Seorang nyonya rumah telah membuat babak belur seorang maling yang
masuk ke rumahnya pada suatu malam. Si maling terpaksa harus di rawat
di rumah sakit untuk beberapa hari karena keadaannya yang mengerikan.
Setelah meminta penjelasan, kepala polisi dengan penuh kekaguman
memuji kehebatan nyonya itu.
Polisi : " Ia sampai harus di rawat di rumah sakit, paling tidak selama tiga
minggu. Mudah-mudahan dia kapok. "
Tapi sang nyonya kelihatan seakan-akan memikul beban yang amat berat.
Dia menarik nafas dalam-dalam.
Nyonya : " Saya sama sekali tidak bermaksud menyakitinya, apalagi sampai
separah itu. Hal itu karena kekeliruan semata-mata, Pak. "
" Kekeliruan ? ! " tanya Kepala Polisi terkejut.
Nyonya : " Ya, kekeliruan ! Tatkala ia berusaha masuk rumah lewat jendela
dapur saya sangka dia suami saya yang baru pulang dari bar. "
masuk ke rumahnya pada suatu malam. Si maling terpaksa harus di rawat
di rumah sakit untuk beberapa hari karena keadaannya yang mengerikan.
Setelah meminta penjelasan, kepala polisi dengan penuh kekaguman
memuji kehebatan nyonya itu.
Polisi : " Ia sampai harus di rawat di rumah sakit, paling tidak selama tiga
minggu. Mudah-mudahan dia kapok. "
Tapi sang nyonya kelihatan seakan-akan memikul beban yang amat berat.
Dia menarik nafas dalam-dalam.
Nyonya : " Saya sama sekali tidak bermaksud menyakitinya, apalagi sampai
separah itu. Hal itu karena kekeliruan semata-mata, Pak. "
" Kekeliruan ? ! " tanya Kepala Polisi terkejut.
Nyonya : " Ya, kekeliruan ! Tatkala ia berusaha masuk rumah lewat jendela
dapur saya sangka dia suami saya yang baru pulang dari bar. "