Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.

Eureka Momentum

capgemoy

Kakak Semprot
Daftar
11 Dec 2023
Post
193
Like diterima
667
Lokasi
Muscat
Terlalu dini untuknya ingin memahami
Pendar-pendar pikiran, ia selalu ingin mengerti
Dulu, salah kaprah makanannya sehari-hari

Kadang ia berpapasan dengan momentum pernah melihat
sekali tiga kali sebelas kali
tujuh belas kali
pengulangan
demam dan semaput dirinya

Gadis menampih gandum, berbagi karma dengan dewi yang membawa wadah bersama air


Berada di satu dimensi yang sama dan frekuensi berbeda
ia ingin memberontak
demi menata dan menciptakan damainya
yang tak masalah dimisinterpretasi
mistikus multitafsir

labirin menuju multiversal
ruh yang mendambakan ilham
siuman setelah dua ratus delapan puluh enam purnama

magisnya sesuatu yang tak kasat mata
hukum kekekalan energi
tak dapat terhapuskan, hanya menjelma jadi penciptaan lainnya

yakin adalah menepis segala keraguan
yang menghempas aturan berpikir insani
melebur dalam satu pikiran yang meniadakan hiprokritas
indahnya cinta dari yang Maha Rahim
 
Tak ada yang benar-benar dini,
bila waktu pun tunduk pada getar hati.
Ia belajar dari bias,
dan bias pun membentuk jiwanya jadi prisma.

Mungkin bukan mengerti yang ia cari,
melainkan merasakan
di antara angka-angka yang datang bak mantra,
tujuh belas kali ia jatuh,
namun selalu bangkit membawa serpihan cahaya.

Gadis penampi gandum,
kau dan dewi itu satu perwujudan
yang tak letih menakar karma,
menimba waktu dalam wadah doa.

Kau menari di gelombang tak terdengar,
menolak jadi gema semata,
dan memilih menjadi nada awal semesta
yang tak takut disalah tafsir.

Biarlah,
mistikus memang tak butuh saksi,
cukup satu ruh yang paham
bahwa siuman adalah kelahiran ulang,
setelah ratusan purnama menyulam sunyi.

Energi,
engkau bukan hantu yang usang,
tapi napas yang menjelma,
menjadi cipta, menjadi semesta, menjadi cinta.

Yakinlah,
keraguan hanya kabut,
dan kabut akan sirna
di hadapan mata batin yang tak gentar.
Dalam keheningan itulah,
Ia yang Maha Rahim menitipkan makna cinta
pada ruh yang sudi menafsirkan dengan rasa.
 
Tak ada yang benar-benar dini,
bila waktu pun tunduk pada getar hati.
Ia belajar dari bias,
dan bias pun membentuk jiwanya jadi prisma.

Mungkin bukan mengerti yang ia cari,
melainkan merasakan
di antara angka-angka yang datang bak mantra,
tujuh belas kali ia jatuh,
namun selalu bangkit membawa serpihan cahaya.

Gadis penampi gandum,
kau dan dewi itu satu perwujudan
yang tak letih menakar karma,
menimba waktu dalam wadah doa.

Kau menari di gelombang tak terdengar,
menolak jadi gema semata,
dan memilih menjadi nada awal semesta
yang tak takut disalah tafsir.

Biarlah,
mistikus memang tak butuh saksi,
cukup satu ruh yang paham
bahwa siuman adalah kelahiran ulang,
setelah ratusan purnama menyulam sunyi.

Energi,
engkau bukan hantu yang usang,
tapi napas yang menjelma,
menjadi cipta, menjadi semesta, menjadi cinta.

Yakinlah,
keraguan hanya kabut,
dan kabut akan sirna
di hadapan mata batin yang tak gentar.
Dalam keheningan itulah,
Ia yang Maha Rahim menitipkan makna cinta
pada ruh yang sudi menafsirkan dengan rasa.
saya sampai menitikkan air mata loh hu… 😭 terima kasih untuk puisi yang bersambut ini :rose::angel:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd