Rumah Makan Padang hampir ada di seluruh kota di tanah air.. Rumah makan dengan sajian menu khas Sumatra Barat berupa Rendang, Gulai, Opor dan lain-lain, sudah sangat familiar dan menjadi salah satu makanan favorit warga kota..
Di Kota Ambon beberapa tahun terakhir ini, Rumah Makan Padang pun tumbuh subur bak jamur di musim penghujan.. Dan di antara Rumah Makan Padang yang ada, ada 2 nama yang cukup familiar bagi warga Kota Ambon, yaitu Rumah Makan Padang AYAH dan Rumah Makan Padang PUTI BUNGSU..*
Untuk Puti Bungsu, tampilan dan penyajiannya lebih sedikit Lux dan Megah dari pada Ayah, dan jumlah rumah makannya pun terhitung hanya ada 2, yaitu di Jalan Said Perintah (Samping Bank BNI) yang merupakan pindahan dari Jalan Sultan Hairun yang terbakar ludes bersamaan dengan Rumah Makan Halim dan Warkop Tempoe Doeloe.. Lokasi kedua berada di Jalan A.M. Sangadji (Barokah), walau kini Rumah Makan Puti Bungsu itu sudah mulai jarang beroperasi, dan kemungkinan akan pindah tempat juga...*
Beda dengan Puti Bungsu, Rumah Makan Padang Ayah jauh lebih merakyat. Dengan kondisi Rumah Makan yang tak begitu semegah Puti Bungsu, namun anak cabangnya tersebar hingga ke pelosok kawasan pemukiman..*
Di sepanjang jalan utama di pusat Kota Ambon, dapat ditemukan Rumah Makan Padang Ayah yang letaknya tak begitu berjauhan seperti di Jalan Sam Ratulangi, Jalan A.M. Sangadji, Jalan A.Y. Patty dan Jalan Sultan Baabullah..*
Dan jika berlanjut ke arah utara Kota Ambon, ke Batu Merah, Galala, Halong hingga Passo, tak terhitung jumlah Rumah Makan Ayah yang berjejer sepanjang jalan.. Mulai dari kelas Restoran hingga kelas Warteg.. Begitu pula dengan arah selatan menuju Benteng dan Air Salobar..*
Kehadiran Rumah Makan Padang Ayah ini menjadi berkah tersendiri bagi warga kota, dimana bisa menjawab kebutuhan makan sehari-hari dengan pelayanan 24 jam.. Dengan pilihan menu seperti Nasi Ikan, Nasi Ayam, Nasi Telur, Nasi Rendang, dan lain-lain, yang dibanderol dengan harga hanya belasan ribu rupiah per porsi, ditambah dengan porsi nasinya yang ekstra, menjadi daya tarik tersendiri bagi warga kota.. Dan karena kebiasaan orang timur yang suka "Makan Bunu" atau Makan Sekenyang-kenyangnya.. Atau dengan semboyannya : Pantang Berhenti Makan Sebelum Kenyang... Maka kehadiran Rumah Makan Padang Ayah ini mampu menjawab kebutuhan orang Ambon, yaitu Makan Murah Namun Mengenyangkan.. Tak ayal, perkembangan Rumah Makan Ayah ini makin hari makin berkembang pesat hingga ke kawasan pemukiman di luar kota, seperti di Kebun Cengkeh, STAIN, Arbes, Kudamati, Benteng, OSM, hingga Passo dan sekitarnya...*
"Udaaaa.. Tambua Ciek Nasi Randangnyoooo.. Beta Masi Lapar Niiii... Capat Sadiki Udaaa eeeee...."
(Dari Fenomena boomingnya "Ayah" ini, menarik untuk dikaji.. Faktor apakah yang membuatnya booming..??? Apakah strategi marketing yang mumpuni dari Ownernya, ataukah kehadiran "Ayah" mampu menjawab kebiasaan Orang Ambon yang suka "Makan Bunu", ataukah ada Faktor X di balik racikan bumbunya yang onde lamaknyo ituuuu...???)
Terakhir diubah: