Mamang Oding
Calon Pertapa Semprot
- Daftar
- 22 Apr 2014
- Post
- 3.745
- Like diterima
- 1.593
Awalnya niat Mamang ini diketawain sama teman-teman bahkan sampai ada yang bilang Mamang harus dikawal ambulance karena route ini berat untuk pesepeda seusia Mamang tapi tekad Mamang Tetap Manteng, mau ngaboseh sendiri dengan sepeda onthel dari Kota Serang Banten sampai Pelabuhanratu Sukabumi Jawa Barat .... kata teman mah itu jaraknya 300 km lebih .... masa bodoh. Sekali maju pantang mundur !
Bismillah, SOLO TOURING SERANG-PELABUHANRATU ( SOTO SEPATU ) kudu terlaksana.
Senin, 040923
Jam 05.00 berangkat dari Terminal Leuwipanjang, sepeda onthel jadi penumpang di bagasi ..... jam 11.00 tiba di Kota Serang. Beres istirohat mulai ngaboseh Serang > Baros > Cadasari dan tiba di Pandeglang jam 17.00. Jalan dari Kota Serang sampai Kecamatan Cadasari nanjaknya tidak curam sehingga sepeda onthel HERO punya Mamang bisa ditunggangi ( meski ngos-ngosan ).
Setibanya di Pandeglang Mamang menyambangi Saudara dan beristirahat di sana.
Selasa, 050923
Jam 05.30 setelah pamit, Mamang mulai boseh lagi. Pandeglang, Batubantar, Saketi, Menes, Labuan, dan tiba di Panimbang jam 18.00 .... karena tidak ada yang kenal, Mamang tidur di Penginapan.
Dari mulai Labuan, keindahan pantai Selat Sunda sudah menemani di sebelah kanan Mamang dan pengalaman paling nyebelin hari ini saat di penginapan, bayar 200K, air minum pun tidak ada !
Rabu, 060923
Pukul 5.00 Mamang pergi ninggalin tu penginapan tanpa pamit dan mulai gowes lagi ke arah Selatan dan pukul 06.15 sampai di persimpangan Citeureup. Disini Mamang minum kopi sambil cari cari info.
Pukul 7.30 mulai gowes lagi dengan tujuan Cigeulis ...... makjaang, jalannya mulai mendaki sehingga sampai Cigeulis jam 10.45 dengan tubuh bermandi peluh.
Di depan SMPN 1 Cigeulis ada warung nasi, disitulah Mamang mengisi bahan bakar alias sarapan .....
Beres sarapan, lanjut dengan tujuan Cibaliung ..... sama, jalan 75% mendaki sehingga banyak waktu digunakan untuk menuntun sepeda, baru pada pukul 18.00 Mamang sampai di perbatasan Kecamatan Cigeulis-Cibaliung.
Mamang istirahat di sebuah warung, minum kopi dan mengumpulkan informasi. Kota Kecamatan Cibaliung masih 8 km lagi dan harus melewati medan yang ekstrim, khususnya di daerah Cijengkol.
Pemilik warung sudah bilang sebaiknya besok saja dilanjutkan tapi Mamang keukeuh sumeukeuh mau lanjut. Pemilik warung mewanti wanti, "Pak, nanti di Cijengkol, pas masuk jalan yang menurun dan gelap, bunyikan bel sepedanya yaa. Mamang sempat bertanya kenapa tapi pemilik warung itu hanya bilang begitu. Bermodal tekad dan sisa tenaga, Mamang mulai melanjutkan perjalanan .... benar saja, setelah 45menit menggowes, tibalah di daerah Cijengkol .... jalan turun curam jadi sepeda Mamang tuntun. Bener juga kata si pemilik warung, jalan menurun, tanpa penerangan, tidak ada garis marka dan tidak ada satupun rumah penduduk. Mamang bunyikan saja bel sepeda 3 kali dan ...... dah, Mamang tidak akan menceritakan pengalaman H di daerah ini. Gelap gulita dan Mamang jalan hanya berpedoman naluri saja kaki masih menginjak aspal. Jam 20.00 jalan mulai mendaki dan Mamang melihat bias-bias cahaya lampu. Muncul semangat lagi, agak dipercepat langkah dan pukul 20.50 Mamang sampai di Alun" Kecamatan Cibaliung. Di Polsek Cibaliung Mamang sempat ditanya "Bapak waktu di Cijengkol tidak mengalami apa-apa ?", Mamang hanya jawab "Tidak ada apa-apa, Pak". Polisi itu tidak percaya akan jawaban Mamang tapi Mamang memilih diam saja lalu pamit setelah mendapat keterangan. Mamang lalu jalan mencari penginapan.
Alhamdulillah, disini nemu penginapan yang resik, meski bangunannya panggung tapi bersih .... dan murah ( 100 K ).
Kamis, 070923
Pagi harinya sepiring nasi goreng tersaji dan kopi silahkan memilih sendiri di samping dispenser.
Beres sarapan dan ngupi ... Mamang mulai mengayuh lagi
Pukul 08.00 ngaboseh lagi dan kali ini jalan 90% menurun tidak curam sehingga seharian Mamang nyengcle di sadel .... pukul 17.00 tiba di Kecamatan Muara Binuangeun .... Samudera Indonesia di depan mata.
Nanggung, usai magrib, Mamang geber sepeda lewat Cikeusik, Wanasalam dan pada pukul 20.00 Mamang tiba di Kecamatan Malingping. Dapet penginapan yang bersih dan murah lagi ( 75K ) dapet kopi 2 gelas (malem pagi) dan sepiring nasgor ... Subhanallah
Jum'at, 080923
Gowes lagi dan hari ini adalah hari yang berat. Meski jalan datar dan sepeda dapat ditunggangi tapi cuaca .... wow deh ...... sehingga Mamang tidak bisa ngebut, baru pada pukul 17.30 Mamang tiba di Bayah ... masuk penginapan ( sialan juga ni penginapan, sama dengan di Panimbang, bedanya cuma 50k .... sama teu cai cai acan ).
Sabtu, 090923
Jam 06.00 Mamang berangkat dan memulai hari yang berat .... mulai dari Bayah, route mendaki habis"an dan hari ini 99% Mamang tempuh dengan berjalan kaki mendaki sambil menuntun sepeda. Rada terhibur dengan panorama Pantai Sawarna.
Di perjalanan hari ini, ada satu kejadian yang membuat Mamang sampai menangis .... tapi gak lah, gak akan Mamang ceritakan
Pukul 19.30 Mamang sampai di Cilograng, badan terasa ambyar. Istirahat setelah menyantap sepiring nasi goreng dan segelas teh manis panas lalu dari si pedagang nasi goreng Mamang diarahkan lokasi penginapan. Tempatnya enak ini penginapan ... cuma ini penginapan rada sialan, bayar 150 cuma dapet air minum sebotol ..... Wassalam.
Minggu,100923
Mamang gowes lagi sepeda, langsung menuju Polsek Cilograng untuk laporan. Beres menghadap petugas piket, Mamang mulai gowes. Jalan menurun dan Alhamdulillah pada pukul 10.15 Mamang tiba di perbatasan propinsi Banten-Jawa Barat. Setelah istirahat di warung kopi, Mamang kayuh lagi tapi hanya 30 menit karena ada 1 tanjakan lagi yang harus Mamang lewati yang ujung tanjakannya adalah Puncak Habibie. Jalan mulus, lalulintas ramai oleh yang wisatawan .... tanjakannya lumayan berat, jadi dengan setengah ngedulem, Mamang dorong sepeda dan bila ada yang nanya "Pak, kenapa sepedanya didorong ?" Mamang jawab saja "Bensinnya habis !!"
Pukul 13.00 Mamang tiba di Puncak Habibie. Pemandangan indah Samudera Indonesia, Pantai Citepus jadi pengobat kelelahan Mamang. Ada warung dekat situ, Mamang pesan segelas kopi lalu istirahat di gasebo sederhana.
Usai menyaksikan panorama indah, Mamang melongok jalan yang akan Mamang tempuh menuju Cisolok ........... Alamaaaak, ternyata jalannya curam pisan meski mulus. Bila sepeda dipaksa ditunggangi, alamat rem bakal jebol ( sepeda onthel Mamang tipe remnya rem jepit ) jadi akhirnya sepeda kembali Mamang tuntun. Lumayan jauh Mamang jalan kaki dari Puncak Habibie, meski jalannya menurun, capenya tetap saja dan baru pada pukul 18.00 Mamang tiba di Desa Cihara Kecamatan Cisolok. Mamang cari Mapolseknya dan setelah lapor serta memperoleh tanda tangan Kapolsek, Mamang cari penginapan.
Senin, 110923
Pukul 08.00 Mamang mengayuh sepeda dengan semangat karena finish sudah di depan mata dan tepat pukul 09.00 ....... Hooreeeeeee, Mamang sampai di Pelabuhanratu.
Setelah dihitung-hitung, lumayanlah .... Serang Pelabuhanratu jaraknya 315 km !
Alhamdulillah, akhirnya selesai sudah solo touring Mamang yang kedua ini ( yang pertama tahun 2022 dari Surade Sukabumi sampai Langensari Banjar ).
Pukul 12.30 Mamang naikan sepeda ke bis jurusan Sukabumi, jam 16.00 transit di terminal Sukabumi menuju Bandung .... jam 20.30 Mamang tiba kembali di rumah .....
Dari perjalanan Mamang itu, bagi teman-teman yang berminat menyusuri route tersebut, rekomendasi Mamang mah sangat enakeun bila menggunakan motor dan mobil ( kalau pakai bis jangan, karena jalan dari Cigeulis sampai Cisolok sempit ). Bila dihitung-hitung waktu kalau menggunakan motor akan memakan waktu 2 hari ( dapat bermalam di Sawarna atau Cibaliung ). SPBU tidak ada, tapi Pom Mini banyak ..... pesan Mamang mah satu saja, jangan lewati route Cibaliung - Cigeulis di malam hari.
Itulah dongeng perjalanan ngaboseh Mamang di tahun 2023 dan Insyaallah di tahun 2024 ini bila tidak ada halangan, Mamang akan melakukan perjalanan SOTO SOMALAYA
Bismillah, SOLO TOURING SERANG-PELABUHANRATU ( SOTO SEPATU ) kudu terlaksana.
Senin, 040923
Jam 05.00 berangkat dari Terminal Leuwipanjang, sepeda onthel jadi penumpang di bagasi ..... jam 11.00 tiba di Kota Serang. Beres istirohat mulai ngaboseh Serang > Baros > Cadasari dan tiba di Pandeglang jam 17.00. Jalan dari Kota Serang sampai Kecamatan Cadasari nanjaknya tidak curam sehingga sepeda onthel HERO punya Mamang bisa ditunggangi ( meski ngos-ngosan ).
Setibanya di Pandeglang Mamang menyambangi Saudara dan beristirahat di sana.
Selasa, 050923
Jam 05.30 setelah pamit, Mamang mulai boseh lagi. Pandeglang, Batubantar, Saketi, Menes, Labuan, dan tiba di Panimbang jam 18.00 .... karena tidak ada yang kenal, Mamang tidur di Penginapan.
Dari mulai Labuan, keindahan pantai Selat Sunda sudah menemani di sebelah kanan Mamang dan pengalaman paling nyebelin hari ini saat di penginapan, bayar 200K, air minum pun tidak ada !
Rabu, 060923
Pukul 5.00 Mamang pergi ninggalin tu penginapan tanpa pamit dan mulai gowes lagi ke arah Selatan dan pukul 06.15 sampai di persimpangan Citeureup. Disini Mamang minum kopi sambil cari cari info.
Pukul 7.30 mulai gowes lagi dengan tujuan Cigeulis ...... makjaang, jalannya mulai mendaki sehingga sampai Cigeulis jam 10.45 dengan tubuh bermandi peluh.
Di depan SMPN 1 Cigeulis ada warung nasi, disitulah Mamang mengisi bahan bakar alias sarapan .....
Beres sarapan, lanjut dengan tujuan Cibaliung ..... sama, jalan 75% mendaki sehingga banyak waktu digunakan untuk menuntun sepeda, baru pada pukul 18.00 Mamang sampai di perbatasan Kecamatan Cigeulis-Cibaliung.
Mamang istirahat di sebuah warung, minum kopi dan mengumpulkan informasi. Kota Kecamatan Cibaliung masih 8 km lagi dan harus melewati medan yang ekstrim, khususnya di daerah Cijengkol.
Pemilik warung sudah bilang sebaiknya besok saja dilanjutkan tapi Mamang keukeuh sumeukeuh mau lanjut. Pemilik warung mewanti wanti, "Pak, nanti di Cijengkol, pas masuk jalan yang menurun dan gelap, bunyikan bel sepedanya yaa. Mamang sempat bertanya kenapa tapi pemilik warung itu hanya bilang begitu. Bermodal tekad dan sisa tenaga, Mamang mulai melanjutkan perjalanan .... benar saja, setelah 45menit menggowes, tibalah di daerah Cijengkol .... jalan turun curam jadi sepeda Mamang tuntun. Bener juga kata si pemilik warung, jalan menurun, tanpa penerangan, tidak ada garis marka dan tidak ada satupun rumah penduduk. Mamang bunyikan saja bel sepeda 3 kali dan ...... dah, Mamang tidak akan menceritakan pengalaman H di daerah ini. Gelap gulita dan Mamang jalan hanya berpedoman naluri saja kaki masih menginjak aspal. Jam 20.00 jalan mulai mendaki dan Mamang melihat bias-bias cahaya lampu. Muncul semangat lagi, agak dipercepat langkah dan pukul 20.50 Mamang sampai di Alun" Kecamatan Cibaliung. Di Polsek Cibaliung Mamang sempat ditanya "Bapak waktu di Cijengkol tidak mengalami apa-apa ?", Mamang hanya jawab "Tidak ada apa-apa, Pak". Polisi itu tidak percaya akan jawaban Mamang tapi Mamang memilih diam saja lalu pamit setelah mendapat keterangan. Mamang lalu jalan mencari penginapan.
Alhamdulillah, disini nemu penginapan yang resik, meski bangunannya panggung tapi bersih .... dan murah ( 100 K ).
Kamis, 070923
Pagi harinya sepiring nasi goreng tersaji dan kopi silahkan memilih sendiri di samping dispenser.
Beres sarapan dan ngupi ... Mamang mulai mengayuh lagi
Pukul 08.00 ngaboseh lagi dan kali ini jalan 90% menurun tidak curam sehingga seharian Mamang nyengcle di sadel .... pukul 17.00 tiba di Kecamatan Muara Binuangeun .... Samudera Indonesia di depan mata.
Nanggung, usai magrib, Mamang geber sepeda lewat Cikeusik, Wanasalam dan pada pukul 20.00 Mamang tiba di Kecamatan Malingping. Dapet penginapan yang bersih dan murah lagi ( 75K ) dapet kopi 2 gelas (malem pagi) dan sepiring nasgor ... Subhanallah
Jum'at, 080923
Gowes lagi dan hari ini adalah hari yang berat. Meski jalan datar dan sepeda dapat ditunggangi tapi cuaca .... wow deh ...... sehingga Mamang tidak bisa ngebut, baru pada pukul 17.30 Mamang tiba di Bayah ... masuk penginapan ( sialan juga ni penginapan, sama dengan di Panimbang, bedanya cuma 50k .... sama teu cai cai acan ).
Sabtu, 090923
Jam 06.00 Mamang berangkat dan memulai hari yang berat .... mulai dari Bayah, route mendaki habis"an dan hari ini 99% Mamang tempuh dengan berjalan kaki mendaki sambil menuntun sepeda. Rada terhibur dengan panorama Pantai Sawarna.
Di perjalanan hari ini, ada satu kejadian yang membuat Mamang sampai menangis .... tapi gak lah, gak akan Mamang ceritakan
Pukul 19.30 Mamang sampai di Cilograng, badan terasa ambyar. Istirahat setelah menyantap sepiring nasi goreng dan segelas teh manis panas lalu dari si pedagang nasi goreng Mamang diarahkan lokasi penginapan. Tempatnya enak ini penginapan ... cuma ini penginapan rada sialan, bayar 150 cuma dapet air minum sebotol ..... Wassalam.
Minggu,100923
Mamang gowes lagi sepeda, langsung menuju Polsek Cilograng untuk laporan. Beres menghadap petugas piket, Mamang mulai gowes. Jalan menurun dan Alhamdulillah pada pukul 10.15 Mamang tiba di perbatasan propinsi Banten-Jawa Barat. Setelah istirahat di warung kopi, Mamang kayuh lagi tapi hanya 30 menit karena ada 1 tanjakan lagi yang harus Mamang lewati yang ujung tanjakannya adalah Puncak Habibie. Jalan mulus, lalulintas ramai oleh yang wisatawan .... tanjakannya lumayan berat, jadi dengan setengah ngedulem, Mamang dorong sepeda dan bila ada yang nanya "Pak, kenapa sepedanya didorong ?" Mamang jawab saja "Bensinnya habis !!"
Pukul 13.00 Mamang tiba di Puncak Habibie. Pemandangan indah Samudera Indonesia, Pantai Citepus jadi pengobat kelelahan Mamang. Ada warung dekat situ, Mamang pesan segelas kopi lalu istirahat di gasebo sederhana.
Usai menyaksikan panorama indah, Mamang melongok jalan yang akan Mamang tempuh menuju Cisolok ........... Alamaaaak, ternyata jalannya curam pisan meski mulus. Bila sepeda dipaksa ditunggangi, alamat rem bakal jebol ( sepeda onthel Mamang tipe remnya rem jepit ) jadi akhirnya sepeda kembali Mamang tuntun. Lumayan jauh Mamang jalan kaki dari Puncak Habibie, meski jalannya menurun, capenya tetap saja dan baru pada pukul 18.00 Mamang tiba di Desa Cihara Kecamatan Cisolok. Mamang cari Mapolseknya dan setelah lapor serta memperoleh tanda tangan Kapolsek, Mamang cari penginapan.
Senin, 110923
Pukul 08.00 Mamang mengayuh sepeda dengan semangat karena finish sudah di depan mata dan tepat pukul 09.00 ....... Hooreeeeeee, Mamang sampai di Pelabuhanratu.
Setelah dihitung-hitung, lumayanlah .... Serang Pelabuhanratu jaraknya 315 km !
Alhamdulillah, akhirnya selesai sudah solo touring Mamang yang kedua ini ( yang pertama tahun 2022 dari Surade Sukabumi sampai Langensari Banjar ).
Pukul 12.30 Mamang naikan sepeda ke bis jurusan Sukabumi, jam 16.00 transit di terminal Sukabumi menuju Bandung .... jam 20.30 Mamang tiba kembali di rumah .....
Dari perjalanan Mamang itu, bagi teman-teman yang berminat menyusuri route tersebut, rekomendasi Mamang mah sangat enakeun bila menggunakan motor dan mobil ( kalau pakai bis jangan, karena jalan dari Cigeulis sampai Cisolok sempit ). Bila dihitung-hitung waktu kalau menggunakan motor akan memakan waktu 2 hari ( dapat bermalam di Sawarna atau Cibaliung ). SPBU tidak ada, tapi Pom Mini banyak ..... pesan Mamang mah satu saja, jangan lewati route Cibaliung - Cigeulis di malam hari.
Itulah dongeng perjalanan ngaboseh Mamang di tahun 2023 dan Insyaallah di tahun 2024 ini bila tidak ada halangan, Mamang akan melakukan perjalanan SOTO SOMALAYA
Terakhir diubah: