KAPANLAGI.COM - Faktar baru terungkap dari pengakuan saksi Badan Narkotika Nasional (BNN) di persidangan lanjutan kasus narkoba Raffi Ahmad. Saksi tersebut mengungkap bahwa pada saat penggerebekan kediaman Raffi Ahmad, sang presenter kondang tersebut sedang berpelukan.
"Saya masuk langsung ketemu Raffi. Saya bilang, saya dari pihak BNN, saya mau melaksanakan penggeledahan. Raffi bilang silakan. Raffi sedang ketawa-ketawa dan berpeluk aja saat ketemu," ungkap Ali Imron, saksi fakta termohon dalam persidangan di PN Jakarta Timur, Jumat (8/3)
Sebelum melakukan penggerebekan, ia juga mengaku sempat berkordinasi dengan aparat setempat. Ia meminta untuk ditunjukkan keberadaan rumah Raffi.
"Pada saat itu hari Minggu, 27 Januari 2013 di Gunung Balong, Lebak Bulus, di rumah Raffi. Kami menunjukkan surat tugas kami dan berkordinasi dengan pak RT setempat. Dan rekan-rekan yang lain menuju rumah Raffi. Penggeledahan dilakukan jam 5 lewat 15 menit," paparnya.
Lebih lanjut ia mengaku bahwa penangkapan yang dilakukannya berdasarkan informasi yang didapat dari masyarakat. "Kami menindaklanjuti dengan tata cara kami. Dapat perintah dari pimpinan, kami lakukan Red Planning Eksekusi," pungkasnya.
Namun hingga saat ini belum dijelaskan siapa sosok yang dipeluk Raffi Ahmad pada saat penggerebekan.
"Saya masuk langsung ketemu Raffi. Saya bilang, saya dari pihak BNN, saya mau melaksanakan penggeledahan. Raffi bilang silakan. Raffi sedang ketawa-ketawa dan berpeluk aja saat ketemu," ungkap Ali Imron, saksi fakta termohon dalam persidangan di PN Jakarta Timur, Jumat (8/3)
Sebelum melakukan penggerebekan, ia juga mengaku sempat berkordinasi dengan aparat setempat. Ia meminta untuk ditunjukkan keberadaan rumah Raffi.
"Pada saat itu hari Minggu, 27 Januari 2013 di Gunung Balong, Lebak Bulus, di rumah Raffi. Kami menunjukkan surat tugas kami dan berkordinasi dengan pak RT setempat. Dan rekan-rekan yang lain menuju rumah Raffi. Penggeledahan dilakukan jam 5 lewat 15 menit," paparnya.
Lebih lanjut ia mengaku bahwa penangkapan yang dilakukannya berdasarkan informasi yang didapat dari masyarakat. "Kami menindaklanjuti dengan tata cara kami. Dapat perintah dari pimpinan, kami lakukan Red Planning Eksekusi," pungkasnya.
Namun hingga saat ini belum dijelaskan siapa sosok yang dipeluk Raffi Ahmad pada saat penggerebekan.
