Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

cerita hantu pengalaman semproters.

Ada suhu armada..sungkem dlu.
Terima sungkem dari ane nubie ini suhu.. (Maaf ga bisa pake emot,oldari hp haha)

Haduuhh ooommm... Nubi bukan suhu. Nubi juga oomm... Kalo kata cak rokimin, geli katanya kalo dipanggil suhu.. *padahal mah aslinya jadi konak kalo dipanggil suhu...
 
Haduuhh ooommm... Nubi bukan suhu. Nubi juga oomm... Kalo kata cak rokimin, geli katanya kalo dipanggil suhu.. *padahal mah aslinya jadi konak kalo dipanggil suhu...

UUUUUWWWWOOOOOOOO
SUHUUUUU ARMADA11 MUNCULLL !
SATU2NYA MAHLUK YG BISA
BIKIN GENDRUWO SQUIRT


:ampun: :ampun: :ampun:
 
Haduuhh ooommm... Nubi bukan suhu. Nubi juga oomm... Kalo kata cak rokimin, geli katanya kalo dipanggil suhu.. *padahal mah aslinya jadi konak kalo dipanggil suhu...

Waahh gak mau ngaku,kurang kali ya sesajennya hahha..
Hahha bahaya kalau sudah konak suhu harus ada peredamnya,itu lah yg dinamakan gelisah,geli geli basah hahaha
 
^
Nahh kan pd dateng..menyan dan sajennya kayanya berhasil..prodak gunung kemukus emg josss hahahaha...
 
Nyumbang yaa .....

Ini sebenarnya cerita pengalaman real teman Mamang yang jadi sopir angkutan umum.

Suatu ketika Roni ingin mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga, isterinya mau melahirkan dan anaknya yang sulung sakit. Karena pekerjaan tetapnya hanya mencukupi untuk kebutuhan hidup bulanannya saja akhirnya dia mendatangi pemilik mobil untuk narik penumpang, dan dia dipinjamkan dengan perjanjian membayar uang setoran sebesar Rp. 200.000,-.
Mulailah dia turun ke jalan mencari penumpang tetapi naas, sampai hari lepas magrib uang yang di dapat baru 150rb itupun belum mengisi bahan bakar, bingunglah dia namun ketika dia sedang kebingungan tiba-tiba dari sebuah gang sepi muncul 5 orang. 2 laki-laki paruh baya dan 3 orang ibu-ibu yang sudah sepuh.
Salah seorang lelaki menanyakan apakah dia mau membawa rombongan ini ke Kp. Cilangari ? Bila mau akan dibayar Rp. 300.000. Roni yang sudah nyaris putus asa seperti mendapat angin surga. Setoran 200, bensin 100 berarti uang 150 bisa dia bawa pulang. Sepakat, berangkatlah mereka. Dari Batujajar mereka berangkat pukul 20.00 dan Kp Cilangari yang terletak di Kec. Rongga jaraknya hanya 40 km melewati perkebunan teh tetapi jalan mulus.
Perjalanan dari Batujajar s.d Cilangari berlangsung aman meski tidak bisa ngebut karena jalan berkelok dan licin karena tanah merah tergerus air ke jalan .... alhasil baru pukul 21.45 mereka tiba di Cilangari.
Bapak yang menyewa mobil memberi uang sesuai perjanjian kemudian menawarkan pada Roni untuk beristirahat saja di rumahnya sampai pukul 02.00 karena jam segitu banyak yang mau belanja ke Pasar Cililin tetapi Roni menolak dg halus, dia ingat pada isterinya yang hamil dan anaknya yang sakit. Bapak itu merasa trenyuh lalu memberi lagi 50rb padanya sambil mewanti-wanti agar hati-hati selama di jalan.
Setelah menutup pintu dan jendela serta membiarkan lampu kabin penumpang tetap menyala, Roni meninggalkan Cilangari pukul 22.15 ..... saat memasuki kebun teh sebelum kp Bunijaya, udara dingin menyergapnya ... dingin yang tidak wajar .... bulu kuduknya berdiri semua .... jarak pandang ke depan hanya + 10 meter karena kabut sehingga Roni tidak berani memacu mobilnya. Perlahan dia melihat ke kaca spion .... alangkah terkejutnya Roni .... di jok ujung duduk seorang perempuan berbaju putih kotor, berambut gimbal, bermuka pucat dengan mata yang melotot menatap ke kaca spion yang dilihatnya. Roni takut setengah mati tapi untungnya dia masih punya sedikit nyali sehingga dia tidak melompat meninggalkan mobil atau menginjak gas sampai pol. Roni pasrah dan dalam kepasrahannya dia tetap menjalankan kendaraannya dengan kecepatan normal. Sesekali dia curi-curi pandang ke spion .. penumpang gelap itu masih ada, duduk tanpa mengubah posisi. Udara mobil selain dingin juga tercium bau busuk yang bisa membuat manusia akan muntah .... Roni sudah tidak peduli lagi, meski udara dingin tetapi tubuhnya berkeringat,dia sudah pasrah dan menunggu saat-saat eksekusi ...... sesekali dia lirik spion ... perempuan itu masih ada ...... tetapi duduknya sudah bergeser ke arahnya ... bau busuk semakin menyengat ..... Roni lirik lagi kaca spion, perempuan itu sudah bergeser mendekati posisinya, tinggal sejangkauan tangan ..... ngek .... matilah dia dengan lidah menjulur .....
Tiba-tiba di depan mobil ada seorang lelaki melambai menghentikan laju kendaraan dan Roni sontak menginjak rem. Lelaki itu hendak ke Rumah Sakit Cililin membawa keluarganya yang sakit dan akan membayar 300ribu .... Roni sudah tidak menawar lagi, dia sanggupi dengan anggukan kepala, membukakan pintu di sebelah kirinya tanpa menengok ke belakang lalu naiklah Bapak itu duduk di sebelahnya dan si sakit serta 4 orang pengantarnya duduk di belakang.
Setelah memasuki Kota Kecamatan Sindangkerta, Roni bertanya pada Bapak yang duduk di sebelahnya apakah ketika menaikkan yang sakit ke jok belakang tidak melihat kehadiran seorang perempuan ( Roni tidak berani mendeskripsikan seperti apa perempuan itu ). Bapak itu menjawab tidak lalu balik bertanya kenapa. Roni tidak menjawab, dia pacu sedikit lebih cepat mobilnya sehingga tepat pukul 00.00 mobilnya tiba di RS Cililin. Setelah membantu menurunkan yang sakit dan menerima upahnya, Roni pun pulang ke Batujajar dan selamat sampai rumah ....
Sejak kejadian itu, Roni tidak pernah mau membawa penupang lagi ke daerah selatan di malam hari ......
 
Nyumbang yaa .....

Ini sebenarnya cerita pengalaman real teman Mamang yang jadi sopir angkutan umum.

Suatu ketika Roni ingin mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga, isterinya mau melahirkan dan anaknya yang sulung sakit. Karena pekerjaan tetapnya hanya mencukupi untuk kebutuhan hidup bulanannya saja akhirnya dia mendatangi pemilik mobil untuk narik penumpang, dan dia dipinjamkan dengan perjanjian membayar uang setoran sebesar Rp. 200.000,-.
Mulailah dia turun ke jalan mencari penumpang tetapi naas, sampai hari lepas magrib uang yang di dapat baru 150rb itupun belum mengisi bahan bakar, bingunglah dia namun ketika dia sedang kebingungan tiba-tiba dari sebuah gang sepi muncul 5 orang. 2 laki-laki paruh baya dan 3 orang ibu-ibu yang sudah sepuh.
Salah seorang lelaki menanyakan apakah dia mau membawa rombongan ini ke Kp. Cilangari ? Bila mau akan dibayar Rp. 300.000. Roni yang sudah nyaris putus asa seperti mendapat angin surga. Setoran 200, bensin 100 berarti uang 150 bisa dia bawa pulang. Sepakat, berangkatlah mereka. Dari Batujajar mereka berangkat pukul 20.00 dan Kp Cilangari yang terletak di Kec. Rongga jaraknya hanya 40 km melewati perkebunan teh tetapi jalan mulus.
Perjalanan dari Batujajar s.d Cilangari berlangsung aman meski tidak bisa ngebut karena jalan berkelok dan licin karena tanah merah tergerus air ke jalan .... alhasil baru pukul 21.45 mereka tiba di Cilangari.
Bapak yang menyewa mobil memberi uang sesuai perjanjian kemudian menawarkan pada Roni untuk beristirahat saja di rumahnya sampai pukul 02.00 karena jam segitu banyak yang mau belanja ke Pasar Cililin tetapi Roni menolak dg halus, dia ingat pada isterinya yang hamil dan anaknya yang sakit. Bapak itu merasa trenyuh lalu memberi lagi 50rb padanya sambil mewanti-wanti agar hati-hati selama di jalan.
Setelah menutup pintu dan jendela serta membiarkan lampu kabin penumpang tetap menyala, Roni meninggalkan Cilangari pukul 22.15 ..... saat memasuki kebun teh sebelum kp Bunijaya, udara dingin menyergapnya ... dingin yang tidak wajar .... bulu kuduknya berdiri semua .... jarak pandang ke depan hanya + 10 meter karena kabut sehingga Roni tidak berani memacu mobilnya. Perlahan dia melihat ke kaca spion .... alangkah terkejutnya Roni .... di jok ujung duduk seorang perempuan berbaju putih kotor, berambut gimbal, bermuka pucat dengan mata yang melotot menatap ke kaca spion yang dilihatnya. Roni takut setengah mati tapi untungnya dia masih punya sedikit nyali sehingga dia tidak melompat meninggalkan mobil atau menginjak gas sampai pol. Roni pasrah dan dalam kepasrahannya dia tetap menjalankan kendaraannya dengan kecepatan normal. Sesekali dia curi-curi pandang ke spion .. penumpang gelap itu masih ada, duduk tanpa mengubah posisi. Udara mobil selain dingin juga tercium bau busuk yang bisa membuat manusia akan muntah .... Roni sudah tidak peduli lagi, meski udara dingin tetapi tubuhnya berkeringat,dia sudah pasrah dan menunggu saat-saat eksekusi ...... sesekali dia lirik spion ... perempuan itu masih ada ...... tetapi duduknya sudah bergeser ke arahnya ... bau busuk semakin menyengat ..... Roni lirik lagi kaca spion, perempuan itu sudah bergeser mendekati posisinya, tinggal sejangkauan tangan ..... ngek .... matilah dia dengan lidah menjulur .....
Tiba-tiba di depan mobil ada seorang lelaki melambai menghentikan laju kendaraan dan Roni sontak menginjak rem. Lelaki itu hendak ke Rumah Sakit Cililin membawa keluarganya yang sakit dan akan membayar 300ribu .... Roni sudah tidak menawar lagi, dia sanggupi dengan anggukan kepala, membukakan pintu di sebelah kirinya tanpa menengok ke belakang lalu naiklah Bapak itu duduk di sebelahnya dan si sakit serta 4 orang pengantarnya duduk di belakang.
Setelah memasuki Kota Kecamatan Sindangkerta, Roni bertanya pada Bapak yang duduk di sebelahnya apakah ketika menaikkan yang sakit ke jok belakang tidak melihat kehadiran seorang perempuan ( Roni tidak berani mendeskripsikan seperti apa perempuan itu ). Bapak itu menjawab tidak lalu balik bertanya kenapa. Roni tidak menjawab, dia pacu sedikit lebih cepat mobilnya sehingga tepat pukul 00.00 mobilnya tiba di RS Cililin. Setelah membantu menurunkan yang sakit dan menerima upahnya, Roni pun pulang ke Batujajar dan selamat sampai rumah ....
Sejak kejadian itu, Roni tidak pernah mau membawa penupang lagi ke daerah selatan di malam hari ......

Ngeri bgt mang,lamun nubie mah udah gak tau dah mau ngpain.mungkin pingsan.hahaahaha... Share lg mang
 
Ngeri bgt mang,lamun nubie mah udah gak tau dah mau ngpain.mungkin pingsan.hahaahaha... Share lg mang

Dia aslinya penakut tuh tp mungkin karena ada cinta pada keluarga serta tanggungjawab sama mobil sewaannya, dia maksakeun bari sudah teu puguh rasa .. hehehe. Insya Allah ada beberapa pengalaman Mamang dg anak-anak asuhan Mamang. Kalau pengalaman Mamang dijamin banyak saksinya karena hantu itu nongol dan bergabung saat Mamang sdg bergiat dg teman-teman .... tunggu yaa. Nuhun sudah komen
 
[QUOTE=Mamang Oding;18926... alangkah terkejutnya Roni .... di jok ujung duduk seorang perempuan berbaju putih kotor, berambut gimbal, bermuka pucat dengan mata yang melotot menatap ke kaca spion yang dilihatnya. Roni takut setengah mati tapi untungnya dia masih punya sedikit nyali sehingga dia tidak melompat meninggalkan mobil atau menginjak gas sampai pol. Roni pasrah dan dalam kepasrahannya dia tetap menjalankan kendaraannya dengan kecepatan normal. Sesekali dia curi-curi pandang ke spion .. penumpang gelap itu masih ada, duduk tanpa mengubah posisi. Udara mobil selain dingin juga tercium bau busuk yang bisa membuat manusia akan muntah .... Roni sudah tidak peduli lagi, meski udara dingin tetapi tubuhnya berkeringat,dia sudah pasrah dan menunggu saat-saat eksekusi ...... sesekali dia lirik spion ... perempuan itu masih ada ...... tetapi duduknya sudah bergeser ke arahnya ... bau busuk semakin menyengat ..... Roni lirik lagi kaca spion, perempuan itu sudah bergeser mendekati posisinya, tinggal sejangkauan tangan ..... ngek .... matilah dia dengan lidah menjulur .....

Bagian yg ini gw jadi merinding suhu..busret..

Tp seenggaknya mbak Kunti bawa hoki dong yah
 
Dia aslinya penakut tuh tp mungkin karena ada cinta pada keluarga serta tanggungjawab sama mobil sewaannya, dia maksakeun bari sudah teu puguh rasa .. hehehe. Insya Allah ada beberapa pengalaman Mamang dg anak-anak asuhan Mamang. Kalau pengalaman Mamang dijamin banyak saksinya karena hantu itu nongol dan bergabung saat Mamang sdg bergiat dg teman-teman .... tunggu yaa. Nuhun sudah komen

Siap mang,di antos kacida caritana

Emg sih kalau udah syg keluarga and bertanggung jawab ama anak istri,seorang lelaki atw suami bisa jadi "superman"..apapun rintangan,demi keluarga pasti di jalani
Salut buat supir td mang
 
ini pengalaman pribadi Mamang bertemu dan berinteraksi dengan yg begituan ......

1977
Di salah satu Rumah Sakit Besar di Kota Bandung


( Nama asli Mamang disamarkan yaa .... )

Teman Mamang di operasi dan setelah menjalani operasi masih harus di rawat beberapa hari. Solideritas sesama teman, kami sepakat bergantian menjaganya. Tidak repot-repot, asal ditemani saja karena dia di rawat di ruang VIP namun karena sendirian, dia ingin ditemani. Sekali nemani yang datang 2 orang dan malam itu Mamang dan Dodi Hermansyah yang kebagian jaga.

Setelah shalat isya, Dodi bilang " Mang, kamu kan jago begadang ... sekarang kamu tidurlah duluan, nanti jam 12 kamu mulai jaga dan aku yang tidur ".
Permintaan itu Mamang sanggupi karena tadi siang sampai sore latihan ekstrakurikuler. Tak lama kemudian Mamang pun tidur di ranjang sebelah teman yang sakit .... lalu pukul 23.45 Mamang dibangunkan ....
Setelah cuci muka dan buat kopi, Mamang terus keluar ruangan karena melihat teman yang sakit sudah tidur nyenyak begitu pula Dodi.
Suasana di depan kamar sepi ... terlihat di ujung sana ada orang yang tidur, mungkin sama, mereka juga sedang tunggu pasien ....
Setelah menyeruput kopi Mamang nyalakan rokok ...menghisap dengan nikmat, tiba-tiba
" Hey ..... "
Mamang kaget dan ketika di tengok ternyata pemilik suara itu adalah seorang gadis seusia Mamang, melongok dari ujung tembok ruangan lalu berjalan ke arah Mamang. Mamang yang masih kaget hanya melongo dan baru sadar setelah dia bertanya lagi " Boleh duduk di sini ? "
" Eh ... ooh ... boleh ... boleh " jawab Mamang masih agak kaget
Gadis itupun duduk di kursi pas di depan Mamang. Dia menatap Mamang dengan senyum senyum
" Sedang nunggu keluarga, Teh ? " tanya Mamang setelah hilang kagetnya.
" Iya ... sedang menunggu keluarga"
Suasana kaku pun akhirnya mencair, kami kemudian saling berkenalan tanpa jabat tangan lalu berlanjut dengan ngobrol tentang sekolahnya, sekolah Mamang, keluarganya, hobbynya ....
Saat kami sedang asyik ngobrol, lewat dua perawat ...mereka menatap Mamang lalu saling bisik kemudian terburu-buru meninggalkan Mamang sambil sesekali mengok lalu cekikikan ....
" Wi ( nama gadis itu ) kenapa mereka begitu yaa ? " tanya Mamang
" Akang tea ganteng ... jadi aja mereka naksir .... tuh mereka nengok lagi nengok lagi " jawab Dewi santai.
" Hallah ... aya aya wae " jawab Mamang sambil mengambil rokok lalu membakarnya.
" Akang mah ngarokok wae .... gak sayang badan yaa ? "
" Sayang atuh Wi ..... biar gak ngantuk aja " jawab Mamang
Kami kembali ngobrol hingga saat adzan subuh berbunyi, Dewi terus berdiri dan meninggalkan Mamang sambil bilang " Dewi kesana dulu yaa .... "
Mamang tidak berusaha mengejar, toh dia paling mau meriksa keluarganya, jadi Mamang terus masuk kamar, membangunkan Dodi untuk shalat subuh berjama'ah di ruangan. Usai shalat Mamang menunggu di kursi depan ruang, berharap Dewi datang lagi tetapi ternyata Dewi tidak muncul ...

Jam 6.00 saat perawat mulai memeriksa dan membersihkan teman Mamang kami berdua pamit hendak mencari sarapan ke halaman depan rumah sakit dan setibanya disana kami datangi warung bubur ayam. Saat menunggu datangnya pesanan, Mamang melihat dua perawat yang semalam mentertawakan Mamang. Mereka juga melihat Mamang terus berbisik-bisik ...penasaran, Mamang hampiri.
" Pagi Suster .... ngomongin saya yaa ? "
Mereka saling sikut lalu yang seorang menjawab pertanyaan Mamang sambil menahan senyum " Pagi ... "
" Kalian ngomongin saya semalam lalu sekarang menatap saya seperti itu ... ada yang aneh ? " tanya Mamang lagi sambil senyum juga.
" Ya aneh, situ semalam kenapa ngomong sendiri ?! " jawab perawat yang satu lagi.
DEG ... Mamang kaget ... ngomong sendiri ? Kan dengan Dewi .....
" Ah yang bener, Sus ? "
" Iya .. mana tangannya sambil pepeta segala .... "
Mamang tercenung ... bingung .... tapi akhirnya Mamang jawab " Ooohh itu, kebetulan saya sedang menghapal drama ..... Makasih yaa "

Mamang terus duduk berhadapan dengan Dodi dan Dodi sempat bertanya ada apa tapi Mamang tidak jawab, saat pesanan tersaji, Dodi langsung santap bubur ayam hangat itu dengan nikmat sementara Mamang makan dengan pikiran sedikit bercabang .... aku ngomong sendiri ?. Setelah makan selesai sambil merokok, Mamang bayar bubur itu lalu keluar dengan pikiran yang tidak jernih ....
Ketika menyeberangi pelataran parkir, tiba-tiba masuklah mobil Honda Civic, kami menepi memberi jalan dan setelah berhenti pintu-pintunya terbuka .. keluar seorang lelaki setengah baya lalu perempuan yang usianya tidak terlalu jauh dari lelaki yang pertama. Disusul lagi dari pintu depan seorang lelaki muda sebaya Mamang. Perempuan itu dari sejak turun mobil menangis terus menerus lalu dipapah oleh lelaki yang sepuh ( mungkin suaminya ) dan oleh lelaki muda ( yang mungkin anaknya ). Pas penumpang terakhir turun dari mobil, Mamang langsung tahu ... itu Kang Dede, teman Mamang dari Garut.
" Kang Dede " panggil Mamang.
" Eh ... Mang ... " kemudian dia menyalami Mamang dan Dodi lalu mengunci pintu mobil.
" Kang ... siapa mereka ? " tanya Mamang
" Tetangga. Tadi subuh mereka dapat kabar anaknya kecelakaan dan meninggal. Jenasahnya di rumah sakit ini .... Akang kasihan dan karena gak ada mobil, ya sama Akang dianter .... rumahnya di sebelah rumah Akang ", jawab Kang Dede.
" Jadi sekarang mau ke kamar mayat Kang..... aku ikut yaa " kata Mamang begitu saja
" Hayu .... " jawab Kang Dede sambil melangkah mengejar ketiga orang yang sudah berjalan duluan.
Dodi terus bilang " Aku mah sieun ah ke kamar mayat .... sok aja kamu kesana, aku balik ke kamar ". Mamang iyakan dan kamipun berpisah ....

Setibanya di kamar jenasah dan ketiga orang itu dibawa petugas ke tempat jenasah dibaringkan, terdengar tangisan menyayat dari ketiga orang itu ... si ibu langsung memeluk tubuh yang terbujur kaku begitu pula si bapak ... sedangkan lelaki itu hanya memegang jenasah sambil menangis .....
Mamang dan Kang Dede menghampiri petugas kamar mayat bertanya kejadiannya. Kata petugas, jenasah tiba kemarin malam pukul 23.00, korban kecelakaan lalu lintas, motor yang dia tumpangi ditabrak mobil tetapi pengendara mobil itu melarikan diri. Jenasahnya lalu dibawa oleh polisi dan dari kantongnya ditemukan dompet berisi identitas serta uang sehingga petugas Kepolisian langsung menghubungi keluarganya. Jam 3 subuh kabar mengejutkan itu tiba .... dan kemudian Kang Dede sebagai tetangganya langsung menyediakan diri untuk mengantar orang tua dan kakak korban. Saat jenasah sudah ditutupi kain lagi dan kedua orang serta kakaknya agak menjauh dari jenasah, Mamang kemudian mendekati jenasah lalu membuka kain yang menutup wajahnya ........ ASTAGA !
Ternyata itu Dewi ... yang semalam ngobrol dengan Mamang di depan ruangan kamar VIP .... pantes, perawat-perawat itu bilang Mamang ngobrol sendiri ... pantes pas adzan subuh berkumandang Dewi gelisah terus pergi begitu saja meninggalkan Mamang .....
Kang Dede yang melihat ekspresi Mamang terus menghampiri dan bertanya " Mang ... kunaon ? " Mamang tidak menjawab ... Mamang tatap wajah Dewi yang manis meski sudah pucat dan dingin, Mamang ingat semalam Dewi tidak menakutkan meski sudah menjadi hantu, Dewi baik, ramah dan ceria dan Dewi bilang dia sedang menunggu keluarganya ... iya, Dewi memang sedang menunggu dijemput jenasahnya oleh ayah ibunya di sini ... di kamar mayat ini .... lalu dengan mengeraskan hati , Mamang dekati telinga jenasah Dewi dan berkata pelan " Wi ... mamah bapak sama si aa sudah datang, jadi jangan nunggu disini lagi yaa .... pergilah dengan tenang. Akang doakan kamu. Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun " lalu Mamang tutup kembali wajahnya dengan kain, menganggukkan kepala pada orang tua Dewi, balik kanan terus meninggalkan kamar jenasah menuju ke ruangan tempat teman Mamang dirawat. Panggilan Kang Dede sudah tidak Mamang pedulikan lagi ...... Mamang jalan terus meninggalkan kamar mayat menyusuri lorong-lorong rumah sakit yang mendadak terasa sepi .....
 
Tahun 1987
di salah satu sekolah menengah atas di Kabupaten Bandung


Saat itu Mamang dimintai tolong oleh teman Mamang yg jadi guru di sekolah itu untuk mendampingi kegiatan Jurit Malam dengan mengambil lokasi di sekitar sekolah.
Kegiatan dimulai pukul 21.00, karena sekolahnya bangunan baru jadi lingkungan sekitar sudah sepi. Peserta satu demi satu di lepas menyusuri jalan kampung, melewati beberapa rumah, areal kebun dan sawah lalu setelah keluar jalan desa kembali lagi ke sekolah dengan jarak tempuh 1 jam.

Setelah peserta terakhir dilepas beberapa menit kemudian ada laporan bahwa seorang peserta pingsan di pos 1, bergegaslah Mamang dengan seorang siswa senior menuju pos 1. Benar saja, siswa yang pingsan seorang putri dan karena tempatnya gelap maka Mamang dg siswa senior itu membopong siswi yang pingsan diikuti seorang siswi senior yang membawakan sepatunya.

Tiba di gerbang, Penjaga Sekolah Mang Amat berdiri di depan pintu lalu berbicara : " Barusan ada keluarganya Neng Ida nyusul ". Mamang menjawab : "Iya Mang, sebentar, ini Idanya juga pingsan" sambil terus membawa yang pingsan ke ruang guru.
Setibanya di ruang Guru yang pingsan di baringkan di kasur dan langsung ditangani Ita, Teti dan Rini yang bertugas di P3K.
Mamang dan Ahmad terus duduk karena kecapean ....lalu di saat duduk itu tiba-tiba pintu penghubung ruang Guru dan ruang Kepala Sekolah terbuka dan muncullah Mang Amat. Mamang langsung bertanya : "Mang, mana saudaranya Neng Ida ?"
Mang Amat seperti yang kaget saat ditanya begitu lalu menjawab : " Saudara Neng Ida yang mana, Pak ? "
" Lho ... tadi kan di pintu sana Mang Amat bilang ada saudara Neng Ida yang nyusul, jadi saya nanya sekarang, mana saudaranya Neng Ida teh ? "
Mang Amat terus duduk di kursi depan Mamang dengan ekspresi bingung terus bilang : " Pak, saya baru bangun tidur karena dengar suara-suara yang ribut ..... "
Mamang dan Ahmad yang melongo mendengar jawaban Mang Amat terlonjak kaget lagi dengan kemunculan tiba-tiba Ita dan Teti .... yang langsung bicara " Tadi kan Mang Amat ngobrol soal balong di belakang sekolah .... iya kan Mang ?
" Neng, Sumpah .... Mang baru bangun dan tidak pernah ngobrol soal balong .... balong dimana ? "
Ita dan Teti langsung berpelukan karena kaget ..... Mamang penasaran, langsung berdiri dan masuk ke ruang Kepala Sekolah meraba sofa yang ada sarung dan bantal .... ternyata memang masih hangat .... habis ditiduri .... Mamang balik lagi
Tidak lama kemudian masuklah teman Mamang yang ngundang Mamang sambil bersenandung lalu bertanya " Ada apa nih ? Mang Amat, itu ikannya diolah saja .... kenapa tadi ninggalin saya di balong ? "
Bukan hanya Mang Amat saja yang nganga ditanya begitu ... kami yang sudah kaget juga hanya bisa melongo tidak tahu mesti bicara gimana .....
Setelah kekagetan rada berkurang dan semuanya sudah duduk melingkari meja tamu, Neng Ida sudah sadar dari pingsannya baru Mamang menjelaskan keanehan pertama yang dicegat di gerbang oleh Mang Amat lalu giliran Ita dan Teti yang bercerita bahwa selama kami sdg di lapangan, mereka ngobrol dengan Mang Amat, usai itu baru teman Mamang cerita bahwa dirinya pergi ke belakang sekolah untuk mengambil ikan lele di kolam bersama Mang Amat sedangkan tokoh sentralnya yaitu Mang Amat saat ketiga kejadian itu berlangsung justru sedang tidur nyenyak di ruang Kepala Sekolah !

Tidak ada keluarga peserta jurit malam yang nyusul/datang ke sekolah juga di belakang bangunan kelas adalah dinding yang berjarak 2 meter sehingga tidak mungkin ada kolam ikan disitu .... tapi yang bikin semua kaget saat bersama-sama keluar ruang Guru adalah di dekat pintu masuk ruang Guru ada ember plastik hitam dan di dalamnya ada dua ekor ikan lele seukuran lengan bayi ......
 
Ngeri mang..biasana dgr2 mah kalau yg udh prnah brkomunikasi ama MG,kesananya jd aya kebuka mata bathin jd bisa lihat yg ghoib2.. Apa stlh kjadian itu mamang jd sering lht yg ghoib2 ?
 
Ngeri mang..biasana dgr2 mah kalau yg udh prnah brkomunikasi ama MG,kesananya jd aya kebuka mata bathin jd bisa lihat yg ghoib2.. Apa stlh kjadian itu mamang jd sering lht yg ghoib2 ?

Sering mah tidak, sesekali saja kalau "kawenehan". Mamang pernah ikutan Dunia Lain lho di salah satu makam angker ... baru 30 menit Mamang diam di salah satu kuburan angker itu tiba-tiba muncul penampakan sosok mahluk halus, Mamang kaget terus mahluk itu melambai-lambaikan tangan ke kamera sambil bilang " ..... nyerah Mas .... nyeraaahhhh .... ! "
 
Hahhaha berarti MG nya nu sieun ka mamang? Hahahhahaha..kalau "kawenehan" mah brarti jurignya lagi sial mang.ahahahhaa
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd