Badan pengawas perdagangan "berlian berdarah" sepakat mengizinkan Zimbabwe melanjutkan ekspor terbatas dari ladang berlian baru di bagian timur.
Berdasarkan kesepakatan tersebut Zimbabwe dapat menjual sejumlah simpanan berlian.
Mereka kemungkinan dapat melanjutkan ekspor sepenuhnya setelah pengkajian keadaan ladang berlian Marange bulan September.
Badan pengawas Kimberley Process menghentikan sementara ekspor berlian bulan November karena adanya tuduhan pelanggaran kekuatan keamanan di Marange.
Perundingan mengalami kebuntuan selama berminggu-minggu dan kesepakatan di Rusia baru terjadi setelah pegiat hak asasi manusia Zimbabwe dibebaskan dengan jaminan permulaan minggu ini.
Farai Maguwu dituduh memberikan informasi menyesatkan tentang perdagangan berlian dan ditahan setelah bertemu wakil Kimberley Process tanggal 3 Juni.
Penahanannya memicu tercapainya kesepakatan ekspor berlian Zimbabwe pada pertemuan Kimberley Process di Israel bulan lalu.
Para pegiat mengatakan masalah berhasil dihindari pada saat-saat terakhir.
Kehilangan Keperacayaan
"Sekarang bolanya ada di pengadilan Zimbabwe untuk melaksanakan janji dan bertindak mengakhiri kasus kekerasan berlian paling buruk selama bertahun-tahun ini," kata Annie Dunnebacke dari Global Witness.
"Kami sangat berharap sejumlah pemerintahan dalam Kimberley Process akan mendesak Zimbabwe untuk mulai membangkitkan kembali kepercayaan terhadap skema itu."
Menteri Pertambangan Zimbabwe, Obert Mpofy, mengatakan negaranya "siap dan bersedia" bekerja sama sesuai dengan kerangka Kimberley Process.
"Kami mengetahui pentingnya bekerja sama dengan organisasi itu," katanya seperti dikutip Wall Street Journal.
Militer mengambil alih pertambangan Marange tahun 2008 dan sejak itu dituduh melakukan pelanggaran meluas di sana, membunuh sekitar 200 penambang dan memaksa yang lainnya bekerja di pertambangan.
Berdasarkan kesepakatan tersebut Zimbabwe dapat menjual sejumlah simpanan berlian.
Mereka kemungkinan dapat melanjutkan ekspor sepenuhnya setelah pengkajian keadaan ladang berlian Marange bulan September.
Badan pengawas Kimberley Process menghentikan sementara ekspor berlian bulan November karena adanya tuduhan pelanggaran kekuatan keamanan di Marange.
Perundingan mengalami kebuntuan selama berminggu-minggu dan kesepakatan di Rusia baru terjadi setelah pegiat hak asasi manusia Zimbabwe dibebaskan dengan jaminan permulaan minggu ini.
Farai Maguwu dituduh memberikan informasi menyesatkan tentang perdagangan berlian dan ditahan setelah bertemu wakil Kimberley Process tanggal 3 Juni.
Penahanannya memicu tercapainya kesepakatan ekspor berlian Zimbabwe pada pertemuan Kimberley Process di Israel bulan lalu.
Para pegiat mengatakan masalah berhasil dihindari pada saat-saat terakhir.
Kehilangan Keperacayaan
"Sekarang bolanya ada di pengadilan Zimbabwe untuk melaksanakan janji dan bertindak mengakhiri kasus kekerasan berlian paling buruk selama bertahun-tahun ini," kata Annie Dunnebacke dari Global Witness.
"Kami sangat berharap sejumlah pemerintahan dalam Kimberley Process akan mendesak Zimbabwe untuk mulai membangkitkan kembali kepercayaan terhadap skema itu."
Menteri Pertambangan Zimbabwe, Obert Mpofy, mengatakan negaranya "siap dan bersedia" bekerja sama sesuai dengan kerangka Kimberley Process.
"Kami mengetahui pentingnya bekerja sama dengan organisasi itu," katanya seperti dikutip Wall Street Journal.
Militer mengambil alih pertambangan Marange tahun 2008 dan sejak itu dituduh melakukan pelanggaran meluas di sana, membunuh sekitar 200 penambang dan memaksa yang lainnya bekerja di pertambangan.