Mamang Oding
Calon Pertapa Semprot
- Daftar
- 22 Apr 2014
- Post
- 3.747
- Like diterima
- 1.598
Di sebuah kerajaan di negeri entah dimana, hiduplah seorang ratu yang sangat cantik dengan tubuh yang sexy dan berdada besar.
Mang Uho, terobsesi dengan ratu itu namun ia tahu ada resiko hukuman mati bila berani menyentuh dada sang ratu, meskipun tanpa disengaja.
Tetapi bukan Mang Uho namanya kalau ngga berani mencobanya.
Mang Uho menceritakan keinginan itu kepada temannya, Tabib Oding, kepala tabib kerajaan. Ujang bilang, dia bisa membantu, bahkan lebih dari yang Mang Uho inginkan, tapi dengan syarat Mang Uho bersedia membayar 1.000 koin emas.
Tanpa pikir panjang, Mang Uho langsung menerima tawaran Ujang. Keesokan harinya Tabib Oding meramu sejumlah bubuk gatal dan menaburi sedikit ke bra ratu, saat ratu sedang mandi. Segera setelah ratu selesai mandi, rasa gatal timbul dan berkembang dengan cepat.
Ujang lalu dipanggil. Setelah melihat kejadian itu, dia berkata kepada raja bahwa penyakit ratu hanya dapat disembuhkan dengan air ludah dalam waktu empat jam. Dari hasil test, hanya air ludah Mang Uho yang dapat menyembuhkan penyakit ratu.
Raja yang ingin sekali ratunya sembuh, segera memanggil Mang Uho. Tabib Oding kemudian menyelipkan antidote (obat penangkal) ke lidah Mang Uho. Lalu selama empat jam Mang Uho melakukan penyembuhannya kepada sang Ratu.
Setelah itu, penyakit ratu sembuh. Mang Uho sangat puas dan disalami sebagai pahlawan. Setelah pulang ketempatnya, Tabib Ujang menagih 1.000 koin emas yang Mang Uho janjikan.
Dasar Mang Uho, dia tidak peduli dengan tagihan Oding karena dia tau Oding juga tidak mungkin menceritakan semua itu kepada raja. Dia tertawa lalu mengusir Oding keluar.
Keesokan harinya Oding menyelipkan bubuk gatal yang sama ke celana dalam raja, dan celana dalam beberapa pengawal raja, bahkan dengan dosis lebih.
Ketika obat itu bereaksi, tanpa menunggu waktu lama, Raja pun segera memanggil Mang Uho !
Tabib Oding hanya berguman : "Selamat Bekerja ........ ! "
Mang Uho, terobsesi dengan ratu itu namun ia tahu ada resiko hukuman mati bila berani menyentuh dada sang ratu, meskipun tanpa disengaja.
Tetapi bukan Mang Uho namanya kalau ngga berani mencobanya.
Mang Uho menceritakan keinginan itu kepada temannya, Tabib Oding, kepala tabib kerajaan. Ujang bilang, dia bisa membantu, bahkan lebih dari yang Mang Uho inginkan, tapi dengan syarat Mang Uho bersedia membayar 1.000 koin emas.
Tanpa pikir panjang, Mang Uho langsung menerima tawaran Ujang. Keesokan harinya Tabib Oding meramu sejumlah bubuk gatal dan menaburi sedikit ke bra ratu, saat ratu sedang mandi. Segera setelah ratu selesai mandi, rasa gatal timbul dan berkembang dengan cepat.
Ujang lalu dipanggil. Setelah melihat kejadian itu, dia berkata kepada raja bahwa penyakit ratu hanya dapat disembuhkan dengan air ludah dalam waktu empat jam. Dari hasil test, hanya air ludah Mang Uho yang dapat menyembuhkan penyakit ratu.
Raja yang ingin sekali ratunya sembuh, segera memanggil Mang Uho. Tabib Oding kemudian menyelipkan antidote (obat penangkal) ke lidah Mang Uho. Lalu selama empat jam Mang Uho melakukan penyembuhannya kepada sang Ratu.
Setelah itu, penyakit ratu sembuh. Mang Uho sangat puas dan disalami sebagai pahlawan. Setelah pulang ketempatnya, Tabib Ujang menagih 1.000 koin emas yang Mang Uho janjikan.
Dasar Mang Uho, dia tidak peduli dengan tagihan Oding karena dia tau Oding juga tidak mungkin menceritakan semua itu kepada raja. Dia tertawa lalu mengusir Oding keluar.
Keesokan harinya Oding menyelipkan bubuk gatal yang sama ke celana dalam raja, dan celana dalam beberapa pengawal raja, bahkan dengan dosis lebih.
Ketika obat itu bereaksi, tanpa menunggu waktu lama, Raja pun segera memanggil Mang Uho !
Tabib Oding hanya berguman : "Selamat Bekerja ........ ! "
Terakhir diubah: