Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Tok.. Tok.. Tok..

celanadalamtante

Guru Semprot
UG-FR+
Daftar
13 Dec 2013
Post
510
Like diterima
35
Lokasi
PRASOJO ( ʘ Y ʘ )
[size=+2]Tok Tok Tok[/size]



Tok tok tok..

Diawali dgn kokokan ayam yg belum seharusnya..
Riuh dan nyaring beriring dengan sinar bulan,
yang seakan tak ingin tergantikan oleh terik kuning surya di ufuk timur.
Suaranya lembut menikam, membawa sebuah hajatan pertanda takdir yg tak berkehendak.


Tok tok tok..

Mimpi burukku malam tadi terasa nyata,
saat aku beranjak berlari menuju kegelisahan dan mendapatkan keheningan raga tanpa jiwa
diantara hiruk-pikuk air mata
yang beradu gema syair nan sendu.


Tok tok tok..

Memaku aku sebilah kayu brtulis nama tak bertuan
ke atas gundukan tanah yg masih basah beralas dataran luas, beratap langit biru kelabu.
Berharap ia melempar senyumnya kpd lamunku
yang mengemis akan kerinduan yang mengimaji.


Tok tok tok..

Kubuka pintu di fajar lainnya..

Kunantinya paras itu mengisi sepiku kembali dengan simpul di ujung bibirnya.
Kunantinya membelai rindu yang lama bernaung di bagian kecil dr hatiku.
Kunantinya menarik lenganku bermain di padang bunga dengan mimpi dan dosaku.

Kunantinya ia...
Kunantinya di pagi berikutnya....


Tok tok tok..

Selamat pagi, biru...





*Inspirasi dari puisi karya Himalaia berjudul "Selamat Pagi, Biru!" dan didedikasikan kepada senyum yang lebih dlu menghiasi udara segar padang bunga pagi itu..
 
Terakhir diubah:
yeah, you've got a good non rhyme poet...

ane cenderung suka puisi tak berima...
tapi ane lebih suka menghindari term subyek obyek di dalam nya...
walaupun ane sendiri kadang mau tidak mau harus memberi tekanan bahwa memang harus ada subyek dan obyek di dalamnya...

puisi CDT ini klo dikasih lagu dan dibaca dengan intonasi yg tepat akan sangat dahsyat lho...

hayo, siapa yg mau bacain?
ntar iringan musiknya bisa minta tolong suhu suhu di sf musik....

:rose:
 
*Ane buat strukturnya berdasarkan penggabungan puisi era lama dengan modern,suhu..

Unsur modernnya ane masukkan kdalam pola dan jumlah baris dalam setiap bait yg cenderung bebas.. Penggunaan kata2nya juga lebih ringan, yg membuat setiap pembaca lebih mudah mengambil arti.
Unsur puisi Melayunya ane masukkan ke dalamnya jg dengan mempertahankan rima kata dlm setiap awal bait, dan bait akhir di setiap barisnya.

Dgn bgtu, ane berharap puisi tsb jd bs lebih bs dinikmati oleh generasi yg sekarang tnpa melupakan gaya bahasa era sebelumnya.



*Ane beri term subjek objek-nya karena ane sering berkirim puisi kpd ssorang,suhu.. :D yg mmbuat ane terbiasa melekatkan penekanan tersebut ke dalam setiap puisi yg sy tulis..
Wkaka.. :Peace:

Meskipun tdk dr semua puisi sy gunakan itu, tp krn trbiasa, secara tidak langsung menjadi sebuah tradisi dstiap tulisan saya..



Trmkasihku utk merah mawarnya yg semerbak.. Sungguh membuat langit pagi td berubah Jingga.


Di bawahku, Ada Jingga...
 
Terakhir diubah:
=)) wakaka..ngece omAl kii.. adoh bingitssss..

Persamaannya cuma satu. Sama2 merubah gaya penulisan puisi.
Kl pak CB merubah gaya penulisan ke arah penulisan modern, kl ane merubah gaya penulisan ke arah yang sesat.


*haduhh..Ane cm asal njepat,suhu.. Yg Tadi2 itu cuma apus2 smua. Mohon dimaafkan.. :ampun:

**Besok kl kopdar lg ane les privat yah, Pak Guru.. Biar gantengnya maksimal.. Bs posting karya2 yg semriwing di sini.. :)
 
aahh.... mungkin sama kali ya... aku gak ngerti apa aturan dalem puisi sih.. tapi yg aku tau, aku bikin gak pernah pake aturan.. maklum cuma pemberontak yang hanya ingin diakui kalo aku ini hidup diantara makhluk tampan seperti kalian ini..:D

kalo boleh, mau bgt ini bacain... sekalian yg punya om al..;) :ngacir:
 
Pesonamu sudah jauh lebih dulu sampai sebelum dirimu sempat membacakan coretan yang tak beraturan di atas, sis..

Nubi sangat tersanjung.. :ampun:


:rose: :rose: :rose:
Harumnya untukmu,
Aku pinjam dari inspirasiku.



*Menunggu Jingga..
 
Terakhir diubah:
Pesonamu sudah jauh lebih dulu sampai sebelum dirimu sempat membacakan coretan yang tak beraturan di atas, sis..

Nubi sangat tersanjung.. :ampun:


:rose: :rose: :rose:
Harumnya untukmu,
Aku pinjam dari inspirasiku.



*Menunggu Jingga..

ah... pesonaku?? aku tidak memiliki dia.. ada kelam dsaat pesona itu muncul, maka aturan diatas milik siapa??

merah sebelum jingga.. berkabut samar... maka seperti apa harus kunotasikan??
 
ah... pesonaku?? aku tidak memiliki dia.. ada kelam dsaat pesona itu muncul, maka aturan diatas milik siapa??

merah sebelum jingga.. berkabut samar... maka seperti apa harus kunotasikan??

Tak perlu jingga untuk pesona, Merahku..

Sebab bukan saja ayu diambil suka, namun hati yang berkata secantik mutiara..
 
[size=+2]Belantara di Ujung Rindu[/size]


Belantara di ujung rindu
berubah sendu selalu ceria.
Tangis yang paginya berderu
kini justru menjadi berhala..

Merahmu kusimpan dalam sebuah bingkisan,
bingkisan indah bisikan pujangga.
Merahmu kuhembuskan sebagai sebuah pemberian,
pemberian sederhana pelarian dahaga.
Merahmu kusibak bak dongeng-dongeng kehidupan,
kehidupan nafsu kedipan suwarga..

Merahmu menungguku..
Menjadimu sebatang katilayu, menyaru perhatian ikan2 yang haus akan hasrat dan gairah itu..


Tak perlu jingga untuk pesona, Merahku.. :rose:




*tema inspirasi dari puisi karya Femme berjudul "Riliskan, Merahmu" dan didedikasikan kepada setiap pasang mata yang masih setia menemani hati pilu yang membuat mereka tak mampu terpejam.

Selamat menjelang berganti hari, ikan2ku..



**Menanti Jingga..
 
Tau banget nih omAl kalo ada katilayu2nya.. :Peace:


Yups. Udah di TKP, sy mampir minum dlu di cafe-nya. gak ikut futsalnya, lg pgn kumpul aja.. :D



*sembari menunggu jingga
 
ah... seperti bersahutan antara si perempuan dan lelaki... mamaciek om cdt.. kapan2 berimajinasi lgs lah... seru kayanya.. hihi... ya om al??

Yapp..
Iya doong haruuss.. :D pasti seruu..


iya coba kalian berdua diterusin itu puisi bersamanya, sapa tau bisa jadi lagu...
kaya lagunya rhoma irama: kandas....
:ngupil:

Iya siiih, tp jgn lagu dangdut juga keles,om..
Lagu kekiniannya anak muda aja gmn sih? :ngupil:



*datang jingga
 
Bisa aja nih Om CDT,
ternyata Tok tok itu ga cuma suara pintu aja yaa? :D
Lanjutkan om, ane resapi dulu maknanya.:sendirian:
 
Bisa aja nih Om CDT,
ternyata Tok tok itu ga cuma suara pintu aja yaa? :D
Lanjutkan om, ane resapi dulu maknanya.:sendirian:

Wakaka.. iyah, om Ren..


Toktoktok di bait pertama dari puisi Tok Tok Tok sbnernya dari kata "kok-kok-petok"nya si ayam.. :D ane comot bagian "tok" bukan "kok" karena ada dua alasan.
Yang pertama karena "kok" lebih sering digunakan saat menggambarkan ayam berkokok.. "kukuruyuukk". Jadi dengan mengambil "tok" ane berusaha menunjukkan dan membuat nuansa bahwa itu bukan kukuruyuk, melainkan suara ayam sperti saat dia sedang mencari makan.
Yang kedua karena ane ingin menyesuaikan rima-nya.

Bait kedua diambil dari suara saat si "aku" berlari (bukan berlari makna sesungguhnya)

Bait ketiga diambil dari suara saat si "aku" mematok nisan kayu dengan batu.

Bait keempat diambil dari ketukan pintu (bukan ketukan pintu arti sebenarnya,.)


Jiah.. wakaka. Jangan lama2, suhuuu.. :D
Ane kirim cendol utk membantu suhu meresapi karya cupu nubi yang hina ini, semoga sedikit menyegarkan.. :Peace:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd