Sebagai salah satu tempat berwisata kuliner yang cukup mumpuni, nubie turut berbagi Informasi bagi para members yang berlokasi maupun mengunjungi Kota Tangerang
Aktivitas kawasan ini berdenyut tak henti selama 24 jam. Sejak dini hari hingga pukul 17.00 WIB, Pasar Lama merupakan pasar rakyat yang sekarang lebih disukai oleh warga Kota Tangerang. Walaupun harga yang ditawarkan lebih mahal dari pasar lainnya di Kota Tangerang, barang-barang yang dijual di pasar ini lebih variatif.
Wisata kuliner khas Pasar Lama Tangerang, adalah asinan, otak-otak, babi panggang, sate babi, mi pasar lama, emping jengkol, dan lain-lain. Kuliner khas lainnya adalah Tenda dua Cobra dan Tenda Tiga Sekawan yang menyajikan sate biawak, ular, dan monyet.
Masih banyak makanan khas peranakan China-Tangerang yang dijajakan di pasar ini. Salah satu yang menarik adalah laksa Tangerang. Keunikan laksa berkat kacang hijau yang dimasak bersama kuah laksa.
Kemudian, ada juga penjual arem-arem yang terkenal karena isiannya adalah daging ayam cincang dimasak kecap. Cukup mengeluarkan uang Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per orang, Anda bisa makan dan minum sepuasnya di Pasar Lama.
Berwisata kuliner di Pasar Lama Tangerang, banyak pilihan kuliner halal, tapi tentu saja, hidangan non-halal lebih mendominasi. Penjualnya telah berjualan di pasar ini selama puluhan tahun atau meneruskan usaha orangtuanya. Salah satunya es campur buntin.
Kiosnya yang sederhana terletak di seberang Klenteng Boen Tek Bio, di area dalam Pasar Lama, Tangerang, berdampingan dengan kios-kios lain yang menjual aneka masakan China, seperti Mi Joy yang 100% halal, nasi tim tanpa bumbu penyedap MSG, dan lainnya.
Buntin, nama pemiliknya, telah berjualan es campur sejak 1980. Kuliner non-halal seperti sate babi, babi panggang, sekba (sejenis semur jeroan dan daging babi), termasuk bakmi.
Penjual kuliner khas lainnya di Pasar Lama Tangerang, seperti dilansir dari buku 100 Destinasi Tersembunyi di Ujung Barat Pulau Jawa; Alam, Petualangan, Budaya, Kuliner, Penginapan karya Gagas Ulung, Lilly T. Erwin, dan Abang Erwin adalah:
1. Los daging babi. Ada tiga los daging babi di Pasar Lama, yang menjual kepala babi, usus, kaki, hingga jeroan babi.
2. Hasil laut: aneka kerang, teripang, dan scallop.
3. Aneka kue: kue cap, bacang babi, otak-otak dan lainnya.
4. Aneka buah segar, mulai dari jambu bol, salak, dan sebagainya.
5. Sate ayam H. Ishak yang telah berjualan lebih dari 20 tahun. Buka mulai sore hari. Meski dijual dengan gerobak di pinggir trotoar, tempat ini selalu dipadati pembeli.
6. Ayam goreng Asuk, dijual dengan gerobak dorong. Sambal sebagai pelengkap ayam gorengnya yang bercitarasa khas buatan sendiri, selalu dicari pelanggannya
Demikian informasi ini semoga bermanfaat bagi para pecinta wisata kuliner dan kulendir
Dan akan bermunculan trit lainnya dengan daerahnya juga,
Mari LESTARIKAN WISATA KULINER NUSANTARA
Aktivitas kawasan ini berdenyut tak henti selama 24 jam. Sejak dini hari hingga pukul 17.00 WIB, Pasar Lama merupakan pasar rakyat yang sekarang lebih disukai oleh warga Kota Tangerang. Walaupun harga yang ditawarkan lebih mahal dari pasar lainnya di Kota Tangerang, barang-barang yang dijual di pasar ini lebih variatif.
Wisata kuliner khas Pasar Lama Tangerang, adalah asinan, otak-otak, babi panggang, sate babi, mi pasar lama, emping jengkol, dan lain-lain. Kuliner khas lainnya adalah Tenda dua Cobra dan Tenda Tiga Sekawan yang menyajikan sate biawak, ular, dan monyet.
Masih banyak makanan khas peranakan China-Tangerang yang dijajakan di pasar ini. Salah satu yang menarik adalah laksa Tangerang. Keunikan laksa berkat kacang hijau yang dimasak bersama kuah laksa.
Kemudian, ada juga penjual arem-arem yang terkenal karena isiannya adalah daging ayam cincang dimasak kecap. Cukup mengeluarkan uang Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per orang, Anda bisa makan dan minum sepuasnya di Pasar Lama.
Berwisata kuliner di Pasar Lama Tangerang, banyak pilihan kuliner halal, tapi tentu saja, hidangan non-halal lebih mendominasi. Penjualnya telah berjualan di pasar ini selama puluhan tahun atau meneruskan usaha orangtuanya. Salah satunya es campur buntin.
Kiosnya yang sederhana terletak di seberang Klenteng Boen Tek Bio, di area dalam Pasar Lama, Tangerang, berdampingan dengan kios-kios lain yang menjual aneka masakan China, seperti Mi Joy yang 100% halal, nasi tim tanpa bumbu penyedap MSG, dan lainnya.
Buntin, nama pemiliknya, telah berjualan es campur sejak 1980. Kuliner non-halal seperti sate babi, babi panggang, sekba (sejenis semur jeroan dan daging babi), termasuk bakmi.
Penjual kuliner khas lainnya di Pasar Lama Tangerang, seperti dilansir dari buku 100 Destinasi Tersembunyi di Ujung Barat Pulau Jawa; Alam, Petualangan, Budaya, Kuliner, Penginapan karya Gagas Ulung, Lilly T. Erwin, dan Abang Erwin adalah:
1. Los daging babi. Ada tiga los daging babi di Pasar Lama, yang menjual kepala babi, usus, kaki, hingga jeroan babi.
2. Hasil laut: aneka kerang, teripang, dan scallop.
3. Aneka kue: kue cap, bacang babi, otak-otak dan lainnya.
4. Aneka buah segar, mulai dari jambu bol, salak, dan sebagainya.
5. Sate ayam H. Ishak yang telah berjualan lebih dari 20 tahun. Buka mulai sore hari. Meski dijual dengan gerobak di pinggir trotoar, tempat ini selalu dipadati pembeli.
6. Ayam goreng Asuk, dijual dengan gerobak dorong. Sambal sebagai pelengkap ayam gorengnya yang bercitarasa khas buatan sendiri, selalu dicari pelanggannya
Demikian informasi ini semoga bermanfaat bagi para pecinta wisata kuliner dan kulendir
Dan akan bermunculan trit lainnya dengan daerahnya juga,
Mari LESTARIKAN WISATA KULINER NUSANTARA