Jakarta - Hati-hati dengan virus yang satu ini. Program jahat bernama Winsta ini bisa 'menggelembung' sehingga hardisk korbannya bisa seketika penuh olehnya.
Seperti dituturkan oleh analis antivirus dari Vaksincom, Adi Saputra, dalam keterangannya, Jumat (30/7/2010), Winsta dikenal juga dengan nama Stuxnet. Selain hardisk penuh, file Winsta juga bersembunyi sebagai file DLL sah dari Realtek, sehingga agak sulit mendeteksinya.
Penyebaran awal virus ini, menurut Adi, adalah melalui situs-situs berbahaya. Termasuk di antaranya adalah situs dengan konten porno, software ilegal dan situs-situs 'kelabu' lainnya.
Menurut analis Vaksincom Alfons Tanujaya, kepada detikINET, Jumat (30/7/2010), penyebaran Winsta di Indonesia cukup besar. Bahkan Indonesia menempati posisi kedua infeksi Winsta alias Stuxnet ini setelah Iran.
File Virus
Lebih lanjut, Adi mengatakan, jika script Trojan Stuxnet dari situs berbahaya tadi sudah berjalan akan muncul tiga file di komputer korban. Ketiganya adalah Winsta.exe, mrxcls.sys dan mrxnet.sys.
File bernama Winsta itu yang akan membengkak ukurannya sesuai sisa ruang hardisk yang ada. Biasanya partisi yang jadi korban adalah partisi tempat sistem operasi Windows berada.
Nama file itu, Winsta, dicatut dari nama file asli Windows untuk program bernama WinStation Monitor. Aplikasi ini merupakan tools yang digunakan pada Windows 2000 dan terletak di C:\Program Files\Resources\Winsta.exe.
Gejala & Efek Virus
Efek paling kasat mata dari virus ini tentunya adalah hardisk yang mendadak penuh. Akibat dari hardisk yang penuh itu, beberapa program mungkin tak akan berjalan dengan baik.
Selain itu,infeksi Stuxnet juga terjadi pada file sistem berikut:
* Svchost, sehingga komputer sulit terhubung ke jaringan.
* Lsass, komputer bisa menjadi lambat, hang ataupun restart dengan sendirinya.
* Spoolsv, komputer tidak bisa mencetak dokumen/gambar lewat printer.
Taken from: DetikInetdotCom
Seperti dituturkan oleh analis antivirus dari Vaksincom, Adi Saputra, dalam keterangannya, Jumat (30/7/2010), Winsta dikenal juga dengan nama Stuxnet. Selain hardisk penuh, file Winsta juga bersembunyi sebagai file DLL sah dari Realtek, sehingga agak sulit mendeteksinya.
Penyebaran awal virus ini, menurut Adi, adalah melalui situs-situs berbahaya. Termasuk di antaranya adalah situs dengan konten porno, software ilegal dan situs-situs 'kelabu' lainnya.
Menurut analis Vaksincom Alfons Tanujaya, kepada detikINET, Jumat (30/7/2010), penyebaran Winsta di Indonesia cukup besar. Bahkan Indonesia menempati posisi kedua infeksi Winsta alias Stuxnet ini setelah Iran.
File Virus
Lebih lanjut, Adi mengatakan, jika script Trojan Stuxnet dari situs berbahaya tadi sudah berjalan akan muncul tiga file di komputer korban. Ketiganya adalah Winsta.exe, mrxcls.sys dan mrxnet.sys.
File bernama Winsta itu yang akan membengkak ukurannya sesuai sisa ruang hardisk yang ada. Biasanya partisi yang jadi korban adalah partisi tempat sistem operasi Windows berada.
Nama file itu, Winsta, dicatut dari nama file asli Windows untuk program bernama WinStation Monitor. Aplikasi ini merupakan tools yang digunakan pada Windows 2000 dan terletak di C:\Program Files\Resources\Winsta.exe.
Gejala & Efek Virus
Efek paling kasat mata dari virus ini tentunya adalah hardisk yang mendadak penuh. Akibat dari hardisk yang penuh itu, beberapa program mungkin tak akan berjalan dengan baik.
Selain itu,infeksi Stuxnet juga terjadi pada file sistem berikut:
* Svchost, sehingga komputer sulit terhubung ke jaringan.
* Lsass, komputer bisa menjadi lambat, hang ataupun restart dengan sendirinya.
* Spoolsv, komputer tidak bisa mencetak dokumen/gambar lewat printer.
Taken from: DetikInetdotCom