Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.

Indonesia cemas

Tankian

Suka Semprot
Daftar
10 Feb 2025
Post
11
Like diterima
8
Berita buruk termasuk mega korupsi di Indonesia bagi kita rakyat udah kayak minum obat. Sehari 3 kali.

BANGSAT BANGSAAAATTTT!!

Gini amat nasib kita, saaaatttt...!

Ratusan triliun udah kayak nggak ada artinya, Saaattt...!!
 
Memang udah gila hu.... Sakit bgt baca berita kayak gini hampir tiap hari
 
Tinggal pantau hu, harusnya kalo lagi bersih2 emang kudu banyak kasus koruptor

Yang penting jangan tebang pilih dan hukuman kasih maksimal dari pengadilan

Pantauin indikator ekonomi hu, antisipasi bulan2 puasa dan lebaran biasanya indikator bagus macam tahun2 lalu tapi tahun ini kayaknya bakal lebih menyedihkan
 
Tinggal pantau hu, harusnya kalo lagi bersih2 emang kudu banyak kasus koruptor

Yang penting jangan tebang pilih dan hukuman kasih maksimal dari pengadilan

Pantauin indikator ekonomi hu, antisipasi bulan2 puasa dan lebaran biasanya indikator bagus macam tahun2 lalu tapi tahun ini kayaknya bakal lebih menyedihkan
Cuma kesannya kasus korupsi yang terbongkar itu untuk menutupi kasus sebelumnya yang terindikasi ada keterlibatan penguasa
Contoh : Kasus pager laut hu saat ini bahkan hilang dari media
 
Berita buruk termasuk mega korupsi di Indonesia bagi kita rakyat udah kayak minum obat. Sehari 3 kali.

BANGSAT BANGSAAAATTTT!!

Gini amat nasib kita, saaaatttt...!

Ratusan triliun udah kayak nggak ada artinya, Saaattt...!!

uang kotor hasil korupsi itu dicuci di judol, investasi fiktif, buyback saham, dan pembukuan triple korporasi medium...sejauh ini yang ogut pahami.
kalo pakai cara konvensional itu dibelikan aset apartemen, tanah kaveling, kebun, perhiasan, mobil mewah, crypto, hemmm...apalagi ya?!

trus mesti hambur uang juga, semisal orgy-party, event gangbang, booking TO seminggu 2x, miras party sampai (tololnya nih!) narkoboy party...
ajak keparat hukum juga biar aman. kasih setoran per kepala tiap bulan. kalo kurang setoran atau telat kasih, bersiap masuk BUI dijadikan ATM. atau kalo keparat hukum ini udah bosan sama koruptor, keroconya/kaki tangannya dibinasakan dulu.

ogut yang tahu modusnya aja cuma bisa gigit jari dan jadi penonton belaka.
dikiranya PPATK ga ngendus. tiap hari mesti analisa setiap putaran uang yang masuk secara banking, online dan konvensional. mana yang terindikasi korupsi juga baru ketahuan 2-3 bulan berikutnya. kalo dasarnya Laporan, bisa 5-7 hari terkuak polanya. sementara itu pelaku dan kroni pelindungnya sudah siapkan alibi, perangkat bikrokasi dan sejumlah jebakan untuk menyudutkan sasaran fake.

ingat Hu, penjahat selalu 10 langkah di depan aparat!

no offense, ini pengalaman semata...
 
Cuma kesannya kasus korupsi yang terbongkar itu untuk menutupi kasus sebelumnya yang terindikasi ada keterlibatan penguasa
Contoh : Kasus pager laut hu saat ini bahkan hilang dari media
Iya hu, cuma kroco2nya yang diperiksa, atasnya macam mentri & kejagung kebal

Percuma penangkapan doang tanpa dibarengi perbaikan kebijakan
 
Mungkinkah negara Indonesia bisa diperbaiki dari mekanisme internal pemerintahan? Dengan menyesal harus dikatakan bahwa hal itu hanya mungkin terjadi dengan mukjizat.

Kondisi politik dan ekonomi di Indonesia saat ini semakin menunjukkan adanya kendali tersembunyi di balik institusi formal negara. Fenomena state capture—yakni perampasan kebijakan negara oleh segelintir elite dan oligarki—menjadi akar dari berbagai masalah struktural yang sulit diperbaiki. Dalam situasi ini, kekuasaan tidak lagi berada di tangan lembaga resmi yang bertanggung jawab kepada rakyat, melainkan dikendalikan oleh kekuatan bayangan atau shadow state yang bekerja demi kepentingan pribadi dan kelompok.

State capture di Indonesia tercermin dari bagaimana kebijakan publik yang sering kali memihak kepada kepentingan korporasi besar dan elite politik, bukan kepada kesejahteraan rakyat. Regulasi di berbagai sektor, mulai dari sumber daya alam, infrastruktur, hingga kebijakan sosial, kerap disusun untuk melanggengkan dominasi segelintir elite. Proses legislasi dan penegakan hukum pun tidak jarang dimanipulasi untuk melindungi kepentingan mereka, bukan sebagai instrumen keadilan sosial.

Dampak dari state capture sangat nyata dalam kehidupan sehari-hari: kesenjangan sosial yang melebar, perampasan ruang hidup rakyat, hilangnya kontrol publik terhadap sumber daya strategis, hingga pembungkaman suara kritis. Dalam kondisi ini, sistem demokrasi formal hanya menjadi ilusi, sementara keputusan penting diambil di ruang-ruang tertutup yang tidak terjangkau oleh pengawasan publik.

Di balik struktur negara yang tampak legal, shadow state beroperasi melalui jaringan informal yang menghubungkan elite politik, pengusaha besar, dan institusi keamanan. Mereka membentuk aliansi yang tidak terlihat di permukaan, namun memiliki kekuatan besar untuk mengontrol jalannya pemerintahan. Dalam banyak kasus, kekuatan ini mampu membelokkan arah kebijakan negara tanpa melalui prosedur demokratis yang transparan.

Kehadiran shadow state menjadikan institusi negara kehilangan independensinya. Lembaga penegak hukum, parlemen, bahkan birokrasi dipaksa tunduk pada kepentingan kelompok oligarki. Akibatnya, agenda reformasi yang seharusnya memperkuat demokrasi justru mengalami kemunduran drastis, sementara rakyat semakin terpinggirkan dari proses pengambilan keputusan.

Di tengah situasi yang nyaris tanpa harapan ini, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan rakyat adalah membangun kekuatan otonom di akar rumput. Kekuatan ini harus bersumber dari solidaritas komunitas, gerakan sosial, dan inisiatif warga yang mandiri dari kendali elite politik maupun korporasi.

Gerakan akar rumput yang otonom memiliki potensi besar untuk merebut kembali ruang demokrasi yang dirampas. Dengan membangun organisasi rakyat yang independen, menguatkan ekonomi komunitas, serta memperluas kesadaran politik kritis, rakyat dapat menciptakan kekuatan tandingan terhadap hegemoni shadow state.

Perbaikan Indonesia tidak akan terjadi selama state capture masih mencengkeram lembaga-lembaga negara. Rakyat hanya akan menjadi korban dari sistem yang melayani kepentingan shadow state, bukan kepentingan publik. Oleh karena itu, membangun kekuatan otonom di akar rumput bukan hanya menjadi pilihan, tetapi merupakan keharusan. Dengan kekuatan mandiri yang tumbuh dari komunitas, rakyat memiliki peluang untuk merebut kembali hak-haknya dan membangun masa depan yang lebih adil dan demokratis.

Rakyat harus percaya pada kekuatannya sendiri, karena perubahan sejati hanya akan datang dari bawah, bukan dari elite penguasa yang telah lama mengkhianati amanah demokrasi.
 
Mungkinkah negara Indonesia bisa diperbaiki dari mekanisme internal pemerintahan? Dengan menyesal harus dikatakan bahwa hal itu hanya mungkin terjadi dengan mukjizat.

Kondisi politik dan ekonomi di Indonesia saat ini semakin menunjukkan adanya kendali tersembunyi di balik institusi formal negara. Fenomena state capture—yakni perampasan kebijakan negara oleh segelintir elite dan oligarki—menjadi akar dari berbagai masalah struktural yang sulit diperbaiki. Dalam situasi ini, kekuasaan tidak lagi berada di tangan lembaga resmi yang bertanggung jawab kepada rakyat, melainkan dikendalikan oleh kekuatan bayangan atau shadow state yang bekerja demi kepentingan pribadi dan kelompok.

State capture di Indonesia tercermin dari bagaimana kebijakan publik yang sering kali memihak kepada kepentingan korporasi besar dan elite politik, bukan kepada kesejahteraan rakyat. Regulasi di berbagai sektor, mulai dari sumber daya alam, infrastruktur, hingga kebijakan sosial, kerap disusun untuk melanggengkan dominasi segelintir elite. Proses legislasi dan penegakan hukum pun tidak jarang dimanipulasi untuk melindungi kepentingan mereka, bukan sebagai instrumen keadilan sosial.

Dampak dari state capture sangat nyata dalam kehidupan sehari-hari: kesenjangan sosial yang melebar, perampasan ruang hidup rakyat, hilangnya kontrol publik terhadap sumber daya strategis, hingga pembungkaman suara kritis. Dalam kondisi ini, sistem demokrasi formal hanya menjadi ilusi, sementara keputusan penting diambil di ruang-ruang tertutup yang tidak terjangkau oleh pengawasan publik.

Di balik struktur negara yang tampak legal, shadow state beroperasi melalui jaringan informal yang menghubungkan elite politik, pengusaha besar, dan institusi keamanan. Mereka membentuk aliansi yang tidak terlihat di permukaan, namun memiliki kekuatan besar untuk mengontrol jalannya pemerintahan. Dalam banyak kasus, kekuatan ini mampu membelokkan arah kebijakan negara tanpa melalui prosedur demokratis yang transparan.

Kehadiran shadow state menjadikan institusi negara kehilangan independensinya. Lembaga penegak hukum, parlemen, bahkan birokrasi dipaksa tunduk pada kepentingan kelompok oligarki. Akibatnya, agenda reformasi yang seharusnya memperkuat demokrasi justru mengalami kemunduran drastis, sementara rakyat semakin terpinggirkan dari proses pengambilan keputusan.

Di tengah situasi yang nyaris tanpa harapan ini, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan rakyat adalah membangun kekuatan otonom di akar rumput. Kekuatan ini harus bersumber dari solidaritas komunitas, gerakan sosial, dan inisiatif warga yang mandiri dari kendali elite politik maupun korporasi.

Gerakan akar rumput yang otonom memiliki potensi besar untuk merebut kembali ruang demokrasi yang dirampas. Dengan membangun organisasi rakyat yang independen, menguatkan ekonomi komunitas, serta memperluas kesadaran politik kritis, rakyat dapat menciptakan kekuatan tandingan terhadap hegemoni shadow state.

Perbaikan Indonesia tidak akan terjadi selama state capture masih mencengkeram lembaga-lembaga negara. Rakyat hanya akan menjadi korban dari sistem yang melayani kepentingan shadow state, bukan kepentingan publik. Oleh karena itu, membangun kekuatan otonom di akar rumput bukan hanya menjadi pilihan, tetapi merupakan keharusan. Dengan kekuatan mandiri yang tumbuh dari komunitas, rakyat memiliki peluang untuk merebut kembali hak-haknya dan membangun masa depan yang lebih adil dan demokratis.

Rakyat harus percaya pada kekuatannya sendiri, karena perubahan sejati hanya akan datang dari bawah, bukan dari elite penguasa yang telah lama mengkhianati amanah demokrasi.
Panjang amaadd broooo
 
boleh request kata2 motivasi gak...

untuk aku dan kita semua supaya tetep semangat di indonesia😭
 
Kapan mulai kerja? Jangan kelamaan liburnya. Kalau ga kerja, gimana mau ngurus koruptor?
 
boleh request kata2 motivasi gak...

untuk aku dan kita semua supaya tetep semangat di indonesia😭
Semua korupsi besar tidak ada yang di lakukan sendirian dan tiba2 menjadi besar, pasti bermulai dari kecil, mari semua teman2 mulai dari hal kecil dari kita masing2 untuk belajar tidak korupsi, entah kita di pekerjaan korupsi waktu (waktunya kerja malah santai, atau kerjaiin hal lain), korupsi jabatan, korupsi uang, korupsi apapun itu..
 
Enak Jaman ku To 🤣🤣🤣
Enak to ya.. Media nya terkontrol, Masyarakat ga terkontrol sedikit pihak berwenang turun tangan, Mulut terkontrol, bahkan Korupsi pun terkontrol.. 😂

Bukan munafik ya, selama di perusahaan akan nemu org korupsi, di pemerintah jg akan sama.. Pemerintah = Rakyat yang punya kesempatan jadi bagian dalam pemerintah
Pemimpin = Rakyat yang punya kesempatan dan talenta memimpin

Jadi intinya mulai dari hal kecil, urusan mega korupsi, biarkan pemerintah yg urus hal besar nya, mulai dari diri kita biar korupsi kecil tidak tumbuh menjadi korupsi besar 😊😊 Aku akui aku pun masih sering korupsi (konotasi nya ga harus uang ya, apapun itu, mau uang waktu tenaga dsb)
 
Udah gak kaget sekarang kalo ada berita pada korup, kayak suatu hal yg udah biasa saking banyaknya yg korupsi wkwkwk
 
kalau kita jadi ikutan korup, lalu merasa nyaman atas perilaku kita yang koruptif. apa bedanya kita sama koruptor kakap?
secara motif, dan polanya sama kok. cuma beda circle aja. ya ga akan selesai perubahannya. ajeg lah Indonesia menjadi sarang rampok sumberdaya alam.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd