Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

1/2 hidup = 1/2 mati

urup itu bukan berarti hanya api.
urup itu seperti spirit.
spirit itu dalam bahasa linggis dijawakan jadi: roh, semangat, arwah penasaran, murni, petunjuk.
lha sebenarnya konteksnya urup bapak bapak dan ibu ibu sekalian ini apa?

apa cuma mendengar simbah bicara A maka A juga isi alam semesta?
bukankah kita harus lebih membuka lagi mata dan pikiran?

mari kita cek...
½ hidup = ½ mati.

pertanyaan kepada dosen ts harusnya dibalikkan dengan pertanyaan:
hidup itu apa, pak?
lalu mati itu apa?

apakah manusia (konteks filsafat spiritual ini tentu bahasan untuk bangsa manusia, kan?) itu hidup?
klo dosennya bilang: "iya, tentu. bukankah kalian mengetahuinya lebih besar daripada aku?"
maka, jawablah dengan pertanyaan tambahan.
"ra sah crigis pak, jawaben, kon ngerti ta ga, urip iku apa? yen ora ngerti omonga, ora sah plintat plintut kaya entut...!"

nah....
sebagian besar manusia takut untuk mengatakan tidak tahu. sebab menurut manusia, ketidaktahuan adalah aib. lalu mereka menciptakan term: "maaf, saya belum tahu!"

JELAS beda.
belum dan tidak itu berbeda.
teks dan konteks nya sudah berbeda, apalagi ini digunakan sebagai bahasa/ kata jawaban dalam pencarian ilmu pengetahuan.

jawab saja: iya, saya tahu.
atau: iya, saya tidak tahu.

maka segalanya akan berbeda...
 
Urip iku urup, hidup itu menyala. Filosofi simbah buyut yg aetinya kita hidup harus bermangfangat buat orang lain. Makna yg luar biasa yg mengajarkan bahwa kita hidup secara kodrat tidak bisa berdiri sendiri, harus memberikan api kepada orang lain. Api tidak selalu panas dan membakar, api dalam filosofi mbah buyut ini artinya sebagai penerang. Sekecil apapun mangfangat yg kita berikan hendaknya selalu dengan ikhlas.

Ini sebenernya ga ada hubungannya sama topik TS

#selamat malam dan tetap ngopi pahit

Hidup = mati.
Urip iku urup.

Kalau saya coba uraikan menjadi :
Hidup itu sama saja mati jika kita tidak bermanfaat bagi sesama..
Apakah itu bisa dihubungkan??

:beer:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sangat bisa mod ganteng ketika kita memahami urip/hidup itu sebagai kehidupan jiwa dan raga, tubuh dan spiritual secara utuh. Kalo memahami hidup sebatas dalam ilmu kedokteran ya ga ada hubungannya krn disana hidup itu ya secara fisik organ tubuh masih berfungsi tanpa melihat konteks spiritnya. Orang gila itu hidup, orang yang koma dan tidak bisa apa apa juga masih hidup ketika nafas masih terhembus dan jantung masih berdetak.

Konteks hidup dan mati tidak jauh beda dengan terang dan kegelapan. Apakah gelap itu ada dan nyata? Objeknya adalah terang/cahaya/urup. Kegelapan itu tidak ada, yg ada hanyalah ketiadaan cahaya/urup.

Apakah mati itu ada? Tidak ada, yg ada hanyalah ketiadaan hidup

Jadi sebenarnya kontesk tsb dapat dihubungkan jika kita memandang dari sisi yang berbeda, bukan begitu om?

Terimakasih atas pencerahannya.
:beer:
 
Waaahhhh... Jd semangan eh semangat ane dg adanya X dan Y
Btw, inget kl dah bikin garis horisontal + vertikal...
Bedanya hanya di garis ya... Berdiri ma tidur... Hehehhee
Apa gk hanya alam sj yg membedakan?

Yg jelas, mengutip dari Al-Qur'an Al-Imron 169-170, nampaknya yg 'Mati Di Jalan Allah[1]' kehidupannya akan sama seperti saat kita hidup, dpt rizki, dll... Mungkin di surat An-Nisa & surat2 lain jg ada dijelaskan kehidupannya. Dan kehidupan mereka, kl menurut ane mungkin dlm wujud Rohaniah, krn jasad sudah menyatu dg bumi.

[1]ada yg mengartikan syahid, namun jg ada yg mengatakan Mati Sesuai Kehendak Allah, termasuk mati krn sakit, mati krn kecelakaan, pokok bukan Bunuh Diri, krn bukan Sesuai Kehendak Allah, & entah nasibnya gmn atau mungkin yg gentayangan itulah mereka...

Kalau sudah masuk dalam kotak agama gini ane mentok deh om..
:D

Mgkin akan menarik jika melibatkan filsafat dan atau spiritual.

(Sy tulis dan atau krn sebenarnya ane masih belum tau benar tentang fiksafat dan spiritual.
Apakah itu beda atau sama ataukah hampir sama)
 
Wah aku pernah krungu itu, konsep urip ki urup.
Nah simbah malah ngartikan bahwa hidup itu harus menghidupi.
Jane aku mudeng karepe mbahku, tapi mau menjelaskan pake boso endonesiah jd bingung. Sik nunggu lik al

Lik al lg nyate wedhua mbah..
Wis to koe ae mbah, aq pengen reti sudut pandang tafsiran mu mbah..
 
Kalau kata Mamang, Hidup yg sesungguhnya adalah Setelah kita Mati. Jadi sekarang ini kita hidup dalam bayangan mati setengah hidup ya setengah mati. Kalau kita sudah mati, barulah kita hidup dalam keabadian dan itu tidak dapat kita duga seperti apa, hanya Allah yang tahu. Mohon Maaf, pemahaman Mamang hanya segitu ....
 
Sangat bisa mod ganteng ketika kita memahami urip/hidup itu sebagai kehidupan jiwa dan raga, tubuh dan spiritual secara utuh. Kalo memahami hidup sebatas dalam ilmu kedokteran ya ga ada hubungannya krn disana hidup itu ya secara fisik organ tubuh masih berfungsi tanpa melihat konteks spiritnya. Orang gila itu hidup, orang yang koma dan tidak bisa apa apa juga masih hidup ketika nafas masih terhembus dan jantung masih berdetak.

Konteks hidup dan mati tidak jauh beda dengan terang dan kegelapan. Apakah gelap itu ada dan nyata? Objeknya adalah terang/cahaya/urup. Kegelapan itu tidak ada, yg ada hanyalah ketiadaan cahaya/urup.

Apakah mati itu ada? Tidak ada, yg ada hanyalah ketiadaan hidup

Aku tertarik sama huruf-huruf yang dirangkai sama om momod.
Kalo yang kusaring brati hampir kebanyakan makna yang dimaksud.
"Ada" dan "tidak ada"
Bukannya
"Ada" dan "hampa/kosong/istilah lainnya"
Kalo yg ada hidup dan ketiadaan hidup, mati dan tidak mati, lantas apa yang bisa disebut hidup ?
Apa yang bisa disebut ketiadaan hidup ?
Kenapa adanya ketiadaan ?
 
Lik al lg nyate wedhua mbah..
Wis to koe ae mbah, aq pengen reti sudut pandang tafsiran mu mbah..

Hahahaha.. biasanya nyate asu kog saiki wedhus..

Tentang urip ki urup..
Seperti penjelasan sebelumnya
gampanganya Hidup itu harus menghidupi, bahasa jawane.. urip ki kudu nguripi.
kenapa begitu, konsep urup itu sangat dekat dengan geni/cahaya/api/obor/lampu/panas, tetapi cahaya/api itu punya sifat menerangi/gawe padhang.

Manusia itu hidup tidak sekedar hidup, tapi dia akan bergaul/berhubungan dengan seluruh ciptaan tuhan. Bukan hanya bergaul dengan sesama manusia saja, tapi juga dengan alam. Proses pergaulan itulah yang kemudian disebut sebagai sejarah. Nah dalam proses pembentukan sejarah kemanusiaan itulah manusia tidak bisa hanya mengejar hidupnya sendiri, tapi juga saling menghidupkan makluk lain (memberi makna), menjadi penerang bagi manusia lain dan pemelihara bagi makluk lain yang ada di alam ini (menebar kasih sayang). Bahasa ustad ini disebut beramal.

amabadu..
Nah orang yang suka beribadah, tapi mengasingkan diri dari aktivitas keduniaan, trus orang ini piye?
justru ini disebut urip ora urup. dia mengejar kehidupannya sendiri seolah-olah.

Trus.. orang yang senantiasa berbuat kerusakan, contohnya : Merkosa gadis SMA, ngeloni bojone wong, Nyang sarkem gak pernah mau bayar, ilegal loging, buang sampah sembarangan, dll,
ini masuk kategori urip peteng dhedhet. Hidup dalam kegelapan .

Wis.. itu saja.
 
Hahahaha.. biasanya nyate asu kog saiki wedhus..

Tentang urip ki urup..
Seperti penjelasan sebelumnya
gampanganya Hidup itu harus menghidupi, bahasa jawane.. urip ki kudu nguripi.
kenapa begitu, konsep urup itu sangat dekat dengan geni/cahaya/api/obor/lampu/panas, tetapi cahaya/api itu punya sifat menerangi/gawe padhang.

Manusia itu hidup tidak sekedar hidup, tapi dia akan bergaul/berhubungan dengan seluruh ciptaan tuhan. Bukan hanya bergaul dengan sesama manusia saja, tapi juga dengan alam. Proses pergaulan itulah yang kemudian disebut sebagai sejarah. Nah dalam proses pembentukan sejarah kemanusiaan itulah manusia tidak bisa hanya mengejar hidupnya sendiri, tapi juga saling menghidupkan makluk lain (memberi makna), menjadi penerang bagi manusia lain dan pemelihara bagi makluk lain yang ada di alam ini (menebar kasih sayang). Bahasa ustad ini disebut beramal.

amabadu..
Nah orang yang suka beribadah, tapi mengasingkan diri dari aktivitas keduniaan, trus orang ini piye?
justru ini disebut urip ora urup. dia mengejar kehidupannya sendiri seolah-olah.

Trus.. orang yang senantiasa berbuat kerusakan, contohnya : Merkosa gadis SMA, ngeloni bojone wong, Nyang sarkem gak pernah mau bayar, ilegal loging, buang sampah sembarangan, dll,
ini masuk kategori urip peteng dhedhet. Hidup dalam kegelapan .

Wis.. itu saja.

berarti yg mengasingkan diri itu tadi termasuk kategori 1/2 hidup = 1/2 mati?
 
Urip ki urup.. Kebetulan saja pernah dengar. Kalo konsep matematika dr dosen, itu dosen nya dosen matematika kali yaa.. Kalo dosen biologi pasti akan bilang 1 (laki2) + 1 (perempuan) = 3. Xizixixi
 
aku tau dosen itu.
dulu pernah ada obrolan ttg itu dengan ayahku. tapi memang pertanyaan itu ga bisa dijawab lgsg. aku memperhatikan obrolan disini juga bagus. sama waktu ayahku ngobrol sama dosen itu.

yang aku ingat, dosen itu bilang klo selama hidup ini adalah pencarian. sebab klo sudah ketemu apa yg dicari tidak perlu lagi hidup. dia bilang juga klo pertanyaan ini adalah rangkaian pertanyaan yang panjang.

gitu dulu. thanks trit nya mod.
 
Kosong adalah isi, isi adalah kosong

Nyambung nga nih
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd