gamebolaseru
Semprot Baru
- Daftar
- 12 Jun 2012
- Post
- 26
- Like diterima
- 0
Robin van Persie tampil memukau saat membuat trigol untuk memenangkan Manchester United atas Southampton. Tapi, kenapa dia sampai gagal dalam eksekusi penalti ala Panenka itu?
Di menit 69, saat MU tertinggal 1-2 di St Mary's Stadium, Minggu (2/9/2012), Van Persie maju sebagai algojo penalti setelah dirinya dijatuhkan seorang pemain lawan di kotak 16 meter.
Sebagaimana orang selalu tak menyangka jika penendang penalti melakukannya dengan mencungkil bola -- diciptakan oleh Antonin Panenka dari Cekoslowakia di final Piala Dunia 1976, terakhir dilakukan oleh Andrea Pirlo di Piala Eropa 2012 -–, begitu pula yang dilakukan Van Persie.
Sial buat dia, cungkilannya buruk dan bisa dihalau oleh kiper Kelvin Davis. Untungnya bagi dia, eks bintang Arsenal bisa mencetak gol lagi di menit 86 dan injury time, sehingga MU menang 3-2, dan Van Persie tetap jadi pahlawan.
"Aku tidak tahu apa yang aku pikirkan dengan penalti itu. Tadinya aku ingin menendang keras, sebagaimana selalu aku lakukan. Tapi di detik terakhir aku berubah pikiran," ungkap pria 29 tahun itu kepada MUTV.
"Tak cukup baik, makanya aku sedikit down. Jujur saja, aku kecewa. Aku memasang standar tertentu untuk permainanku, dan ketika hal seperti itu terjadi, apalagi saat tim Anda tertinggal 2-1, mestinya Anda tak boleh mengambil penalti seperti itu."
Van Persie menambahkan, dia siap disalahkan jika efek kegagalan penaltinya itu buruk buat tim. Dia pun berjanji akan belajar dari pengalaman ini, serta sangat lega karena akhirnya MU menang.
"Saya kaget dia melakukannya dengan cara begitu," komentar pelatih Sir Alex Ferguson. "Biasanya dia melesakkannya ke gawang. Setiap kali saya melihat menembak keras ke kiri dan kanan. Mungkin dia terlalu percaya diri. Tapi dia telah membayarnya dengan dua gol berikutnya."
Di menit 69, saat MU tertinggal 1-2 di St Mary's Stadium, Minggu (2/9/2012), Van Persie maju sebagai algojo penalti setelah dirinya dijatuhkan seorang pemain lawan di kotak 16 meter.
Sebagaimana orang selalu tak menyangka jika penendang penalti melakukannya dengan mencungkil bola -- diciptakan oleh Antonin Panenka dari Cekoslowakia di final Piala Dunia 1976, terakhir dilakukan oleh Andrea Pirlo di Piala Eropa 2012 -–, begitu pula yang dilakukan Van Persie.
Sial buat dia, cungkilannya buruk dan bisa dihalau oleh kiper Kelvin Davis. Untungnya bagi dia, eks bintang Arsenal bisa mencetak gol lagi di menit 86 dan injury time, sehingga MU menang 3-2, dan Van Persie tetap jadi pahlawan.
"Aku tidak tahu apa yang aku pikirkan dengan penalti itu. Tadinya aku ingin menendang keras, sebagaimana selalu aku lakukan. Tapi di detik terakhir aku berubah pikiran," ungkap pria 29 tahun itu kepada MUTV.
"Tak cukup baik, makanya aku sedikit down. Jujur saja, aku kecewa. Aku memasang standar tertentu untuk permainanku, dan ketika hal seperti itu terjadi, apalagi saat tim Anda tertinggal 2-1, mestinya Anda tak boleh mengambil penalti seperti itu."
Van Persie menambahkan, dia siap disalahkan jika efek kegagalan penaltinya itu buruk buat tim. Dia pun berjanji akan belajar dari pengalaman ini, serta sangat lega karena akhirnya MU menang.
"Saya kaget dia melakukannya dengan cara begitu," komentar pelatih Sir Alex Ferguson. "Biasanya dia melesakkannya ke gawang. Setiap kali saya melihat menembak keras ke kiri dan kanan. Mungkin dia terlalu percaya diri. Tapi dia telah membayarnya dengan dua gol berikutnya."