needlenbitch
Guru Semprot
- Daftar
- 5 Nov 2014
- Post
- 531
- Like diterima
- 307
Ucok sekeluarga bertiga (dengan
anaknya yg baru setahun), cuti dan
berkunjung ke kampung halamannya
untuk menengok orang tua dan adik-
adiknya.
Sampai disana, mereka tinggal
dirumah orang tua Ucok. Orang tua
dan adik-adik Ucok sangat bersuka
hati ketemu lagi dengan anak/abang
tertua mereka. Mereka juga bangga
punya anak mantu dan kakak ipar
yang cantik seperti Lastri. Kecantikan
Lastri dengan cepat menyebar
keseantero desa, dan menjadi buah
bibir. Beruntunglah si Ucok jelek
yang berhasil mempersunting si
putri SOLO. Mereka terlebih senang
lagi karena tahu Ucok bawa oleh-2
serta uang cukup banyak untuk
dibagikan kepada mereka.
Hari kedua adik-adik Ucok
merengek-2 minta diajak jalan-jalan
ke super market. Akhirnya mereka
setuju untuk pergi rame-rame. Tapi
ayah Ucok bilang nggak bisa ikut :
'Kalian pergi sajalah.... biar aku
dirumah, aku sedang tak enak
badan..", kata ayah si Ucok.
Karena Ucok Junior juga lagi nangis,
maka Ucok minta Lastri buat tinggal
di rumah aja, sekalian nemenin
Bapaknya. 'Dik Lastri..., mendingan
kamu tinggal di rumah saja,
keliatannya anak kita sedang nggak
enak badan, sekalian kau jaga
ayahku, Beliau juga lagi sakit." Ucok
lalu menambahkan "Aku harap kau
bisa rawat ayahku baik-baik,
tunjukkanlah bahwa kau memang
seorang menantu yang baik,
kerjakanlah apa yang ia minta,
supaya senang hatinya", demikian
pesan Ucok kepada Lastri istrinya.
Kemudian Ucok beserta Ibu dan adik-
adiknya pergi ke Super Market
Matahari untuk berbelanja.
Sedangkan Lastri dan anaknya serta
ayah mertuanya tinggal di rumah.
Selama mereka pergi, ayah mertua
Lastri minta dibuatkan teh hangat
serta minta dibelikan rokok di warung
tetangga.
Tak lama kemudian anaknya
menangis, yang kali ini berarti tiba
waktu untuk menyusui si kecil. Maka
Lastri membawa anaknya masuk ke
kamar untuk disusui. Secara tak
sengaja, ayah mertuanya melihat
pada saat ia sedang buka baju dan
menyusui anaknya.
Melihat menantunya dalam keadaan
baju terbuka serta terlihat BD-nya,
timbul nafsu kelaki-lakiannya, apalagi
Lastri boleh dibilang wanita tercantik
yang pernah dilihatnya.
Tanpa malu-malu ia lalu menerobos
masuk ke dalam kamar dan
memelototkan matanya ke arah Lastri
yang dalam keadaan dada terbuka
serta sedang diam tak berkutik
karena terkejut dan shock akan
kejadian yang datang tiba-tiba ini.
Belum lagi Lastri sadar dari shocknya,
ayah mertuanya tiba-tiba menerkam
ke arahnya sehingga ia terjatuh ke
tempat tidur. Lastri berusaha
berontak, dan kali ini ia berhasil.
Mukanya pucat pasi, dan ia segera
menutupi dadanya dengan kedua
tangannya.
Namun tanpa malu-malu ayah
mertuanya bilang ia juga pingin
seperti cucunya, 'menete' (menyusu)
ke mantunya.... Kontan Lastri marah-
marah dan bilang 'Ayah tak tahu diri,
kenapa tega melakukan hal ini
kepada anak menantu sendiri ?'.
Namun ayah mertua Lastri berkeras
dan memaksa-maksa dengan
ancaman akan menyuruh Ucok
menceraikannya jika ia tak mau
memenuhi keingingannya.
Akhirnya Lastri ingat pesan Ucok agar
baik-baik merawat ayah mertuanya.
Maka dengan berat hati dan terpaksa
akhirnya ia menuruti keinginan ayah
mertuanya, namun dengan syarat
ayah mertuanya tidak boleh
menggunakan tangannya atau
pegang apa-apa dan hanya dikasih
waktu sepuluh detik saja.
Ayah mertuanya minta waktu sepuluh
menit. Akhirnya setelah melalui tawar
menawar yang alot, disetujui
bersama waktu yang ditetapkan
hanya satu menit saja. Yakh....
terjadilah kejadian yang tak patut
untuk diceritakan itu.
Saat Ucok kembali dari Super
market.... dengan berlinang air mata
Lastri menceritakan apa yang telah
terjadi kepada suaminya. Kontan deh
dengan geram dan muka garang Ucok
mendatangi ayahnya untuk melabrak
serta minta penjelasan serta
pertanggung jawaban ayahnya atas
tindakan tak senonoh yang telah
dilakukannya kepada menantunya.
'Ayah.... saya tak pernah menyangka,
kenapa ayah setega itu melakukan
hal yang tak senonoh kepada istriku,
anak menantu ayah sendiri ?"
Namun diluar dugaan, ayah Ucok
bukannya menyesal, malah dengan
tak kalah garang ia menghardik anak
dan menantunya :
'Ah.... kau Ucok.... dasar Kau ini anak
tak tahu membalas budi orang
tuamu. Masih ingatkah dulu sewaktu
kau masih kecil ? Kau 'menetek' pada
istriku hampir selama lima tahun.
Pernahkah aku marah padamu ? Tak
pernah bukan ? Sekarang aku cuma
minta 'menetek' kepada istrimu satu
menit saja, kau sudah marah-marah
bak harimau tertembak kakinya....,
anak macam apa kau ini ?" "dasar tak
tahu membalas budi orang tua..."
kata ayah si Ucok.
anaknya yg baru setahun), cuti dan
berkunjung ke kampung halamannya
untuk menengok orang tua dan adik-
adiknya.
Sampai disana, mereka tinggal
dirumah orang tua Ucok. Orang tua
dan adik-adik Ucok sangat bersuka
hati ketemu lagi dengan anak/abang
tertua mereka. Mereka juga bangga
punya anak mantu dan kakak ipar
yang cantik seperti Lastri. Kecantikan
Lastri dengan cepat menyebar
keseantero desa, dan menjadi buah
bibir. Beruntunglah si Ucok jelek
yang berhasil mempersunting si
putri SOLO. Mereka terlebih senang
lagi karena tahu Ucok bawa oleh-2
serta uang cukup banyak untuk
dibagikan kepada mereka.
Hari kedua adik-adik Ucok
merengek-2 minta diajak jalan-jalan
ke super market. Akhirnya mereka
setuju untuk pergi rame-rame. Tapi
ayah Ucok bilang nggak bisa ikut :
'Kalian pergi sajalah.... biar aku
dirumah, aku sedang tak enak
badan..", kata ayah si Ucok.
Karena Ucok Junior juga lagi nangis,
maka Ucok minta Lastri buat tinggal
di rumah aja, sekalian nemenin
Bapaknya. 'Dik Lastri..., mendingan
kamu tinggal di rumah saja,
keliatannya anak kita sedang nggak
enak badan, sekalian kau jaga
ayahku, Beliau juga lagi sakit." Ucok
lalu menambahkan "Aku harap kau
bisa rawat ayahku baik-baik,
tunjukkanlah bahwa kau memang
seorang menantu yang baik,
kerjakanlah apa yang ia minta,
supaya senang hatinya", demikian
pesan Ucok kepada Lastri istrinya.
Kemudian Ucok beserta Ibu dan adik-
adiknya pergi ke Super Market
Matahari untuk berbelanja.
Sedangkan Lastri dan anaknya serta
ayah mertuanya tinggal di rumah.
Selama mereka pergi, ayah mertua
Lastri minta dibuatkan teh hangat
serta minta dibelikan rokok di warung
tetangga.
Tak lama kemudian anaknya
menangis, yang kali ini berarti tiba
waktu untuk menyusui si kecil. Maka
Lastri membawa anaknya masuk ke
kamar untuk disusui. Secara tak
sengaja, ayah mertuanya melihat
pada saat ia sedang buka baju dan
menyusui anaknya.
Melihat menantunya dalam keadaan
baju terbuka serta terlihat BD-nya,
timbul nafsu kelaki-lakiannya, apalagi
Lastri boleh dibilang wanita tercantik
yang pernah dilihatnya.
Tanpa malu-malu ia lalu menerobos
masuk ke dalam kamar dan
memelototkan matanya ke arah Lastri
yang dalam keadaan dada terbuka
serta sedang diam tak berkutik
karena terkejut dan shock akan
kejadian yang datang tiba-tiba ini.
Belum lagi Lastri sadar dari shocknya,
ayah mertuanya tiba-tiba menerkam
ke arahnya sehingga ia terjatuh ke
tempat tidur. Lastri berusaha
berontak, dan kali ini ia berhasil.
Mukanya pucat pasi, dan ia segera
menutupi dadanya dengan kedua
tangannya.
Namun tanpa malu-malu ayah
mertuanya bilang ia juga pingin
seperti cucunya, 'menete' (menyusu)
ke mantunya.... Kontan Lastri marah-
marah dan bilang 'Ayah tak tahu diri,
kenapa tega melakukan hal ini
kepada anak menantu sendiri ?'.
Namun ayah mertua Lastri berkeras
dan memaksa-maksa dengan
ancaman akan menyuruh Ucok
menceraikannya jika ia tak mau
memenuhi keingingannya.
Akhirnya Lastri ingat pesan Ucok agar
baik-baik merawat ayah mertuanya.
Maka dengan berat hati dan terpaksa
akhirnya ia menuruti keinginan ayah
mertuanya, namun dengan syarat
ayah mertuanya tidak boleh
menggunakan tangannya atau
pegang apa-apa dan hanya dikasih
waktu sepuluh detik saja.
Ayah mertuanya minta waktu sepuluh
menit. Akhirnya setelah melalui tawar
menawar yang alot, disetujui
bersama waktu yang ditetapkan
hanya satu menit saja. Yakh....
terjadilah kejadian yang tak patut
untuk diceritakan itu.
Saat Ucok kembali dari Super
market.... dengan berlinang air mata
Lastri menceritakan apa yang telah
terjadi kepada suaminya. Kontan deh
dengan geram dan muka garang Ucok
mendatangi ayahnya untuk melabrak
serta minta penjelasan serta
pertanggung jawaban ayahnya atas
tindakan tak senonoh yang telah
dilakukannya kepada menantunya.
'Ayah.... saya tak pernah menyangka,
kenapa ayah setega itu melakukan
hal yang tak senonoh kepada istriku,
anak menantu ayah sendiri ?"
Namun diluar dugaan, ayah Ucok
bukannya menyesal, malah dengan
tak kalah garang ia menghardik anak
dan menantunya :
'Ah.... kau Ucok.... dasar Kau ini anak
tak tahu membalas budi orang
tuamu. Masih ingatkah dulu sewaktu
kau masih kecil ? Kau 'menetek' pada
istriku hampir selama lima tahun.
Pernahkah aku marah padamu ? Tak
pernah bukan ? Sekarang aku cuma
minta 'menetek' kepada istrimu satu
menit saja, kau sudah marah-marah
bak harimau tertembak kakinya....,
anak macam apa kau ini ?" "dasar tak
tahu membalas budi orang tua..."
kata ayah si Ucok.