Agan / sista pasti punya kan tahi lalat, selain bisa menambah cantik / ganteng atau ciri khas seseorang,ternyata tahi lalat juga bisa berbahaya.
Tahi lalat bisa bervariasi warnanya, namun umumnya berwarna kecokelatan gelap hingga kehitaman. Kebanyakan tahi lalat tidak menonjol atau flat, jika pun timbul ke permukaan kulit, tahi lalat biasanya lembut saat disentuh atau tidak keras dan warnanya tidak terlalu gelap.
Setiap orang yang memiliki tahi lalat perlu mengecek tahi lalat mereka, paling tidak 3 bulan sekali. Tapi jika menemukan adanya tahi lalat baru atau punya riwayat keluarga pernah mengalami kanker kulit melanoma, kamu harus mengecek tubuh sebulan sekali untuk memastikan.
Agan / sista juga harus memperhatikan lebih teliti jika ada satu tahi lalat yang berbeda dengan yang lainnya. Jika punya tahi lalat yang lebih besar dari biasanya, bentuknya tidak beraturan, atau warnanya tak merata, maka patut curiga. Karena kemungkinan besar berisiko mengalami kanker kulit melanoma.
Jika tahi lalat mulai berubah warna dan bentuknya, terasa gatal, sakit dan bahkan berdarah, segera periksakan ke dokter. Cara mengecek tahi lalat di tubuh, bisa berdiri telanjang dan melihat ke kaca. Jangan mengabaikan bagian-bagian tersembunyi seperti kulit kepala, sela-sela jari kaki, telapak kaki, paha bagian dalam dan lain sebagainya.
Agan / sista juga bisa menandai tahi lalat berbahaya dengan acuan ABCDE berikut ini:
A: Asimetris. Bentuk tahi lalat seharusnya bulat, tapi jika tak simetris atau bentuknya tak beraturan, patut curiga.
B: Border. Bagian pinggiran tahi lalat samar, blur atau tidak jelas garisnya.
C: Color. Warna tahi lalat berbeda seperti hitam, biru, putih dan merah.
D: Diameter. Diameter tahi lalat lebih besar dari pencil.*
E: Evolving atau berarti berubah-ubah, baik secara bentuk, ukuran, dan warna.
Bagian tubuh paling umum yang diserang kanker kulit melanoma pada lelaki adalah di punggung, sedangkan pada wanita umumnya di kaki bagian bawah. Jadi mulai sekarang, jangan abaikan tahi lalat di tubuh ya. Siapa tahu punya potensi bahaya kanker kulit.
Tahi lalat bisa bervariasi warnanya, namun umumnya berwarna kecokelatan gelap hingga kehitaman. Kebanyakan tahi lalat tidak menonjol atau flat, jika pun timbul ke permukaan kulit, tahi lalat biasanya lembut saat disentuh atau tidak keras dan warnanya tidak terlalu gelap.
Setiap orang yang memiliki tahi lalat perlu mengecek tahi lalat mereka, paling tidak 3 bulan sekali. Tapi jika menemukan adanya tahi lalat baru atau punya riwayat keluarga pernah mengalami kanker kulit melanoma, kamu harus mengecek tubuh sebulan sekali untuk memastikan.
Agan / sista juga harus memperhatikan lebih teliti jika ada satu tahi lalat yang berbeda dengan yang lainnya. Jika punya tahi lalat yang lebih besar dari biasanya, bentuknya tidak beraturan, atau warnanya tak merata, maka patut curiga. Karena kemungkinan besar berisiko mengalami kanker kulit melanoma.
Jika tahi lalat mulai berubah warna dan bentuknya, terasa gatal, sakit dan bahkan berdarah, segera periksakan ke dokter. Cara mengecek tahi lalat di tubuh, bisa berdiri telanjang dan melihat ke kaca. Jangan mengabaikan bagian-bagian tersembunyi seperti kulit kepala, sela-sela jari kaki, telapak kaki, paha bagian dalam dan lain sebagainya.
Agan / sista juga bisa menandai tahi lalat berbahaya dengan acuan ABCDE berikut ini:
A: Asimetris. Bentuk tahi lalat seharusnya bulat, tapi jika tak simetris atau bentuknya tak beraturan, patut curiga.
B: Border. Bagian pinggiran tahi lalat samar, blur atau tidak jelas garisnya.
C: Color. Warna tahi lalat berbeda seperti hitam, biru, putih dan merah.
D: Diameter. Diameter tahi lalat lebih besar dari pencil.*
E: Evolving atau berarti berubah-ubah, baik secara bentuk, ukuran, dan warna.
Bagian tubuh paling umum yang diserang kanker kulit melanoma pada lelaki adalah di punggung, sedangkan pada wanita umumnya di kaki bagian bawah. Jadi mulai sekarang, jangan abaikan tahi lalat di tubuh ya. Siapa tahu punya potensi bahaya kanker kulit.