MERDEKA.COM. Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, membenarkan soal adanya catatan aliran dana ke putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono. Tetapi, Yulianis mengatakan duit sebesar USD 200 ribu itu tidak terkait dengan proyek pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan serta Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Benar, uang USD 200 ribu kepada Ibas itu terkait kongres (Partai Demokrat) di Bandung. Saya yakin," kata Yulianis kepada wartawan usai bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (14/3).
Namun sayang, Yulianis tidak mengatakan secara rinci maksud pemberian uang itu, apakah buat memenangkan Anas Urbaningrum di Kongres Partai Demokrat pada 2010, atau buat kepentingan lain yang masih ada kaitannya dengan kongres itu. Pernyataan itu sekaligus membantah pemberitaan selama ini yang menyatakan Ibas, sapaan Edhie, menerima aliran dana dari Grup Permai terkait proyek Hambalang.
Yulianis pun menegaskan, Grup Permai tidak pernah mengeluarkan uang buat mengamankan proyek Hambalang. Dia sangat yakin lantaran dia mengatakan tahu betul soal catatan keuangan yang dia simpan dalam komputer pribadi dan komputer jinjingnya. Kedua komputer itu sudah disita Komisi Pemberantasan Korupsi.
Keterangan Yulianis ini sekaligus menegaskan ucapan terpidana kasus suap Wisma Atlet dan pemilik Grup Permai, Muhammad Nazaruddin. Suami terdakwa korupsi Neneng Sri Wahyuni itu pernah menyatakan Ibas yang juga menantu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, menerima duit dari dia.
"Benar, uang USD 200 ribu kepada Ibas itu terkait kongres (Partai Demokrat) di Bandung. Saya yakin," kata Yulianis kepada wartawan usai bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (14/3).
Namun sayang, Yulianis tidak mengatakan secara rinci maksud pemberian uang itu, apakah buat memenangkan Anas Urbaningrum di Kongres Partai Demokrat pada 2010, atau buat kepentingan lain yang masih ada kaitannya dengan kongres itu. Pernyataan itu sekaligus membantah pemberitaan selama ini yang menyatakan Ibas, sapaan Edhie, menerima aliran dana dari Grup Permai terkait proyek Hambalang.
Yulianis pun menegaskan, Grup Permai tidak pernah mengeluarkan uang buat mengamankan proyek Hambalang. Dia sangat yakin lantaran dia mengatakan tahu betul soal catatan keuangan yang dia simpan dalam komputer pribadi dan komputer jinjingnya. Kedua komputer itu sudah disita Komisi Pemberantasan Korupsi.
Keterangan Yulianis ini sekaligus menegaskan ucapan terpidana kasus suap Wisma Atlet dan pemilik Grup Permai, Muhammad Nazaruddin. Suami terdakwa korupsi Neneng Sri Wahyuni itu pernah menyatakan Ibas yang juga menantu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, menerima duit dari dia.