sisi sirkuit.
Usai tabrakan, badan Simoncelli tergeletak beberapa menit, sama sekali tidak ada pergerakan. Ambulans membawanya ke medical center Sepang yang terletak tak jauh dari paddock dan pit lane. Tim medis pun bekerja keras mencoba menyelamatkan Simoncelli. Namun, Simoncelli tak terselamatkan. Pukul 16.56 waktu setempat (15.56 WIB), dia disebut menghembuskan napas terakhirnya.
Grand Prix Malaysia pun dibatalkan karena tragedi ini. "Semua yang terlibat di MotoGP menyampaikan belasungkawa yang paling dalam kepada keluarga, teman, dan tim Marco atas tragedi ini," begitu bunyi pernyataan resmi MotoGP, yang menyertai pengumuman tewasnya pembalap berjulukan SuperSic tersebut.
Chairman Sirkuit Sepang Mokhzani Mahathir ikut menyampaikan rasa sedihnya lewat pernyataan resmi. Dia menegaskan pihak sirkuit telah berbuat maksimal.
"Ini kecelakaan yang tergolong sulit terjadi, di mana helm pembalap sampai terlepas. Saya yakin FIM (federasi balap motor dunia, Red) dan MotoGP akan menyelidiki ini sampai tuntas," ujarnya.
Alangkah ironis dan menyedihkannya tragedi ini. Sebab, Simoncelli seolah baru saja memperbaiki reputasi dengan berkali-kali meraih hasil baik di beberapa lomba terakhir. Bahkan, di lomba terakhir di Australia (16/10), dia mampu meraih finis terbaik dalam karirnya di seri paling bergengsi ini: Finis kedua di belakang Casey Stoner.
Menjelang GP Malaysia ini, Simoncelli sudah bertekad melanjutkan hasil baik itu. Walau start kelima, dia yakin bisa melejit ke depan dan bersaing berebut podium.
"Saya tak sabar mengikuti lomba. Saya merasa percaya diri bisa bersaing dengan tiga pembalap tercepat di baris terdepan," kata Simoncelli usai babak kualifikasi Sabtu lalu (22/10).
Bukan hanya itu. Simoncelli baru-baru ini juga berhasil mengamankan kontrak istimewa. Honda memperpanjang kontraknya sebagai pembalap factory, berhak terus mendapatkan motor versi terbaik untuk musim 2012 nanti. Rencananya, di era baru 1.000 cc itu, dia tetap "dititipkan" bersama Honda Gresini.
Dengan motor 1.000 cc yang lebih besar (kini 800 cc), Simoncelli yang bertubuh besar untuk MotoGP (184 cm) seharusnya bakal diuntungkan. Banyak yang memprediksi, Simoncelli -mantan juara dunia 250 cc pada 2008- bakal luar biasa tahun depan dan meraih sejumlah kemenangan.
Kini, Simoncelli justru jadi bagian sedih dari sejarah MotoGP. Dia menjadi pembalap kelas tertinggi pertama yang tewas sejak Daijiro Katoh di Suzuka, Jepang, pada 2003 lalu. Waktu itu, Katoh juga membalap untuk Honda Gresini.
Di arena grand prix motor, dia menjadi korban kedua dalam dua tahun berturut-turut. September tahun lalu, pembalap Moto2 Showa Tomizawa tewas di Misano, Italia. Tomizawa celaka mirip Simoncelli, badannya ditabrak pembalap lain.
Selamat jalan SuperSic. Terima kasih selama ini telah menghibur semua penggemar... (*)
sumber : http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=106376
Banyak penggemar MotoGP sering bercanda dan tertawa, kapan si kribo bakal terjatuh lagi saat lomba...
Di pusingan kedua Grand Prix Malaysia di Sirkuit Sepang kemarin (23/10), Simoncelli kembali jatuh. Tapi kali ini, tidak ada yang berani tertawa atau mencemooh. Karena kali ini Simoncelli tak lagi bisa bangun dan berdiri. Kali ini, Simoncelli benar-benar pergi. Untuk selamanya...
Seperti dilaporkan Wartawan Jawa Pos, Anton Hadiyanto dari Sirkuit Sepang, kecelakaan itu benar-benar menyeramkan. Start dari posisi kelima, pembalap 24 tahun itu sedang berada di urutan keempat saat memasuki tikungan ke-11. Di tikungan ke kanan itu, Simoncelli kehilangan kontrol bagian depan motor dan terjatuh.
Apes, motor itu menindih badan Simoncelli, menyeretnya melintasi lintasan ke arah kanan. Motor itu melintas tepat di depan Colin Edwards (Tech 3 Yamaha) dan Valentino Rossi (Ducati) yang sedang melaju kencang.
Tragedi tak terelakkan. Edwards dan Rossi menghantam badan dan leher Simoncelli secara menyeramkan. Helm Simoncelli sampai terlepas, dan badan pembalap Italia itu terseret dengan kepala tanpa helm!
Edwards sendiri ikut terpelanting. Sementara Rossi masih mampu menyelamatkan motor dan kembali ke lintasan setelah sempat melintasi rumput di sisi sirkuit.
Usai tabrakan, badan Simoncelli tergeletak beberapa menit, sama sekali tidak ada pergerakan. Ambulans membawanya ke medical center Sepang yang terletak tak jauh dari paddock dan pit lane. Tim medis pun bekerja keras mencoba menyelamatkan Simoncelli. Namun, Simoncelli tak terselamatkan. Pukul 16.56 waktu setempat (15.56 WIB), dia disebut menghembuskan napas terakhirnya.
Grand Prix Malaysia pun dibatalkan karena tragedi ini. "Semua yang terlibat di MotoGP menyampaikan belasungkawa yang paling dalam kepada keluarga, teman, dan tim Marco atas tragedi ini," begitu bunyi pernyataan resmi MotoGP, yang menyertai pengumuman tewasnya pembalap berjulukan SuperSic tersebut.
Chairman Sirkuit Sepang Mokhzani Mahathir ikut menyampaikan rasa sedihnya lewat pernyataan resmi. Dia menegaskan pihak sirkuit telah berbuat maksimal.
"Ini kecelakaan yang tergolong sulit terjadi, di mana helm pembalap sampai terlepas. Saya yakin FIM (federasi balap motor dunia, Red) dan MotoGP akan menyelidiki ini sampai tuntas," ujarnya.
Alangkah ironis dan menyedihkannya tragedi ini. Sebab, Simoncelli seolah baru saja memperbaiki reputasi dengan berkali-kali meraih hasil baik di beberapa lomba terakhir. Bahkan, di lomba terakhir di Australia (16/10), dia mampu meraih finis terbaik dalam karirnya di seri paling bergengsi ini: Finis kedua di belakang Casey Stoner.
Menjelang GP Malaysia ini, Simoncelli sudah bertekad melanjutkan hasil baik itu. Walau start kelima, dia yakin bisa melejit ke depan dan bersaing berebut podium.
"Saya tak sabar mengikuti lomba. Saya merasa percaya diri bisa bersaing dengan tiga pembalap tercepat di baris terdepan," kata Simoncelli usai babak kualifikasi Sabtu lalu (22/10).
Bukan hanya itu. Simoncelli baru-baru ini juga berhasil mengamankan kontrak istimewa. Honda memperpanjang kontraknya sebagai pembalap factory, berhak terus mendapatkan motor versi terbaik untuk musim 2012 nanti. Rencananya, di era baru 1.000 cc itu, dia tetap "dititipkan" bersama Honda Gresini.
Dengan motor 1.000 cc yang lebih besar (kini 800 cc), Simoncelli yang bertubuh besar untuk MotoGP (184 cm) seharusnya bakal diuntungkan. Banyak yang memprediksi, Simoncelli -mantan juara dunia 250 cc pada 2008- bakal luar biasa tahun depan dan meraih sejumlah kemenangan.
Kini, Simoncelli justru jadi bagian sedih dari sejarah MotoGP. Dia menjadi pembalap kelas tertinggi pertama yang tewas sejak Daijiro Katoh di Suzuka, Jepang, pada 2003 lalu. Waktu itu, Katoh juga membalap untuk Honda Gresini.
Di arena grand prix motor, dia menjadi korban kedua dalam dua tahun berturut-turut. September tahun lalu, pembalap Moto2 Showa Tomizawa tewas di Misano, Italia. Tomizawa celaka mirip Simoncelli, badannya ditabrak pembalap lain.
Selamat jalan SuperSic. Terima kasih selama ini telah menghibur semua penggemar... (*)
sumber : http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=106376