Si Une punya kebiasaan yang sulit dihilangkan.
Setiap hari kerjaannya main katapel. Jika katapel itu rusak, digantinya dengan yang baru.
Melihat itu bapak si Une risau. Une seakan tak bisa jauh dari katapel. Maka untuk mengalihkan kebiasaannya main katapel, bapaknya membelikan dia sepeda.
Tapi hanya bertahan seminggu, Une kembali main katapel. Diambilnya ban dalam sepeda lalu diirisnya untuk digunakan sebagai karet katapel. Jadinya sepeda tak bisa digunakan lagi.
Tak menyerah sampai disitu, bapaknya membelikan dia sepeda motor, mungkin dengan sepeda motor kebiasaan Une main katapel akan beralih main sepeda motor.
Tapi ternyata tidak. Sepeda motor itupun mengalami nasib yang sama. Ban dalamnya diambil une untuk karet katapel.
Sama halnya ketika bapaknya membelikan mobil, ban dalam mobil pun diambilnya untuk jadi karet katapel.
Akhirnya, jalan terakhir Bapaknya menikahkan Une, siapa tahu dengan dinikahkan Une akan berhenti main katapel.
Pernikahan pun terjadi, dan Une telah melewati malam pertama.
Esoknya bapak si Une menemuinya dan meminta Une menceritakan kisah malam pertamanya.
Bapak (B) : "ceritakan apa yang kalian lakukan semalam"
Une (U) :"seru pak."
B : "ceritakan padaku"
U : "mula-mula aku cium bibirnya..."
B : "lalu... ?"
U : "aku buka bajunya dan roknya.."
B : (makin tegang) "Lalu... ?"
U : "Aku buka BHnya "
B : "Lalu..."
U : "Lalu aku buka CDnya..."
B : "wah, lalu..."
U : "Aku ambil CDnya, lalu aku robek, ku ambil karetnya, dan kujadikan ketapel..."
B : $$$**/($##$**
Setiap hari kerjaannya main katapel. Jika katapel itu rusak, digantinya dengan yang baru.
Melihat itu bapak si Une risau. Une seakan tak bisa jauh dari katapel. Maka untuk mengalihkan kebiasaannya main katapel, bapaknya membelikan dia sepeda.
Tapi hanya bertahan seminggu, Une kembali main katapel. Diambilnya ban dalam sepeda lalu diirisnya untuk digunakan sebagai karet katapel. Jadinya sepeda tak bisa digunakan lagi.
Tak menyerah sampai disitu, bapaknya membelikan dia sepeda motor, mungkin dengan sepeda motor kebiasaan Une main katapel akan beralih main sepeda motor.
Tapi ternyata tidak. Sepeda motor itupun mengalami nasib yang sama. Ban dalamnya diambil une untuk karet katapel.
Sama halnya ketika bapaknya membelikan mobil, ban dalam mobil pun diambilnya untuk jadi karet katapel.
Akhirnya, jalan terakhir Bapaknya menikahkan Une, siapa tahu dengan dinikahkan Une akan berhenti main katapel.
Pernikahan pun terjadi, dan Une telah melewati malam pertama.
Esoknya bapak si Une menemuinya dan meminta Une menceritakan kisah malam pertamanya.
Bapak (B) : "ceritakan apa yang kalian lakukan semalam"
Une (U) :"seru pak."
B : "ceritakan padaku"
U : "mula-mula aku cium bibirnya..."
B : "lalu... ?"
U : "aku buka bajunya dan roknya.."
B : (makin tegang) "Lalu... ?"
U : "Aku buka BHnya "
B : "Lalu..."
U : "Lalu aku buka CDnya..."
B : "wah, lalu..."
U : "Aku ambil CDnya, lalu aku robek, ku ambil karetnya, dan kujadikan ketapel..."
B : $$$**/($##$**