Sambil kenalan yaa, Nini mau cerita.
Tahun 1992, Nini meminta bantuan Aki membawa siswa melakukan jurit malam. Nini ikut karena ada beberapa siswa perempuan yang ikut. Dari kampung terakhir, satu demi satu siswa dilepas untuk jalan sendiri-sendiri melewati kebun bambu. Siswa beranggapan mereka jalan sendiri, padahal tanpa sepengetahuan mereka, Aki sudah menempatkan di tempat" rawan senior-senior mereka yang tugasnya hanya mengawasi (tanpa menakut-nakuti).
Antara siswa pertama dengan siswa kedua jaraknya 1 menit dan yang bernomor ganjil adalah siswa perempuan.
Saat pelapasan tidak ada yang aneh, satu demi satu siswa mulai berjalan menyusuri jalan kampung yang berbatu.
Menjelang sepertiganya selesai, Nini turun menuju kampung Patrol sambil membawa konsumsi dengan jumlah yang sudah diatur. Peserta 30, Panitia 15 dan Pembina 2 ... pas 47 bungkus.
Ketika tiba di pos, satu demi satu peserta masuk barisan sesuai nomor urut keberangkatan ... setelah hadir semua, Nini mulai menghitung ... disini muncul keanehan itu. Di samping kiri Peserta no. 13 ( Dewi ) ternyata berdiri berdampingan dengan Eli ( Nomor 15 ) padahal seharusnya di tengah ada laki-laki yang bernomor 14 !
Kami cek semua sampai 3 kali menghitung, tetap jumlahnya 30 dan tidak ada peserta yang hilang ....
Aki langsung tanya ke bagian pelepasan, setelah melepaskan peserta no 13, di belakangnya siapa ? Petugas jawab ya laki-laki ... lalu setiap pos lapangan ditanya, siapa yang jalan setelah no. 13, semua jawab ya laki-laki ....
Kegiatan yang seharusnya dilanjutkan setelah makan akhirnya disepakati berhenti dan kami memilih menuju Alun-Alun Kecamatan bersama-sama.
Peserta no. 13 dan 15 yang paling kaget karena ternyata selama mereka jalan di tempat gelap, mereka diikuti dan mengikuti mahluk halus .......
Seminggu setelah kejadian Aki dan Nini sengaja menyambangi kampung Patrol, menceritakan kejadian itu dan ternyata memang di situ orang" yang tidak tahu atau pulang kemalaman dan harus jalan kaki ke kampungsering dihampiri, diajak jalan bersama tetapi setibanya di mulut kampung, dia itu terus berbelok ke jalan yang gelap atau tiba-tiba menghilang ......