Wahai tuan
Tahukah engkau bahwa akupun menanti rembulan?
Lalu kenapa raungmu seakan makin menggema di daratan?
Sudikah engkau sirna sejenak wahai tuan?
Tak cukup kah air mataku untuk mengubahmu
Dengan dadamu yang makin membusung semu
Kutau bahwa kau makhluk tuhan yang begitu indah
Namun rancu rasanya jika kau tertelan ombak dari sebuah kisah
Sudahi lakonmu di waktu dulu tuan
Kemudian rangkullah aku dalam egomu tuan
Tahukah engkau bahwa akupun menanti rembulan?
Lalu kenapa raungmu seakan makin menggema di daratan?
Sudikah engkau sirna sejenak wahai tuan?
Tak cukup kah air mataku untuk mengubahmu
Dengan dadamu yang makin membusung semu
Kutau bahwa kau makhluk tuhan yang begitu indah
Namun rancu rasanya jika kau tertelan ombak dari sebuah kisah
Sudahi lakonmu di waktu dulu tuan
Kemudian rangkullah aku dalam egomu tuan